A Life’s Reflection – Sebuah Refleksi Kehidupan (dedicated to you...)
Saat kehidupan sedang tak berpihak pada kita, saat kita sedang berada di bawah, ketahuilah bukannya kita sedang terpuruk, tapi itu awal dari kehidupan baru. Melepas paradigma yang lama yang sudah menjadi kebiasaan, meyakini apa yang sebenarnya adalah sebuah kesalahan butuh sebuah kerelaan. Kadang, kesedihan itu mutlak diperlukan...untuk melakukan introspeksi diri. Mengenali apa yang salah. Menangislah untuk melepaskan luka dan duka... Tangisan adalah sesuatu yang manusiawi, baik untuk pria atau wanita. Bukan monopoli wanita. Adakah yang salah dengan air mata? Jika hatimu hancur berkeping-keping...lihatlah ke belakang...pasti masih ada sesuatu yang tersisa untuk dibangun kembali. Pelangi akan muncul setelah hujan, rumputpun dapat tumbuh di tanah yang gersang, fatamorgana di padang pasir adalah ilusi hidup yang harus diterjemahkan. Jangan biarkan ilusi itu menguap dan hanya menjadi sebuah halusinasi. Bangunlah apa yang masih tersisa, kain yang terkoyak pun masih dapat dijahit kembali. Kematian akan sesuatu adalah awal dari kehidupan yang lain. Seperti matahari yang mengawali sebuah hari yang baru dan menutup malam yang kelam menggantikan bulan yang temaram dan langit yang kelabu... Masih ada cahaya untukmu teman! Bahwa hidup itu lebih indah dari yang kita bayangkan, karena dengan badai itu kita lebih dapat menghargai apa yang sudah kita miliki. Karena tidak semua orang memiliki kesempatan untuk bangkit kembali setelah jatuh, dan jika engkau memiliki kesempatan itu...bersyukurlah!
Hidup itu sebuah pilihan – Life is a choice...
Sama seperti saat kita bangun di pagi hari... Akankah kita memilih untuk melanjutkan tidur kita, Ataukah kita lebih memilih untuk bangkit dari tempat tidur, bergegas mandi dan mengawali hari kita dengan semangat yang baru. Semua itu adalah pilihan kita dengan hasil yang berbeda. Selalu ada dua sisi untuk setiap penilaian. Gelap atau terang? Positif atau negatif? MAKE YOUR OWN CHOICE!
Pertemuan kita dengan orang-orang yang ada dalam kehidupan kita, baik atau jahat, benar atau salah, mengajarkan kita sesuatu, itu adalah proses pendewasaan diri kita.
Bersyukurlah jika kita bertemu dengan yang jahat dan yang salah...
Bersyukurlah jika kita disakiti dan memiliki luka...
Karena dengan semua itu kita belajar untuk tidak menyakiti orang lain dengan cara yang sama. Lubang yang sama tidak akan membuat kita terjerembab dua kali, bukan?
Surfer tak akan dapat surfing jika tak ada gelombang
Tak ada angin, kincir pun tak dapat berputar J
ika hujan tak menyapa kita, masih dapatkah kita menikmati nasi? Badai datang untuk membangunkan kita, bahwa rencana kita tidaklah seindah rancangan Tuhan...
Ketahuilah teman... Luka itu diberikan untukmu karena suatu sebab...
Agar engkau belajar menghargai dan menjaga apa yang sudah kau miliki.
Sebab hidup ini sudah memberikan lebih dari yang kau butuhkan, tanpa kau sadari...
Ketuklah pintu maka pintu itu akan terbuka untukmu...
Mintalah, maka kau akan diberi...
Tak ada sesuatu pun yang mustahil jika kita memiliki pengharapan...
Beginilah apa yang aku yakini:
Kasih itu sabar
Kasih itu murah hati; ia tidak cemburu
Kasih tidak memegahkan diri dan tidak sombong
Kasih tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri
Kasih tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain
Kasih tidak bersukacita karena ketidakadilan tetapi karena kebenaran
Kasih percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, SABAR menanggung segala sesuatu
Kasih tidak berkesudahan
Karenanya...CINTAILAH DENGAN KASIH
God makes everything perfect on His perfect time!
Ps. Love maybe gives you pain but it’s not hurt It teach you how to forgiving
Sometimes Love seems to be so rocky but it’s not a fool It’s a sacrifice
Failed is not a failure
Death is not finality
World never ends and God never give up! (1 Cor 13: 4-8)
From : Email
Jumat, 12 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar