Selasa, 22 Desember 2009

Mengasihi Disaat Yang Tepat

Mengasihi Disaat Yang Tepat
Robertson MC Quilkin mengundurkan diri dari kedudukannya sebagai Rektor di Universitas Internasional Columbia dengan alasan ingin merawat istrinya, Muriel, yang sakit Alzheimer, yaitu gangguan fungsi otak.

Muriel sudah seperti bayi, tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan untuk makan, mandi dan buang air pun ia harus dibantu. Robertson memutuskan untuk merawat istrinya dengan tangannya sendiri, karena Muriel adalah wanita yang sangat istimewa baginya.

Namun pernah suatu kali ketika Robertson membersihkan lantai bekas ompol Muriel dan di luar kesadaran Muriel malah menyerakkan air seninya sendiri, maka Robertson tiba-tiba kehilangan kendali emosinya. Ia menepis tangan Muriel dan memukul betisnya, guna menghentikannya.

Setelah itu Robertson menyesal dan berkata dalam hatinya, "Apa gunanya saya memukulnya, walaupun tidak keras, tetapi itu cukup mengejutkannya. Selama 44 tahun kami menikah, saya belum pernah memukulnya karena marah, namun kini di saat ia sangat membutuhkan saya, saya memperlakukannya demikian. Ampuni saya, ya Tuhan,"

Lalu tanpa peduli apakah Muriel mengerti atau tidak, Robertson meminta maaf atas hal yang telah dilakukannya.

Pada tanggal 14 Februari 1995, Robertson dan Muriel, memasuki hari istimewa karena pada tanggal itu di tahun 1948, Robertson melamar Muriel. Dan pada hari istimewa itu Robertson memandikan Muriel, lalu menyiapkan makan malam dengan menu kesukaan Muriel dan pada malam harinya menjelang tidur ia mencium dan menggenggam tangan Muriel lalu berdoa, "Tuhan yang baik, Engkau mengasihi Muriel lebih dari aku mengasihinya, karena itu jagalah kekasih hatiku ini sepanjang malam dan biarlah ia mendengar nyanyianMu. Amin!"

Pagi harinya, ketika Robetson berolah-raga dengan menggunakan sepeda statisnya, Muriel terbangun dari tidurnya. Ia berusaha untuk mengambil posisi yang nyaman, kemudian melempar senyum manis kepada Robertson. Untuk pertama kalinya setelah selama berbulan-bulan Muriel yang tidak pernah berbicara memanggil Robertson dengan suara yang lembut dan bening, "Sayangku.... sayangku...", Robertson melompat dari sepedanya dan segera memeluk wanita yang sangat dikasihinya itu.

"Sayangku, kau benar-benar mencintaiku bukan?" tanya Muriel.

Setelah melihat anggukan dan senyum di wajah Robetson, Muriel berbisik, "Aku bahagia!" Dan ternyata itulah kata-kata terakhir yang diucapkan Muriel kepada Robertson.

Memelihara dan membahagiakan orang-orang yang sudah memberi arti dalam hidup kita adalah suatu ibadah di hadapan Tuhan. Mengurus suami atau istri yang sudah tak berdaya adalah suatu perbuatan yang mulia. Mengurus ayah, ibu atau mertua adalah tugas seorang anak ataupun menantu. Mengurus kakek atau nenek yang sudah renta dan pikun juga adalah tanggung jawab para cucu. Jangan abaikan mereka yang telah renta, apalagi ketika mereka sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Peliharalah mereka dengan kesabaran dan penuh kasih.

From:email

Senin, 14 Desember 2009

Bosan Kerja? Tirulah Semangat Anjing

Bosan Kerja? Tirulah Semangat Anjing

Pekerjaan memang bisa membuat seseorang stres. Tugas-tugas datang silih berganti seperti tidak ada habisnya. Terkadang Anda merasa seperti seorang budak yang disiksa majikannya. Jika Anda merasa seperti itu, cobalah bekerja seperti seekor anjing.

Berapa kali Anda mendengar seseorang atau mungkin teman Anda mengeluh soal pekerjaannya. "Saya tidak tahan dengan pekerjaan ini" atau "Saya tidak sanggup lagi diperbudak oleh si bos" adalah keluhan yang biasa terlontar dari mereka yang stres dengan pekerjaannya.

Jika Anda merasa salah satu diantara mereka, cobalah ubah pola pikir Anda sekarang. Jika ingin rasa stres itu tidak muncul, coba ibaratkan diri Anda sebagai seekor anjing.

"Bagi anjing, segala sesuatu yang ia temui dianggap sebagai hal baru, menarik dan menyenangkan," ujar Matt Weinstein, seorang konsultan dari perusahaan konsultasi internasional, Playfair, Inc.

Menurut Matt, anjing adalah model yang baik untuk diterapkan dalam dunia bekerja. "Mereka tidak hanya hidup dengan dedikasi, loyalitas, disiplin, sensitivitas dan cinta, tapi juga dengan rasa senang, antusias, rasa ingin tahu, dan menganggap tugas yang diberikan adalah satu bentuk permainan untuknya," ujar Matt.

"Para anjing selalu menjalani hidupnya dan beraktivitas untuk saat itu saja, mereka tidak pernah berpikir apa yang akan terjadi hari esok. Itulah yang membuat mereka selalu ceria," ujar Matt.

"Setiap gerakan, bau-bauan dan semua hal yang menarik perhatiannya akan dibawa asyik sehingga tidak akan terasa membosankan," tambah Matt.

Matt mengatakan, semua hal yang datang pada anjing selalu menyenangkan dan membawa kegembiraan. Begitu juga seharusnya dengan manusia, terutama jika harus berhadapan dengan pekerjaan yang membosankan bahkan menyiksa.

Bayangkan saja Anda adalah seekor anjing di kantor yang selalu merasa senang dengan kehadiran partner kerja, menikmati saat-saat terfokus dengan pekerjaan, tertawa bersama rekan-rekan bisnis, dan rasakan semangat layaknya seekor anjing yang kegirangan.

Dengan demikian, orang lain pun akan merasakan semangat itu dan akhirnya mencoba belajar untuk bekerja seperti semangat yang dimiliki anjing.

From:email

Jumat, 11 Desember 2009

Nasihat Gratis

Nasihat Gratis
Apa hadiah paling umum yang orang suka berikan?

Hadiah itu adalah "NASIHAT" !!!

Kita suka memberi nasihat dengan cuma-cuma, bahkan ketika tidak diminta.

Kalau anda tidak percaya, cobalah pada saat sedang bersama sekelompok teman, beritahu mereka tentang ide anda untuk melakukan sebuah bisnis baru, dan perhatikan apa yang terjadi.

Jika ada enam orang dalam kelompok itu, anda mungkin akan mendapat enam pendapat berbeda, lengkap dengan rekomendasi dan nasihat pribadi.

Tak diragukan lagi, semua "nasihat" itu adalah hadiah yang diberikan kepada anda dengan niat baik. Itu adalah cara teman-teman anda menunjukkan rasa sayang dan perhatian mereka kepada anda. Bagaimana anda bisa menolak secuil "kebijaksanaan" tersebut?

Maka, anda berlaku sopan. Anda mendengarkan. Bagaimanapun tidak berarti atau tidak bergunanya nasihat atau sumber nasihat itu, anda memenuhi kewajiban anda sebagai seorang teman yang sopan, dan berpura-pura tertarik dengan pandangan, umpan balik, atau kritik "positif" mereka.

Meskipun demikian, berhati-hatilah. Pada titik tertentu dalam pembicaraan itu, sebagian pendapat tak bermutu tersebut mulai terasa masuk akal, dan anda mulai bingung dan meragukan kemampuan anda sendiri.

Setengah jam kemudian, teman, kenalan atau orang asing yang bersama anda sudah pergi, tapi seketika rencana-rencana sukses anda telah berantakan di depan mata anda.

Setengah jam sebelumnya, anda begitu yakin tentang potensi anda, tetapi sekarang anda tidak bisa melupakan prediksi pesimistis dan pengharapan rendah teman-teman anda.

Semakin anda ingin mengabaikannya, semakin terasa nyata jadinya.

Sekarang, ada enam sapi baru yang menggerogoti rumput di bagian utama pikiran anda, dari yang sebelumnya tidak ada.

Jadi bagaimana?

Begini....

Saat itu, saya sedang berbicara dengan seseorang tentang proyek baru yang akan saya mulai, ketika tiba-tiba ia menginterupsi saya dan berkata, "Camilo, izinkan saya memberikan beberapa nasihat gratis..."

Saya berkatan, "Tunggu! Sebelum anda mengatakan apa pun kepada saya, izinkan saya menanyakan beberapa hal."

Ia terkejut dengan reaksi cepat saya, tetapi berkata, "Oke, tanyakanlah..."

Saya pun melanjutkan, "Apakah anda pernah punya pengalaman di bidang ini? Jika ya, apakah itu pengalaman yang berhasil? Apakah anda merasa layak memberikan nasihat dalam masalah ini? Bagaimanapun, apa yang akan anda katakan mungkin mempengaruhi visi dan pengharapan saya dalam proyek ini, dan saya tidak perlu memberitahukan lagi betapa pentingnya proyek ini bagi saya. Jadi apakah anda betul-betul yakin dengan hadiah berharga yang akan anda berikan kepada saya ini?"

Ia memikirkan sejenak, kemudian berkata, "Lupakan saja."

Anda mungkin berpikir saya berlaku kasar dengan tidak membiarkannya menyatakan pendapat. Bagaimanapun, saya bisa saja mendengarkan dengan sopan, kemudian mengabaikannya.

Namun saya tidak mau mengambil resiko membuka pikiran saya terhadap pendapat dan pengharapan negatif orang lain.

Sekali suatu ide tertanam dalam pikiran anda, anda menjadi pelayannya. Jika ternyata itu ide yang keliru, dan anda mengizinkannya masuk serta bertumbuh dalam pikiran anda, ide itu akan mengubah pandangan, keyakinan, serta ekspektasi anda tentang kemampuan anda sendiri.

Ide yang keliru itu bahkan bisa menghancurkan kehidupan anda.

Anda perlu mengerti bahwa banyak "pikiran negatif", yang membuat kita terikat pada kehidupan seadanya, sebenarnya bila ditelusuri adalah pemberian orang lain.

Kita sering menjadi korban pengaruh negatif orang lain dan mengizinkan mereka menanamkan keyakinan keliru dalam bawah sadar kita yang akhirnya akan membatasi pertumbuhan fisik, emosi, serta intelektual kita.

Ide-ide keliru yang diprogram ke pikiran kita oleh orang lain itu, bagaimanapun akan memberi pengaruh buruk pada kehidupan kita.

Jangan biarkan ide-ide keliru mencemari harapan sukses kita. Selalu tanyakan dulu, apakah orang yang akan memberikan kita nasihat tersebut adalah orang yang layak. Dengarkan hanya dari orang-orang yang sudah sukses di bidang yang sama, bukan sekedar "cerita burung".

From:email

Kamis, 10 Desember 2009

Lingkungan Kita adalah Pikiran Kita

Lingkungan Kita adalah Pikiran Kita

Suatu ketika seorang pria menelepon Norman Vincent Peale. Ia tampak sedih.Tidak ada lagi yang dimilikinya dalam hidup ini. Norman mengundang pria itu untuk datang ke kantornya.

“Semuanya telah hilang. Tak ada harapan lagi,” kata pria itu.

“Aku sekarang hidup dalam kegelapan yang amat dalam. Aku telah kehilangan hidup ini”.

Norman Vincent Peale, penulis buku “The Power of Positive Thinking”, tersenyum penuh simpati.

“Mari kita pelajari keadaan anda,” katanya Norman dengan lembut.
Pada selembar kertas ia menggambar sebuah garis lurus dari atas ke bawah tepat di tengah-tengah halaman. Ia menyarankan agar pada kolom kiri pria itu menuliskan apa-apa yang telah hilang dari hidupnya. Sedangkan pada kolom kanan, ia menulis apa-apa yang masih tersisa.

“Kita tak perlu mengisi kolom sebelah kanan,” kata pria itu tetap dalam kesedihan.

“Aku sudah tak punya apa-apa lagi.”

“Lalu kapan kau bercerai dari istrimu?” tanya Norman.

“Hei, apa maksudmu? Aku tidak bercerai dari istriku. Ia amat mencintaiku!”

“Kalau begitu bagus sekali,” sahut Norman penuh antusias.

“Mari kita catat itu sebagai nomor satu di kolom sebelah kanan “Istri yang amat mencintai”.

“Nah, sekarang kapan anakmu itu masuk penjara?”

“Anda ini konyol sekali. Tak ada anakku yang masuk penjara!”

“Bagus! Itu nomor dua untuk kolom sebelah kanan “Anak-anak tidak berada dalam penjara.” kata Norman sambil menuliskannya di atas kertas tadi.

Setelah beberapa pertanyaan dengan nada yang serupa, akhirnya pria itu menangkap apa maksud Norman dan tertawa pada diri sendiri.

“Menggelikan sekali. Betapa segala sesuatunya berubah ketika kita berpikir dengan cara seperti itu,” katanya.

Kata orang bijak, bagi hati yang sedih lagu yang riang pun terdengar memilukan. Sedangkan orang bijak lain berkata, sekali pikiran negatif terlintas di pikiran, duniapun akan terjungkir balik. Maka mulailah hari dengan selalu berfikir positif.

Tuliskanlah hal-hal positif yang Kita pernah dan sedang miliki dalam hidup ini, bebaskan pikiran-pikiran kita dari hal-hal negatif yang hanya akan menyedot energi negatif dari luar diri kita. Dengan berfikir positif kehidupan ini akan terasa amat indah dan tidaklah sekejam yang kita bayangkan. Objek-objek yang berada di sekitar kita akan sangatlah tergantung dari bagaimana cara kita memandang dan mempersepsikannya. Lingkungan Kita adalah Pikiran Kita. Lingkungan akan berbuat positif kepada Kita jika Kita mempersepsikannya baik, sebaliknya Lingkungan akan berbuat negatif kepada kita ketika kita mempersepsikan sebaliknya.


CHANGE YOUR LIFE CHANGE YOUR THINKING

From:unknown

Rabu, 09 Desember 2009

Penuh atau Kurang

Sebuah Pola Pikir : Penuh atau Kurang?


Dunia ini adalah dunia yang makmur atau dunia yang kekurangan?

Kalau makmur, mengapa ada orang miskin? Kalau kekurangan, mengapa ada orang kaya?


1. Dunia ini penuh dengan uang atau kekurangan uang?

Orang yang merasa dunia kekurangan uang, mencari uang itu sulit, menjadi kaya itu sulit, seringkali benar-benar tidak bisa kaya.
Sementara, orang-orang yang merasa dunia penuh dengan uang, bahwa uang bertebarang di mana-mana, tinggal ditangkap saja, atau bahwa menjadi kaya itu mudah sekali, bahkan tidak perlu melakukan sesuatu yang illegal, tetapi bisa kaya dengan mudah, akan selalu menjadi orang yang kaya raya. Koin yang sama, sisi yang berbeda, yang mana yang ingin anda lihat?


2. Dunia penuh dengan prospek atau kekurangan prospek?

Sama juga, orang yang merasa mencari prospek itu sulit, jaringannya pun kecil. Orang yang merasa bahwa mencari prospek itu mudah sekali, prospek ada di mana-mana, selama mata masih melihat adanya manusia, maka itulah prospek, biasanya jaringannya pun tumbuh dengan cepat dan besar.


3. Dunia penuh dengan konsumen retail atau kekurangan konsumen retail?

Lagi-lagi, pandangan yang berbeda terhadap penjualan retail akan menghasilkan sesuatu yang berbeda pula. Banyak distributor yang merasa bahwa menjual itu sulit, siapa yang sanggup dan mau memakai produk kita, dan sebagainya, biasanya mengalami kebingungan dan kesulitan untuk mencapai omzet. Sementara orang-orang yang merasa bahwa dunia penuh dengan konsumen, lagi-lagi selama mata masih memandang adanya manusia, maka merasa bisa diajak bergabung atau beli produk, maka mereka tidak pernah kesulitan untuk mencapai omzet.


4. Dunia penuh dengan harapan atau sudah tak punya harapan?

Banyak orang merasa dunia sudah bobrok, sudah rusak, bejat semua, mencurigai semua orang, berprasangka buruk pada semua orang, biasanya hidup mereka tidak bahagia, sibuk dan pusing memikirkan sesuatu yang mereka tidak bisa mengontrol atau memiliki kuasa untuk mengendalikan.
Tetapi orang-orang yang merasa bahwa dunia ini indah, penuh harapan dan rasa syukur, banyak sekali orang-orang baik yang diberikan untuk kita akan hidup lebih tentram, bahagia, dan menjadi orang-orang yang berhasil.

From:email

Selasa, 08 Desember 2009

Ant & Fly

Ant and Fly
Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta diatas sebuah tong sampah
didepan sebuah rumah.
Suatu ketika anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu
rumah kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu.

Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat.
"Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar"
katanya.
Setelah kenyang si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu
saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat.
Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang
melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali
dengan mereka.
Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang
Kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu
kaca.
Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri
Ke kanan bolak-balik demikian terus dan terus berulang-ulang.
Hari makin petang si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan dan esok
paginya nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai.Tak jauh
dari tempat itu nampak serombongan semut merah berjalan beriringan
keluar dari
sarangnya untuk mencari makan dan ketika menjumpai lalat yang tak
berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit
tubuh lalat itu hingga mati.
Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang
Malang itu menuju sarang mereka.
Dalam perjalanan seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang
Lebih tua "Ada apa dengan lalat ini Pak?, mengapa dia sekarat?".
"Oh.. itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti
ini, sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah
berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu namun ketika tak
juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga
akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita".
Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan
Bertanya lagi, "Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah
Berusaha keras? kenapa tidak berhasil?".
Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu
menjawab
"Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba
berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang
sama".
Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya
melanjutkan perkataannya namun kali ini dengan mimik & nada lebih
serius
"Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama
Namun mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti
Lalat ini".

From:email

Senin, 07 Desember 2009

4 Lilin

4 Lilin



Ada 4 lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka. Yang pertama berkata,
“Aku adalah Damai. Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!”
Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

Yang kedua berkata,
“Aku adalah Iman. Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.”
Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran lilin ketiga bicara,
“Aku adalah Cinta. Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.”
Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah lilin ketiga.

Tanpa terduga...Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan, ia pun berkata,
“Eh, apa yang terjadi? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”
Lalu ia mengangis tersedu-sedu.

Lalu dengan terharu lilin keempat berkata,
"Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya."
"Akulah HARAPAN.”

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya.


Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita, dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya.

From:email

Jumat, 04 Desember 2009

Teratai

Teratai
Teratai adalah bunga yang hidupnya di atas air yang tenang dan kotor, dimana banyak serangga dan sumber penyakit hidup. Daunnya yang besar terapung di atas air dan dijadikan tempat loncatan kodok.

Dengan kondisi yang sedemikian kotornya, orang akan menganggapnya sebagai yang tidak berharga dan kotor, yang tidak pantas untuk diraih karena demikian kotornya tempat ia hidup.

Tapi tahukah Anda, bunga teratai mempunyai bunga yang sangat indah dan bersih, bertolak belakang dengan lingkungannya yang kotor. Dia tampil dengan keindahan bunganya yang sangat menawan bagi yang melihatnya. Dia hidup dengan keindahan dan kebersihan yang demikian tanpa dipengaruhi oleh lingkungannya yang kotor. Betatapun kotornya tempat dia hidup, tapi keindahannya tetap terjaga dengan baik. Bahkan lingkungannya yang ingin merusak dirinya, bunga teratai tetap tumbuh dengan indahnya tanpa merusak lingkungannya.

Kehidupan kita juga ibaratkan bunga teratai, yang hidup di lingkungan yang terkadang dan bahkan tidak bersahabat dengan kita. Tidak jarang, alam sekitar memaksa kita untuk menerima dan menyesuaikan dengan lingkungannya.

Manusia dilahirkan sebagai makhluk dengan keindahan dan kesempurnaan yang akan membawa kebaikan bagi lingkungan dan alam sekitarnya. Keindahan manusia akan terlihat dari seberapa besar pengaruh lingkungan terhadap dirinya.

Banyak orang yang tidak menyadari, bahwa dirinya yang indah dipengaruhi oleh lingkungan yang menjadikannya tidak lagi indah dan bersahaja. Banyak orang yang tadinya merupakan panutan bagi orang lain, tapi menjadi parasit kemudian.

Seberapa besarkah Anda bisa bertahan di lingkungan Anda yang demikian kotornya. Apakah Anda akan membiarkan diri Anda kotor untuk bisa diterima oleh lingkungan Anda, atau Anda akan memeprlihatkan kepada lingkungan Anda bahwa Anda adalah orang yang bersahaja walaupun Anda berada dilingkungan yang kotor.

Jadilah Anda sebagai bunga teratai, walaupun Anda hidup di lingkungan yang kotor. Jadilah Anda yang anggun walaupun lignkungan ingin merusak Anda, dan jadikanlah Anda sebagai yang akan menentukan kualitas lingkungan Anda.

From:email

Rabu, 02 Desember 2009

Bentuk-bentuk Pikiran Rumit

Bentuk-bentuk pikiran yang Rumitz...
Ada seorang terpelajar jalan china kuno, berkata:" wahh ikan-ikan di kolam ini sungguh bahagia yah bisa berenang kian kemari..."

temannya berkata: "wahhh gimana kamu bisa tahu kalau mereka bahagia? kamu bukan ikan, mana tahu isi hati ikan-ikan disana?"

Pelajar itu pun membalas "kamu bukan saya bagaimana kamu bisa tahu isi pikiranku? kamu juga bukan ikan bagaimana tahu kalau mereka tidak bahagia?"

Nah renungan ini hanyalah menunjukan sulitnya jadi manusia
bila kita saja tidak bisa mengenali bentuk-bentuk pikiran kita, mengapa harus pusing-pusing mikirin bentuk-bentuk pikiran orang lain?
Bila seharusnya kita hanya memandang keindahan dari ikan yang berenang, mengapa kita harus terlibat perdebatan dengan orang yang memiliki pandangan yang beda dengan kita....

Ada satu cerita lagi...
Seorang putri menunjuk Bulan purnama di Langit... dan berkata:"wahh sungguh indah bulan di langit sana, tapi sayang tidak bisa dibawa untukku"

Seorang Terpelajar pun berkata:" Jauh-jauh melihat keatas dan berharap sesuatu yang tidak mungkin, coba lihat ke kolam ini, bulan begitu dekat dengan dirimu... Ia ada di permukaan kolam ini. dan kau dapat mengambilnya serta membawanya kemanapun kau mau, wahai tuan puteri...!"

Tuan Puteri berkata dengan nada tinggi: "Ha... kau ini tidak tahu bahwa Bulan di langit sana itu asli, dan bukan cuma bayangannya, aku mau membawa yang asli... lagian dari mana kau bisa memberikan bulan untuk aku bawa-bawa kemanapun aku pergi?"

Pelajar itu berkata:"ini ada gayung, saya akan mengambilkan bulan untukmu, dan akau akan membuktikan bahwa bulanmu tidak dapat diambil, tetapi bulanku dapat kuberikan padamu!" seraya menyendok air dari dalam kolam.

Tentu saja gayung tadi memantulkan bulan purmana di permukaannya, dan inilah yang membuat tuan puteri jatuh hati pada sang terpelajar tersebut.

Inilah pikiran manusia yang selalu tidak pernah puas, berharap yang tidak mungkin, berharap terlalu tinggi, dan tidak mau melihat yang dekat dengan realita hidupnya.
Kadang persoalan memang muncul dari diri sendiri, dari pikiran kita yang sulit dikendalikan. padahal pikiran itu snediri masih dapat dimanipulasi, pikiran masih dapat diubah, dan pikiran itu dapat di program.
mau berpikir yang baik atau yang tidak baik, itu semua tergantung pada pikiran kita.......

From:email

Selasa, 01 Desember 2009

Segenggam Ketenangan

Segenggam ketenangan

Ada seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja, secara tak disengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu. Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia amat mencintai arloji tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya. Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu.

Teman-teman pekerja yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun sia-sia saja. Arloji kesayangan itu tetap tak ditemukan. Tibalah saat makan siang. Para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan semangat yang lesu meninggalkan bengkel kayu tersebut.

Saat itu seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari arloji itu, datang mendekati tumpukan serbuk kayu tersebut. Ia menjongkok dan mencari. Tak berapa lama berselang ia telah menemukan kembali arloji kesayangan si tukang kayu tersebut. Tentu si tukang kayu itu amat gembira. Namun ia juga heran, karena sebelumnya banyak orang telah membongkar tumpukan serbuk namun sia-sia. Tapi anak ini cuma seorang diri saja, dan berhasil menemukan arloji itu.

"Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini ?", tanya si tukang kayu.

"Saya hanya duduk secara tenang di lantai. Dalam keheningan itu saya bisa mendengar bunyi tik-tak, tik-tak. Dengan itu saya tahu di mana arloji itu berada", jawab anak itu.

Keheningan adalah pekerjaan rumah yang paling sulit diselesaikan selama hidup. Sering secara tidak sadar kita terjerumus dalam seribu satu macam 'kesibukan dan kegaduhan'. Ada baiknya kita menenangkan diri kita terlebih dahulu sebelum mulai melangkah menghadapi setiap permasalahan.

"Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin."

From:email