Renungan 10 Pebruai 2010
SIKAP MENENTUKAN KUALITAS DOA - Pdt. Eddy Tatimu
Nehemia 1:4
“Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berouasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit.”
Anda tidak akan mengalami kemajuan rohani sampai anda mau melihat segala sesuatu dan menerimanya apa adanya. Tembok-tembok yang roboh tidak dapat dibangun kembali sampai anda melihat dengan jelas tumpukan puing-puing itu. Jika anda mendapat pengilhaman dan melihat penyebab keruntuhan kerohanian anda, bukankah anda sering tergoda untuk berkata:” Ah, aku tidak mampu berbuat apa-apa lagi.” Pada hal anda harus berbuat seperti apa yang telah di lakukan Nehemia – berdoa dengan sungguh-sungguh dan penuh iman. Sikap Nehemia di dalam berdoa ia mengungkapkan akan kebesaran Allah, kedahsyatan-Nya dan fakta bahwa Ia adalah Allah yang selalu menepati janji-Nya. Nehemia berdiri dengan penuh rasa hormat dan kagum akan kebesaran Allah. Dan dia percaya, dikala Allah semakin besar di dalam hidupnya, maka segala permasalahan di dalam hidupnya akan menjadi semakin kecil. Haleluyah! Di saat itulah dia mulai tergerak mengaku dosa-dosa bangsanya dan mengakui bahwa semua penderitaan mereka bersumber dari ketidaktaatan mereka. Dosa adalah penyebab kegagalan anda, oleh sebab itu bilamana ada dosa, maka dosa itu harus selalu diakui dihadapan Allah.
Perlu diperhatikan tentang sikap Nehemia yang mendasari doanya, yaitu sikap hormat dan taat kepada Allah. Ada orang yang berkata :” Kalau hidupnya cukup, dia tidak akan berdoa; dia yang merasa puas dengan dirinya sendiri, dia tidak akan berdoa; dia yang merasa dirinya benar juga tidak akan berdoa.” Jika anda tidak menghormati Allah, maka anda akan sulit menerima jawaban-jawaban doa dari Allah.
Berdoalah dengan sikap yang benar, yaitu dengan taat dan menghormati Allah. Amin.
Rabu, 10 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar