(Bahagian ke 2)
Allah sedang memerintah hari ini. Dia tidak turun dari tahta singgasananya dan menyerahkan alam semesta ini kepada musuh. Benarlah bahwa banyak hal yang terjadi di dunia ini berlawanan dengan kehendakNya; tetapi dimana Dia tidak mengatur, Dia mengesampingkannya, dan kehendak-Nya yang akan terjadi. Di atas semuanya, Dia adalah Tuhan – Allah Yang Mahakuasa, Yang penuh dengan kekuatan.
Kita dapat mempercayakan hidup kita dan orang-orang yang kita cintai di dalam tangan Allah. Bila saudara menemukan diri saudara tertekan, kuatir atau takut, ingat sajalah bahwa “Tuhan Allah Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.” Ini adalah rahasia dari damai dan sukacita di tengah-tengah dunia yang kacau. Dan rahasia inilah yang menguatkan nabi Yesana ketika dunianya runtuh. Bangsa Yehuda dipimpin oleh raja Uzia, seorang yang telah melaklukan hal-hal yang luar biasa bagi rakyatnya. Tetapi suatu hari raja Uzia meninggal; dan Yesaya berpikir bahwa semua akan berakhir. Dia memberitahukan kepada kita tentang hal ini dalam kitab Yesaya 6 atas nubuatnya: “Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas tahta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.” Betapa hebat pemandangan yang dilihatnya! Di dunia, orang-orang berduka, tetapi di surga para Serafim memuji Tuhan dan berkata: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” Pandangan akan tahta Allah telah mengubah Yesaya yang muda; hal ini membuatnya menjadi orang baru. Yesaya tidak duduk dan mengeluh, tetapi membaktikan dirinya untuk Tuhan dan pergi ke luar dan mulai bersaksi.
Rasul Paulus mempunyai pengalaman yang sama. Hal ini dicatat dalam Kisah Para Rasul 18. Paulus harus datang ke kota korintus untuk berkhotbah dan untuk membangun gereja, dan pelaksanaannya betul-betul sangat sulit. Pada mulanya, Korintus adalah sebuah kota yang penuh dengan kejahatan; dan oposisi dari musuh besar sekali. Sesungguhnya, Paulus pasti merasa ingin berhenti dan meninggalkan pekerjaannya itu. Tetapi pada suatu malam, Yersus datang kepada Paulus dan berkata: “Jangan takut......sebab Aku menyertai engkau.....sebab banyak umat-Ku di kota ini.” Kemudian Paulus tinggal di Korintus selama 1 tahun 6 bulan dan membangun gereja yang penuh kesaksian. Apa yang membuatnya berbeda? Paulus menemukan bahwa Tuhan masih tetap di atas tahta.
Dan, itulah yang harus saudara dan saya temukan bila kita akan mencapainya di dalam dunia yang sulit ini. Kita tidak dapat bergantung pada aturan-aturan kita sendiri, sebab kita lemah dan bodoh. Dan kita juga tidak dapat bergantung terlalu banyak kepada aturan-aturan lain, sebab mereka juga selemah dan sebodoh kita. Satu-satunya hal di mana kita dapat bergantung yaitu pada peraturan dan perintah dari Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat kita. Jika Dia ada di tahta kehidupan kita, maka kita dapat menghadapi hari yang akan datang dengan semangat dan percaya. (Bersambung)
Selasa, 06 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar