Renungan 7 April 2010
SALIB MASIH RELEVAN BAGI SETIAP ZAMAN - Pdt. Eddy Tatimu
Ibrani 10:12
Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah.”
Berbicara Salib Kristus pada jaman sekarang, sepertinya tidak begitu penting bagi banyak orang pada berbagai bangsa-bangsa, terutama karena jaman peristiwa itu terjadi sudah sangat lama sekali. Banyak orang berpikir :”Bagaimana mungkin kematian seorang tukang kayu Yahudi yang di salib oleh tentara Romawi dua ribu tahun yang lalu bisa mempengaruhi kehidupan sekarang ?” Pikiran demikianlah yang mengaburkan arti salib itu sendiri.
Pada usia berapa saat kematian Kristus bukanlah hal pokok. Munurut waktu yang ditentukan Allah, Ia disalib kurang lebih di tahun 30 Masehi, tetapi Ia bisa saja meninggal pada usia berapa saja – jika Bapa menghendakinya.. Begitu pula cara Dia mati, jika Allah menghendakinya Dia bisa mati dengan cara yang lain.
Arti sebenarnya dari salib dari waktu ke waktu adalah bahwa Kristus, Anak Allah, mati di sana. Dan hanya Allah sendiri yang memenuhi syarat untuk menjadi pengganti kita di Golgota. Yang terpenting dalam hal ini adalah siapa yang dieksekusi. Dialah Allah dalam daging, Yesus sang Mesias yang merupakan korban tanpa dosa yang telah memikul dosa-dosan kita semua.
Melalui kematian dan kebangkitan Anak Tunggal Allah memungkinkan kita bersekutu dengan Bapa. Yesus harus mati, karena upah dosa adalah maut, dan Dia mati karena menanggung dosa kita semua, sebab maut adalah hukuman untuk dosa. Dan Salib masih relevan bagi setiap orang, laki-laki, perempuan, anak-anak, orang-orang dewasa, orang-orang tua pada setiap zaman karena ada Allah yang mau mati demi kita supaya kita semua bisa menerima karunia-Nya, yaitu kehidupan kekal. Amin!
Rabu, 07 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar