Kegelapan Yang Paling Gelap 10
Oleh: Pdt. A.H. Mandey
Bayangkan Matius 22 orang datang tau-tau dibuang, mereka disebut orang beriman. Tapi tidak mencapai iman yang sepenuhnya. Nah, saudara-saudara, lalu datang contoh yang ke dua. Orang yang tidak memakai pakaian pesta. Dia juga dibuang. Masuk dalam masa aniaya besar. Karena apa? Tidak mempunyai kebenaran. Perbuatan kebenaran.
Kita lihat dalam Matius 25, tentang talenta yang berkembang, ya bertunas. Itu berbicara dari hal Roh Kudus. Jadi tiga hal yang menentukan kita masuk atau tidak masuk dalam masa aniaya besar. Tiga hal pertama, soal iman - Matius 8. Soal iman. Iman yang bagaimanakah ada pada kita? Memang kalau kita mempunyai iman sebesar biji sesawi, kita sudah berkuasa. Kalau saja kita percaya dengan hati dan mengaku dengan mulut, kitapun selamat. Begitu saja. Yohanes 3:16:"karena demikian Allah mengasihi dunia ini...." Percaya. Iman perlu sekali, tetapi iman yang bagaimana? Kalau sekarang ada ajaran yang mengatakan, pokoknya orang itu percaya, semua diangkat, tidak ada ketinggalan orang percaya dibumi ini. Alkitab tidak mengajarkan demikian itu ada.
Contoh yang kedua tentang pakaian. Bicara dari hal perbuatan, kebenaran kita. Tidak ada itupun dibuang. Dan yang ketiga tadi, tentang talenta. Talentapun kita harus liat. Harus dapat berkembang. Kembangkan talenta yang ada pada kita, kerjakanlah itu agar mendapatkan keuntungan bagi kerajaan Allah. Sangat perlu sekali kita mempunyai urapan Roh Kudus.
Jadi tiga hal yang menentukan orang masuk dalam 3.5 tahun aniaya atau tidak masuk 3.5 tahun aniaya, ada kriterianya. Pertama: kalau kita punyai iman, kedua mempunyai perbuatan iman. Apa gunanya kita percaya kita tidak mempunyai perbuatan iman. Yakobus berkata: mati. Dan ketiga: berbuah banyak itu berbicara tentang urapan Roh Kudus. Dan seakrang kita lihat, tadi Matius 8 berbicara dari hal iman; Matius 22 berbicara dari jal perbuatan/kebenaran; dan yang ketiga kita membaca kita sudah melihat ini menunjuk kepada arti urapan Roh Kudus. Urapan.
Coba kita bandingkan sekarang dengan buku Wahyu 3:17-18:"Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena Engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli daripadaKu emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat". Tiga hal yang dikemukakan disini, yaitu "belilah daripadaKu emas yang telah dimurnikan dalam api", ini berbicara dari hal apakah? Coba baca 1 Petrus 1:7:"Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas fana, yang diuji kemurniannya dengan api - sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diriNya."
Jadi saudara-saudara dia berbicara dari hal apakah disini? Dari hal iman. "Kemurnian imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas fana." Nah, emas yang dimurnikan dengan api. Ini berbicara dari hal iman kita. Dalam surat Petrus, juga bicara tentang iman kita yang diuji dengan api. Jadi imanlah yang harus disucikan dengan api. Nah, dalam buku Wahyu dikatakan:"belilah dari padaKu emas yang dimurnikan dengan api", jadi emas murni oleh api. Iman murni oleh api pencobaan. Begitu dalam surat Petrus.
Kamis, 19 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar