“Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja; dimintanyalah kepada pemimpim pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu.” Daniel 1:8-9.
Ditengah-tengah kesulitan hidup akhir-akhir ini, orang-orang bergulat dengan kehidupan yang semakin berat. Kepanasan, keringat, capek, sters, depresi dlsb menjadi bagian dari sebahagian besar masnusia. Seringkali orang sudah jarang mengandalkan imannya kepada Tuhan, kadar “percaya” manusia mulai berkurang dengan bertambahnya beban hidup. Orang mudah tersinggung, marah lalu bertengkar; mudah kecewa, putus asa, lalu bunuh diri bahkan sering kita dengar di radio, baca di koran dan lihat di TV sebelum bunuh diri, terlebih dahulu anak-anaknya dibunuh. Oh….. Manusia sudah semakin kehilangan kasih.
Kita berada ditengah-tengah keadaan dunia yang demikian. Sebagai orang Kristen, bagaimanakah seharusnya kita berprilaku?
Mari kita renungkan ayat singkat diatas. Daniel dan kawan-kawannya berada dalam pembuangan sebagai tawanan di
Dalam keadaan yang sangat sulit sebgai orang-orang buangan, lalu mendapat kesempatan untuk hidup sedemikian rupa, siapa yang tidak mau? Mungkin ada orang yang akan beranggapan :” Haleluyah, ini berkat Tuhan bagi saya”, atau “Oh…Tuhan sungguh memperhatikan kehidupan umat-Nya”, yang lain mungkin berkata :”Allah itu baik”. Justru disinilah kita mau belajar membedakan antara “Pencobaan” dan “Berkat”. Perbedaan “pencobaan” dan “berkat” sangat tipis bahkan seringkali membingungkan orang percaya. Tetapi tidak bagi Daniel. Didalm Daniel ada Roh yang kuat yang tidak tergoyahkan oleh apapun, sebab dia tahu bahwa ada Allah yang sanggup memberikan hikmat kepadanya yang menaruhkan percayanya kepadaNya.
Dalam kisah Daniel, kita membaca kisah-kisah tentang iman yang luar biasa dari Daniel dan kawan-kawannya. Kuasa Allah masih sama, tidak berobah. Dia masih bekerja sampai hari ini. Jangan tawar hati, juga jangan takut bila engkau sekarang ini mungkin berada didalam situasi yang tidak baik. Ada Allah yang sudah menolong para hambaNya pada waktu-waktu yang lalu, dan Allah yang sama dalam Yesus Kristus juga sanggup menyelamatkan engkau – usahamu, rumah tanggamu, pekerjaanmu, kesehatanmu dlsb.
Hanya percaya saja, milikilah keyakinan yang kokoh dalam Tuhan, sebab “hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.” 2 Korintus 5:7.
By: Pdt. Eddy Tatimu