Hati-hati Dengan Pikiran Anda
Jangan sembarangan berpikir. Karena apa yang anda pikirkan akan menjadi kenyataan! What you think is what you are! Simak berbagai fakta dan kisah nyata berikut ini...Duapuluh tahun yang lalu...
Di tengah panas terik matahari yang begitu menyengat, seorang remaja berseragam SMA Negeri dengan penuh peluh bergegas pulang sekolah berjalan kaki menuju rumahnya. Sebuah rumah kontrakan kecil yang didiami bersama keluarga, berdinding setengah tembok dan setengah anyaman bambu. Sejak kecil sampai masa remaja dia adalah anak yang pemalu, sering merasa minder, dan rendah diri bila bergaul dengan teman-teman sekolahnya.Berbagai keterbatasan ekonomi keluarga sering kali menjadi kendala dalam hidupnya.
Belum lagi, tekanan mental karena sejak kecil hidup di keluarga yang broken home. “Cita-cita saya setelah lulus SMA hanya ingin bisa menjadi instruktur kursus komputer di sebuah lembaga kursus, karena memang tidak ada biaya untuk kuliah di universitas”, jawabnya kepada teman yang menanyakan akan melanjutkan ke mana setelah lulus. “Saya sebenarnya sangat ingin sekali bisa kuliah.
Tapi memang inilah nasib saya, tidak punya kesempatan kuliah”, katanya. Tetapi dalam pikirannya dia selalu membayangkan, ”Andai saja saya punya kesempatan untuk kuliah, menjadi sarjana, bahkan master di bidang program komputer. Ah, betapa bahagianya”. Karena memang kegemarannya sejak SMA adalah membuat program komputer.Lima belas tahun kemudian...
Dia bukan hanya telah menjadi sarjana di bidang komputer yang mencetak sejarah di sebuah universitas negeri ternama sebagai lulusan cum laude pertama di bidangnya.Dia juga menyandang gelar magister teknik informatika bidang software engineering (rekayasa program komputer) dari institut teknologi paling terkemuka di negeri ini. Bahkan profesi yang digelutinya adalah sebagai software engineer sesuai dengan kegemarannya. Apa yang dibayangkannya lima belas tahun yang lalu menjadi kenyataan!
Delapan belas tahun yang lalu...Seorang mahasiswa hampir setiap hari datang ke IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) untuk membuat sebuah program untuk komputer mainframe yang baru dibeli IPTN. Dia melakukannya dalam rangka kerja praktik. Hampir setiap hari dia mengamati helicopter yang baru selesai diproduksi. Dia membayangkan, ”Alangkah menyenangkan bila dia bisa terbang menggunakan helicopter melihat pemandangan dari atas langit”. Tetapi tentunya tidak mungkin. Naik pesawat terbang saja belum pernah, karena tidak memiliki cukup uang untuk membeli tiketnya.Siapa yang mau memberi kesempatan naik helicopter ?Lima belas tahun kemudian...
Dia tersadar, sedang duduk di kursi co-pilot sebuah helicopter yang sedang terbang di atas wilayah Goldcoast, Australia, yang terkenal dengan pantainya yang indah. Pemandangan indah pantai Goldcoast yang sangat luas dengan pasir putihnya terlihat berbeda dari atas helicopter. Apa yang dibayangkannya lima belas tahun yang lalu menjadi kenyataan!
Dua puluh dua tahun yang lalu...Seorang remaja sedang membaca buku sejarah tentang tentang Mesir. Dia sangat tertarik dengan keberadaan mumi dan misteri piramid.Dia juga membayangkan bagaimana seandainya dia mengamati secara langsung mumi tersebut dan melihat langsung seberapa besar bangunan piramid di Mesir. Tetapi kesempatan itu sepertinya tidak mungkin ada.Tujuh belas tahun kemudian... Dia terlihat berada di sebuah ruang musium bersama dengan belasan mumi raja-raja Mesir kuno, setelah sebelumnya mengunjungi tiga buah piramid di Giza, dekat kota Cairo, di Mesir.
Cukup menyeramkan, berada di sebuah ruangan dingin yang hanya memiliki lampu remang-remang bersama mayat-mayat raja mesir kuno yang telah dibalsem dalam bentuk mumi. Dia mencoba memandang dalam jarak yang sangat dekat, kurang dari setengah meter, mengamati dengan seksama wajah sebuah mumi yang telah berusia ribuan tahun. Memang menyeramkan, apalagi saat terlintas ingatan adegan seram dalam film horor tentang mumi yang hidup kembali. Tak pernah terbayangkan sebelumnya kalau pada suatu saat dia akan berhadapan dalam jarak dekat dengan mumi betulan.The real mummy. Bukan hanya satu, bahkan belasan mumi sekaligus. Apa yang dibayangkannya tujuh belas belas tahun yang lalu menjadi kenyataan!Enam belas tahun yang lalu...
Seorang mahasiswa membaca sebuah majalah bisnis yang membahas artikel tentang sekolah MBA. Dia memperhatikan kolom peringkat 10 sekolah MBA terbaik saat itu. Dia sangat tertarik untuk dapat melanjutkan kuliah ke program MBA setelah lulus nanti. Tetapi, rasanya tidak mungkin. Uang dari mana ? Pembayaran SPP kuliah saat ini saja sudah menunggak beberapa semester karena tidak ada uang. “Ngaco kamu! Cuma mimpi! Lulus saja belum”, timpal salah satu sahabat kuliahnya pada saat itu. Tetapi di dalam pikirannya dia tetap membayangkan bilamana hal itu dapat terjadi, walau pun belum tahu harus bagaimana mewujudkannya.Tiga tahun kemudian...
Dia telah menyelesaikan program MBA di salah satu sekolah MBA, yang tercantum pada kolom peringkat 10 sekolah MBA terbaik yang pernah dibacanya. Sampai kini, sahabatnya itu masih belum bisa percaya mengapa hal itu bisa terjadi. “Lho, kok bisa ?”, katanya.Tujuh tahun yang lalu...
Seorang profesional membaca sebuah sebuah iklan mengenai kapal pesiar Starcruise di luar negeri yang menampilkan berbagai fasilitas mewah di dalam kapal pesiar tersebut. Dia hanya membayangkan bersama keluarganya sedang menikmati berbagai fasilitas kapal pesiar mewah tersebut. Tetapi rasanya tidak mungkin dapat terwujud, karena dibutuhkan uang yang cukup banyak bila pergi bersama seluruh keluarga. Waktu panjang untuk berlibur pun tidak ada mengingat berbagai kesibukan yang harus dijalaninya.
Tiga tahun kemudian... Dia terlihat sedang menikmati pemandangan laut lepas sambil sarapan pagi di salah satu restoran di kapal pesiar mewah tersebut bersama istri dan ke dua putri kecilnya. Sudah tiga hari mereka tinggal di kapal pesiar mewah tersebut menikmati berbagai fasilitas di dalamnya. Mereka “terpaksa” pergi ke luar negeri berlibur menggunakan kapal pesiar mewah Starcruise karena mendapatkan liburan gratis sekeluarga dengan kapal pesiar tersebut. Apa yang dibayangkannya tujuh belas belas tahun yang lalu menjadi kenyataan!Enam bulan yang lalu...
Seorang profesional menemukan serta membaca artikel-artikel motivasi di website internet pembelajar.com dan andriewongso.com. Dia berpikir, “Alangkah senangnya jika saya menjadi penulis artikel di website tersebut. Foto saya bisa terpasang di sana dan tulisan saya dibaca banyak orang.” Tetapi, saat itu dia belum pernah belajar menulis artikel sama sekali. “Ah, pasti sulit. Tetapi saya ingin menulis artikel”, pikirnya.Lima bulan kemudian... Dia sedang menulis artikel yang sedang anda baca ini.
Dan sejak lima bulan yang lalu artikel-artikel motivasinya telah menyebar di berbagai website internet serta majalah dan telah dibaca oleh ribuan orang. Bahkan dia telah menjadi penulis buku unik inspirasi dan motivasi berjudul “8 Langkah Ajaib Menuju ke Langit” yang sensasional, setelah peluncuran bukunya pada tanggal 08-08-08 banyak dibedah di berbagai universitas dan menjadi materi talkshow di banyak radio. Apa yang dibayangkannya enam bulan yang lalu menjadi kenyataan!
Dari berbagai kisah nyata yang saya alami sendiri, yang beberapa diantaranya saya ceritakan tadi, saya berkesimpulan bahwa saya harus berhati-hati bila membayangkan sesuatu dalam pikiran. Apa yang saya pikirkan atau saya bayangkan dalam pikiran dapat menjadi kenyataan. Mungkin dapat terjadi belasan tahun kemudian, atau beberapa tahun kemudian, bahkan dapat terjadi beberapa bulan kemudian.
Masa depan tergantung pada pikiran kita saat ini.Masa kini tergantung pada pikiran kita di masa lalu. Maka, jangan pikirkan hal yang negatif atau merusak, karena hal itu akan dapat terjadi di masa mendatang. Pikirkanlah segala hal yang baik dan positif. Beranilah bermimpi besar, walau pun anda belum tahu bagaimana caranya mewujudkan impian itu. Semua akan terjadi jika anda percaya bahwa itu pasti akan terjadi dalam kehidupan anda di masa mendatang.Jika anda PERCAYA akan hal ini, berarti anda telah merancang masa depan anda penuh dengan kesuksesan dan kegemilangan. Anda akan terbawa “terbang ke langit kesuksesan” dan akan meraih berbagai impian yang digantung “setinggi langit”.
sumber : andriewongso
Mari kita renungkan dari cerita yang pendek ini. Bukankah Tuhan juga mau agar kita berpikir yang positif? Dalam Ayb 3:25 "Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku".
God Bless You All
Senin, 13 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar