Renungan 28 April 2010
BILA ANDA MERASA TERTUDUH - Pdt. Eddy Tatimu
Roma 8:34
“Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?”
Mengapa banyak orang Kristen selalu gagal dalam menjalin hubungan mereka dengan Kristus? Ini bukan karena mereka berdosa, atau tidak peduli, tetapi lebih tertuju kepada perasaan tertuduh dan bersalah yang menuduh mereka terus menerus yang mengganggu dan menghukum mereka siang dan malam. Sehingga mereka merasa tidak patut mendapat kasih karunia Allah. Ini adalah hukuman yang paling berat bagi manusia. TERTUDUH!
Anda yang sedang mengalami hal demikian, camkamlah, ini adalah pekerjaan si Setan yang jahat yang sedang berusaha menghancurkan persekutuan anda dengan Tuhan. Dia mengacaukan perasaan hati anda, dan menuduh anda bahwa anda telah berbuat dosa dan tidak layak dihadapan-Nya. Ini adalah cara penyesatan dari si Iblis. Ingat Tuhan Maha Pengampun, kalau anda sadar dan bertobat, mohon pengampunan daripada-Nya, maka Dia adalah setia dan adil dan Ia akan mengampuni segala dosa anda, sebab pengampunan-Nya sudah Dia berikan melalui kematian-Nya di atas kayu salib, asal saja anda mau beretobat dan tidak melakukan dosa lagi.
Alkitab mengisahkan tentang seorang wanita yang tertangkap basah sedang berbuat zinah, Para ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawanya kepada Yesus untuk minta pendapat Yesus tentang perbuatan wanita tersebut. Tetapi Yesus berkata kepada mereka :”Barangsiapa diantara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Tetapi tidak seorangpun yang melempari batu kepada wanita itu. Dan selanjutnya Yesus berkata kepada perempuan itu:” Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah , dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” Yohanes 8:1-11. Anda sudah ditebus dan dosamu sudah diampuni, jangan lagi ada tuduhan dalam hatimu, hanya jagalah kekudusan hidupmu. Amin
Rabu, 28 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar