Renungan 13 April 2010
SALIB LAMBANG KEMERDEKAAN DARI DOSA - Pdt. Eddy Tatimu
Efesus 2:14
“Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan.”
Kebebasan dan kemerdekaan sebuah bangsa diperoleh bukan dengan tidak melakukan sesuatu. Tetapi didapat melalui suatu perjuangan dan usaha yang keras.
Begitu pula dengan pembebasan anda dari hukuman dosa dan maut, juga tidak diperoleh dengan mudah dan murah. Kemerdekaan dari dosa dan keselamatan yang anda miliki saat ini nilai harganya sangat tinggi dan mahal, oleh karena dibasuh oleh darah Yesus Anak Allah yang mahal, Firman Tuhan katakan “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” 1 Petrus 1:18-19.
Di Golgota, Yesus bergumul dan merebut anda dari dosa dengan cara mati menggantikan anda. Ia membayar harga yang sangat mahal, dengan mengorbankan diri-Nya sendiri mati di kayu salib. Inilah kasih karunia Allah yang sangat mengherankan dan mengagumkan. Tetapi, kasih karunia ini hanya bisa menjadi milik anda melalui darah sebagai tebusan yang dilunaskan Allah atas dosa-dosa anda dengan kematian yang mengerikan yang ditimpakan kepada-Nya.
Dia memikul dosa anda, Dia mati menggantikan tempat yang seharusnya anda tempati, Dia menanggung kemarahan Allah yang seharusnya anda tanggung. Sungguh pengorbanan-Nya memuaskan hati Allah dan membuka pintu kemurahan kepada siapa saja yang mau percaya kepada-Nya. Tanpa salib tidak ada keselamatan. Tidak ada yang murah mengenai keselamatan. Keselamatan adalah sebuah anugerah – yang mahal sekali. Karunia kehidupan kekal memang cuma-cuma jika anda percaya, tetapi karunia itu direbut dengan harga yang terlalu tinggi. Terimalah Dia dan hargai karunia itu. Amin.
Selasa, 13 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar