Kegelapan Yang Paling Gelap 6
Oleh : Pdt. A.H Mandey
Oleh : Pdt. A.H Mandey
Ceritera yang kedua, kita lihat dalam Matius 22:11-14 :"Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya: hai saudara, bagaimana engkau masuk kemari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya:Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, disanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipih".
Disini sekalai lagi dalam ayat 1 dan 2 mulai dengan berkata :"lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka, hal kerajaan sorga seumpama seorang raja yang mengedakan perjamuan kawin untuk anaknya" Dia bicara disini hal apa? Hal kerajaan sorga. Hal kerajaan sorgalah yang Dia kemukakan. Lalu datang ke ayat 11 :"ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu..." - sebab dia bikin pesta pernikahan, semua orang diundang, kemudian raja itu masuk ke ruangan pesta, untuk bertemu dengan tamu-tamu itu - "...ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya:Hai saudara, bagaimana engkau masuk kemari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu kedalam kegelapan yang paling gelap, disanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Lagi disini kita membaca orang dibuang kedalam kegelapan yang diluar. Orang percaya atau bukan mereka ini? Saya yakin bahwa ini adalah orang-orang yang memang sudah percaya kepada Tuhan. Tetapi apa sebab mereka dibuang kedalam kegelapan yang paling gelap? Apa konteksnya? baca ayat-ayat sebelumnya. Apalah sebabnya? Tidak berpakaian pesta, sehingga ia dibuang kedalam kegelapan yang paling gelap. Sama seperti tadi, Matius pasal 8, dibuang kedalam kegelapan yang paling gelap. Tetapi disana di dalam Matius 8, apakah yang dia tidak miliki? Iman. Alasannya tidak mempunyai pakaian pesta. Tidak mempunyai pakaian pesta itulah yang menjadi masalah disini. Dan pakaian pesta ini berbicara dari hal :KEBENARAN. Wahyu 19:8:"Kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih! Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus."
Jadi ini berbicara dari hal perbuatan-perbuatan yang benar. Pertama tadi kita lihat dihubungkan dengan iman, sekarang dihubungkan dengan perbuatan-perbuatan yang benar. Kebenaran. Jadi lagi sekali kita melihat sekarang kebenaran adalah satu hal yang Tuhan cari. Tuhan ingin melihat kebenaran itu ada dalam kehidupan orang-orang percaya. Tadi pertama iman, sekarang ke dua kebenaran, berlaku benar. Bukan hanya percaya dengan hati lalu mengaku dengan mulut. Tetapi sekarang dalam perbuatanpun harus benar. Jadi bicara tentang kebenaran. Orang ini masuk dalam pesta, tidak mempunyai pakaian pesta, tidak mempunyai kebenaran, dan dia dibuang.
Disini sekalai lagi dalam ayat 1 dan 2 mulai dengan berkata :"lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka, hal kerajaan sorga seumpama seorang raja yang mengedakan perjamuan kawin untuk anaknya" Dia bicara disini hal apa? Hal kerajaan sorga. Hal kerajaan sorgalah yang Dia kemukakan. Lalu datang ke ayat 11 :"ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu..." - sebab dia bikin pesta pernikahan, semua orang diundang, kemudian raja itu masuk ke ruangan pesta, untuk bertemu dengan tamu-tamu itu - "...ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya:Hai saudara, bagaimana engkau masuk kemari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu kedalam kegelapan yang paling gelap, disanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Lagi disini kita membaca orang dibuang kedalam kegelapan yang diluar. Orang percaya atau bukan mereka ini? Saya yakin bahwa ini adalah orang-orang yang memang sudah percaya kepada Tuhan. Tetapi apa sebab mereka dibuang kedalam kegelapan yang paling gelap? Apa konteksnya? baca ayat-ayat sebelumnya. Apalah sebabnya? Tidak berpakaian pesta, sehingga ia dibuang kedalam kegelapan yang paling gelap. Sama seperti tadi, Matius pasal 8, dibuang kedalam kegelapan yang paling gelap. Tetapi disana di dalam Matius 8, apakah yang dia tidak miliki? Iman. Alasannya tidak mempunyai pakaian pesta. Tidak mempunyai pakaian pesta itulah yang menjadi masalah disini. Dan pakaian pesta ini berbicara dari hal :KEBENARAN. Wahyu 19:8:"Kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih! Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus."
Jadi ini berbicara dari hal perbuatan-perbuatan yang benar. Pertama tadi kita lihat dihubungkan dengan iman, sekarang dihubungkan dengan perbuatan-perbuatan yang benar. Kebenaran. Jadi lagi sekali kita melihat sekarang kebenaran adalah satu hal yang Tuhan cari. Tuhan ingin melihat kebenaran itu ada dalam kehidupan orang-orang percaya. Tadi pertama iman, sekarang ke dua kebenaran, berlaku benar. Bukan hanya percaya dengan hati lalu mengaku dengan mulut. Tetapi sekarang dalam perbuatanpun harus benar. Jadi bicara tentang kebenaran. Orang ini masuk dalam pesta, tidak mempunyai pakaian pesta, tidak mempunyai kebenaran, dan dia dibuang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar