Jumat, 28 November 2008

Kegelapan Yang Paling Gelap 5

Kegelapan Yang Paling Gelap 5
Oleh : Pdt. A.H. Mandey

Nah, kembali kepada Matius 8 tadi, jelas disini bahwa, anak-anak kerajaan itu dibuang kedalam kegelapan yang diluar, yang paling hebat, yang paling gelap. Apakah ini? Apakah kegelapan yang paling gelap ini? Neraka? Kalau ini neraka, berarti anak-anak kerajaan masuk neraka. Nah, tentu kita tahu anak-anak kerajaan tidak masuk neraka, anak kerajaan masuk surga. Hanya pada waktu dipisah, ternyata mereka ini masih kurang imannya. Sedangkan dari Timur Barat itu mempunyai iman yang besar, mereka masuk kedalam kerajaan sorga bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Tetapi orang-orang yang tidak mempunyai ukuran iman yang sepenuhnya.

Yesus kalau datang nanti, Dia mencari Iman. Dalam Injil Matius dengan jelas Dia bicara tentang yang Dia perlukan iman; tetapi dalam injil Lukas 18:8 "...jika Anak Manusia datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" Ada iman? Jelas saudara-saudara Allah mengharapkan / menentukan iman sebagai salah satu syarat yang kuat sekali. Masuk ke dalam kerjaan sorga atau dibuang kedalam kegelapan yang paling gelap, berdasarkan apakah kita mempunyai iman yang sepenuhnya atau belum. Jadi iman itu bisa berbeda. Tapi jangan sampai kita asal sudah percaya pada Tuhan, puji Tuhan, sudah, amin. Kalau kita tidak terus bertumbuh dalam iman kita kepada Tuhan.

Nah, seringkali contoh yang paling baik tentang iman adalah contoh dari Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Mereka percaya kepada Allah. Kalau mereka dipaksa untuk menyembah patung Nebukadnezar, mereka berkata, kami tidak perlu menjawab, sudah jelas kami tidak perlu menjawab, karena kami tidak mau menyembah. " Kalau kamu menyembah kamu dilepaskan; kalau kami tidak menyembah kamu akan dibuang ke dapur api". Mereka berkata "kami tidak perduli, kalau Allah kami tidak lepaskan kami, apa boleh buat, kami mati, tapi kami percaya bahwa Tuhan juga dapat melepaskan".

Dan saudara-saudara ternyata apa, Tuhan ada beserta dengan dia. Jadi iman mereka, bukan hanya kalau berdoa Tuhan jawab dan berikan apa yang mereka minta, tetapi juga, pada waktu mereka tidak mendapat apa yang mereka minta, itupun iman.

Sering kali kalau kita berkata dia sudah berdoa, dia nggak dapatm, orang ini tidak mempunyai iman. Eh..eh tunggu dulu. Iman adalah sesuatu yang kita liat disini Tuhan tekankan. Tuhan perlu iman. Tuhan ingin supaya kita mempunyai iman yang sesungguhnya. Sadrakh, Mesakh dan Abednego tidak minta dan tidak dapat kelepasan, tapi mereka tetap percaya, dan akhirnya, Tuhan buktikan tidak ada bau hangus pada tubuh mereka, itulah iman.

Nah saudara-saudara dikatakan disini sekarang, orang yang beriman berkumpul dalam kerajaan sorga, orang yang mempunyai iman tatapi imannya tidak memenuhi ukuran, mereka dibuang kedalam kegelapan yang paling gelap. Apakah kegelapan yang paling gelap itu? Bukan neraka. Bukan.

Kamis, 20 November 2008

Kegelapan Yang Paling Gelap 4

Kegelapan Yang Paling Gelap 4
Oleh: Pdt. A.H Mandey


Tadi pagi datang seorang saudara, dia cerita bahwa dia hamba Tuhan. Tap yah...dia bilang:"Om, sekarang saya yah malu om," malu katanya :"saya tidak jadi hamba Tuhan lagi." Dia agak malu ceritakan. Sekarang dia buka CV, jadi wakil direktur."Saya malu om" saya bilang apa yang malu, apa hidungmu nggak adakan? Kalau memang bukan panggilan, jangan paksa. Kalau bukan panggilan jadi hamba Tuhan, jadi gembala atau lain-lain, sudah, jangan. Kerjakan apa yang kita rasa itulah panggilan kita. Kalau panggilan dia jadi direktur, wakil direktur, menjadi komisaris atau apa dalam perusahaan, mau jadi pedagang, silahkan. Tuhan pakai juga tenaga-tenaga itu, Tuhan mau juga. Kalau semua jadi pendeta, kan repot juga saudara-saudara. Mesti ada juga anggota-anggota. Jadi masing-masing ada tugasnya.

Kalau saudara baca Roma pasal 12, jelas sekali disana dikatakan, banyak sekali bidang yang bisa kita kerjakan. Saya bacakan saja, meskipun agak menyimpang dari apa yang ingin saya kemukakan, tapi sekaliguslah. Roma 12:4 "Sebab sama seperti pada satu tbuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama". Tangan saudara, kaki saudara, perut saudara, dengkul saudara, sikut saudara, semuanya mempunyai tugasnya masing-masing, tidak sama.

Ayat 5 :"demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain". Jadi seperti tulang tangan dan tulang kaki itu berbeda fungsinya, begitu jugalah kita.

Ayat 6:"Demikianlah kita mempunyai banyak karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita; Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita". Kalau karunia kita bernubuat, bernubuatlah.

Ayat 7: "Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani,..." kita tidak usah malu jadi pelayan, tidak usah malu kalau itu panggilan kita untuk karunia yang Tuhan berikan kepada kita. Mengapa kita tidak kerjakan? Kita tidak usah malu. Ayat 7:"...jikalau karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar".

Ayat 8: "jika karunia untuk menasehati, baiklah kita menasehati...." Kalau saudara terpanggil untuk konseling, menasehati, konseling sekarang banyak. Mau konseling, saya mau konseling-konseling, katanya mau konseling.

Saya senang melayani-melayani saja, dia katakan selanjutnya :"bagi pembangunan tubuh Kristus sampai kita semua mencapai kesatuan iman." Efesus 4:13. Kita sekarang ini belum mempunyai iman yang sama. Coba saudara liat kembali ke Roma 12 tadi, ayat 3 :"berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku akau berkata kepada setiap orang diantara kamu, janganlah km memikirkan hal-hal yang lebih tinggi daripada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing."

Setiap orang mempunyai ukuran / takaran iman masing-masing. Sekarang ini iman kita tidak sama, takaran iman kita berbeda-beda, ada yang imannya besar, ada yang imannya kecil; sedang-sedanglah, tetapi dikatakan menurut ukuran....tugas yang sama dikatakan mempunyai hal sama seperti pada satu tubuh itu mempunyai banyak anggota, demikian pula anggota itu mempunyai tugas yang sama.

Dan dalam ayat yang ke 3 dia berkata :"sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing".

Jadi sekarang kita belum mempunyai iman yang sama. Yang satu lebih besar dari yang lain. Tetapi ini tidak akan terus menerus begini, iman itu tidak terus-menerus: kamu besar, aku kecil, kamu setengah-setengah, saya 80%, oh saya 10%, tidak. Sekarang menurut ukuran yang diberikan itu. Tetapi Efesus 4:13 :"sampai kita mencapai kesatuan iman". Jadi dengan lain kata, iman kita harus bertambah-tambah terus sampai pada suatu waktu kita semua mempunyai satu ukuran iman yang sama. Tidak ada beda. Itulah yang Tuhan mau berikan kepada kita.

Selasa, 18 November 2008

Kisah Sebatang Bambu

Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani.
Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu
lainnya.
Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu.
Dia berkata kepada batang bambu," Wahai bambu, maukah engkau kupakai
untuk menjadi pipa saluran air, yang sangat berguna untuk mengairi
sawahku?"

Batang bambu menjawabnya, "Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi
engkau, Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku
menjadi pipa saluran air itu."
Sang petani menjawab, "Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan
engkau dari rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang
cabang-cabangmu yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu
aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku
akan membuang sekat-sekat yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat
mengalir dengan lancar.

Apabila aku sudah selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa
yang akan mengalirkan air untuk mengairi sawahku sehingga padi yang
kutanam dapat tumbuh dengan subur."

Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam..... , kemudian dia
berkata kepada petani, "Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit
ketika engkau menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang
cabang-cabangku, bahkan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah
batangku yang indah ini, dan pasti tak tertahankan ketika engkau
mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang sekat-sekat
penghalang itu. Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, Tuan?"

Petani menjawab batang bambu itu, " Wahai bambu, engkau pasti kuat
melalui semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yang
paling kuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah."

Akhirnya batang bambu itu menyerah, "Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali
berguna bagimu. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang
kau kehendaki."

Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang
dulu hanya menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah
menjadi pipa saluran air yang mengairi sawahnya sehingga padi dapat
tumbuh dengan subur dan berbuah banyak.

Pernahkah kita berpikir bahwa dengan masalah yang datang silih
berganti tak habis-habisnya, mungkin Tuhan sedang memproses kita untuk
menjadi indah di hadapan-Nya? Sama seperti batang bambu itu, kita
sedang ditempa, Allah sedang membuat kita sempurna untuk di pakai
menjadi penyalur berkat. Dia sedang membuang kesombongan dan segala
sifat kita yang tak berkenan bagi-Nya. Tapi jangan kuatir, kita pasti
kuat karena Allah tak akan memberikan beban yang tak mampu kita pikul.
Jadi maukah kita berserah pada kehendak Allah, membiarkan Dia bebas
berkarya di dalam diri kita untuk menjadikan kita alat yang berguna
bagi-Nya?

Seperti batang bambu itu, mari kita berkata, " Ini aku Tuhan,
perbuatlah sesuai dengan yang Kau kehendaki."

From : email

Senin, 17 November 2008

Semut dan Lalat

Semut dan Lalat
Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta diatas sebuah tong sampah didepan sebuah rumah. Suatu ketika anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat. "Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar" katanya.

Setelah kenyang si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka.

Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan dan esok paginya nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai.

Tak jauh dari tempat itu nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka.

Dalam perjalanan seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua "Ada apa dengan lalat ini Pak?, mengapa dia sekarat?".

"Oh.. itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini, sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita" Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi "Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? kenapa tidak berhasil?".

Masih sambil berjalan dan memangggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab "Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama". Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya namun kali ini dengan mimik & nada lebih serius "Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama namun mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini".

"Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda"

From:email

Jumat, 14 November 2008

Kalung Mutiara

Kalung Mutiara

Jenny, gadis cantik, kecil berusia 5 tahun, bermata indah. Suatu hari, ketika ia dan ibunya sedang berbelanja bulanan, Jenny melihat sebuah kalung mutiara tiruan. Indah, meskipun harganya cuma 2.5 dolar. Ia sangat ingin memiliki kalung tersebut, dan mulai merengek kepada ibunya.
Akhirnya sang Ibu setuju, katanya: "Baiklah, anakku. Tetapi ingatlah bahwa meskipun kalung itu sangat mahal, ibu akan membelikannya untukmu. Nanti, sesampai di rumah, kita buat daftar peerjaan yang harus kamu lakukan sebagai gantinya. Dan, biasanya kan Nenek selalu memberimu uang pada hari ulang tahunmu. Itu juga harus kamu berikan kepada ibu."
"Okay," kata Jenny setuju. Merekapun lalu membeli kalung tersebut.
Setiap hari, Jenny dengan rajin mengerjakan pekerjaan yang ditulis dalam daftar oleh ibunya. Uang yang diberikan oleh neneknya pada hari ulangtahunnya juga diberikannya kepada ibunya. Tidak berapa lama, perjanjiannya dengan ibunya pun selesai. Ia mulai memakai kalung barunya dengan rasa sangat bangga. Ia pakai kalung itu kemanapun ia pergi. Ke
sekolah taman kanak-kanaknya, ke gereja, ke supermarket, bermain, dan tidur, kecuali mandi. "Nanti lehermu jadi hijau," kata ibunya.

Jenny juga memiliki seorang ayah yang sangat menyayanginya. Setiap menjelang tidur, sang ayah akan membacakan sebuah buku cerita untuknya. Suatu hari, seusai membacakan cerita, sang ayah bertanya kepada Jenny:
"Jenny, apakah kamu sayang ayah?" "Pasti, yah. Ayah tahu betapa aku menyayangi ayah." "Kalau kau memang mencintai ayah, berikanlah kalung mutiaramu pada ayah." "Ya, ayah, jangan kalung ini. Ayah boleh ambil mainanku yang lain. Ayah boleh ambil Rosie, bonekaku yang terbagus. Ayah juga ambil pakaian-pakaiannya yang terbaru. Tapi, jangan ayah ambil
kalungku." "Ya, anakku, tidak apa-apa. Tidurlah." Ayah Jenny lalu mencium keningnya dan pergi, sambil berkata: "Selamat malam, anakku. Semoga mimpi indah."

Seminggu kemudian, setelah membacakan cerita, ayahnya bertanya lagi: "Jenny, apakah kamu sayang ayah?" "Pasti, Yah. Ayah kan tahu aku sangat mencintaimu." "Kalau begitu, boleh ayah minta kalungmu?" "Ya, jangan kalungku, dong. Ayah ambil Ribbons, kuda-kudaanku. Ayah masih ingat, kan? Itu mainan favoritku. Rambutku panjang, lembut. Ayah bisa memainkan
rambutnya, mengepangnya, dan sebagainya. Ambillah, Yah. Asal ayah jangan minta kalungku. Ya?" "Sudahlah, nak. Lupakanlah," kata sang ayah.

Beberapa hari setelah itu, Jenny terus berpikir, kenapa ayahnya selalu meminta kalungnya, dan kenapa ayahnya selalu menanyai apakah ia sayang padanya atau tidak.

Beberapa hari kemudian, ketika ayah Jenny membacakan cerita, Jenny duduk dengan resah. Ketika ayahnya selesai membacakan cerita, dengan bibir bergetar ia mengulurkan tangannya yang mungil kepada ayahnya, sambil berkata: "Ayah, terimalah ini". Ia lepaskan kalung kesayangannya dari genggamannya, dan ia melihat dengan penuh kesedihan, kalung tersebut
berpidah ke tangan sang ayah.

Dengan satu tangan menggenggam kalung mutiara palsu kesayangan anaknya, tangan yang lainnya mengambil sebuah kotak beludru biru kecil dari kantong bajunya. Di dalam kotak beludru itu terletak seuntai kalung mutiara yang asli, sangat indah, dan sangat mahal. Ia telah menyimpannya begitu lama, untuk anak yang dikasihinya. Ia menunggu dan menunggu agar
anaknya mau melepaskan kalung mutiara plastiknya yang murah, sehingga ia dapat memberikan kepadanya kalung mutiara yang asli.

Begitu pula dengan Bapa di Surga. Seringkali Ia menunggu lama sekali agar kita mau menyerahkan segala milik kita yang palsu dan menukarnya dengan sesuatu yang sangat berharga. Betapa baiknya Allah kita!

From : email

Kamis, 13 November 2008

Rencana Tuhan Indah Pada WaktuNya

RENCANA TUHAN INDAH PADA WAKTUNYA
Ada seorang anak laki-laki yang berambisi bahwa Suatu hari nanti ia akan menjadi jenderal Angkatan Darat.
Anak itu pandai dan memiliki ciri-ciri yang lebih daripada cukup untuk dapat membawa nya kemanapun ia mau.
Untuk itu ia bersyukur kepada Tuhan, oleh karena ia adalah seorang anak yang takut akan Tuhan dan ia selalu berdoa agar supaya suatu hari nanti impiannya itu akan menjadi kenyataan.
Sayang sekali, ketika saatnya tiba baginya untuk bergabung dengan Angkatan Darat, ia ditolak oleh karena memiliki telapak kaki rata.
Setelah berulang kali berusaha, ia kemudian melepaskan hasratnya untuk menjadi jenderal dan untuk hal itu ia mempersalahkan Tuhan yang tidak menjawab doanya.
Ia merasa seperti berada seorang diri, dengan perasaan yang kalah, dan di atas segalanya, rasa amarah yang belum pernah dialaminya sebelumnya.
Amarah yang mulai ditujukannya terhadap Tuhan. Ia tahu bahwa Tuhan ada, namun
tidak mempercayaiNya lagi sebagai seorang sahabat, tetapi sebagai seorang tiran (penguasa yang lalim). Ia tidak pernah lagi berdoa atau melangkahkan kakinya ke dalam gereja. Ketika orang-orang seperti biasanya berbicara tentang Tuhan yang Maha Pengasih, maka ia akan mengejek dan menanyakan pertanyaan-pertanya an rumit yang akan membuat orang-orang percaya itu kebingungan.
Ia kemudian memutuskan untuk masuk perguruan tinggi dan menjadi dokter.
Dan begitulah, ia menjadi dokter dan beberapa tahun kemudian menjadi seorang ahli bedah yang handal. Ia menjadi pelopor di dalam pembedahan yang berisiko tinggi dimana pasien tidak memiliki kemungkinan hidup lagi apabila tidak ditangani oleh ahli bedah muda ini. Sekarang, semua pasiennya memiliki kesempatan, suatu hidup yang baru.
Selama bertahun-tahun, ia telah menyelamatkan beribu-ribu jiwa, baik anak-anak maupun orang dewasa. Para orang tua sekarang dapat tinggal dengan berbahagia bersama dengan putra atau putri mereka yang dilahirkan kembali, dan para ibu yang sakit parah sekarang masih dapat mengasihi keluarganya. Para ayah yang hancur hati oleh karena tak seorangpun yang dapat memelihara keluarganya setelah kematiannya, telah diberikan kesempatan baru.
Setelah ia menjadi lebih tua maka ia melatih para ahli bedah lain yang bercita-cita tinggi dengan tekhnik bedah barunya, dan lebih banyak lagi jiwa yang diselamatkan.
Pada suatu hari ia menutup matanya dan pergi menjumpai Tuhan. Di situ, masih penuh dengan kebencian, pria itu bertanya kepada Tuhan mengapa doa-doanya tidak pernah dijawab, dan Tuhan berkata, 'Pandanglah ke langit, anakKu, dan lihatlah impianmu menjadi kenyataan.'

Di sana, ia dapat melihat dirinya sendiri sebagai seorang anak laki-laki yang berdoa untuk bisa menjadi seorang prajurit. Ia melihat dirinya masuk Angkatan Darat dan
menjadi prajurit. Di sana ia sombong dan ambisius, dengan pandangan mata yang seakan-akan berkata bahwa suatu hari nanti ia akan memimpin sebuah resimen. Ia kemudian dipanggil untuk mengikuti peperangannya yang pertama, akan tetapi ketika ia berada di kamp di garis depan, sebuah bom jatuh dan membunuhnya. Ia dimasukkan ke dalam peti kayu untuk dikirimkan kembali kepada keluarganya. Semua ambisinya kini hancur berkeping-keping saat orang tuanya menangis dan terus menangis.
Lalu Tuhan berkata, 'Sekarang lihatlah bagaimana rencanaKu telah terpenuhi sekalipun engkau tidak setuju.' Sekali lagi ia memandang ke langit. Di sana ia memperhatikan kehidupannya, hari demi hari dan berapa banyak jiwa yang telah diselamatkannya. Ia melihat senyum di wajah pasiennya dan di wajah anggota keluarganya dan kehidupan baru yang telah diberikannya kepada mereka dengan menjadi seorang ahli bedah.
Kemudian di antara para pasiennya, ia melihat seorang anak laki-laki yang juga memiliki impian untuk menjadi seorang prajurit kelak, namun sayangnya dia terbaring sakit. Ia melihat bagaimana ia telah menyelamatkan nyawa anak laki-laki itu melalui pembedahan yang dilakukannya. Hari ini anak laki-laki itu telah dewasa dan menjadi seorang jenderal. Ia hanya dapat menjadi jenderal setelah ahli bedah itu menyelamatkan nyawanya.
Sampai di situ, Ia tahu bahwa Tuhan ternyata selalu berada bersama dengannya. Ia mengerti bagaimana Tuhan telah memakainya sebagai alatNya untuk menyelamatkan beribu-ribu jiwa, dan memberikan masa depan kepada anak laki-laki yang ingin menjadi prajurit itu

From: Internet

Pkh 3:11 " He has made everything beautiful in His time..." (NKJV)

Yer 29 :11 :"For I know the purposes which I am purposing for you, says the Lord; purposes of peace and not of evil, to give you a future and hope" (NKJV)

Rabu, 12 November 2008

Mujizat nyanyian kakak

Kisah nyata ini terjadi di sebuah Rumah Sakit di Tennessee , USA . Seorang ibu muda, Karen namanya sedang mengandung bayinya yang ke dua. Sebagaimana layaknya para ibu, Karen membantu Michael anaknya pertama yang baru berusia 3 tahun bagi kehadiran adik bayinya. Michael senang sekali akan punya adik.

Kerap kali ia menempelkan telinganya diperut ibunya. Dan karena Michael suka bernyanyi, ia pun sering menyanyi bagi adiknya yang masih diperut ibunya itu. Nampaknya Michael amat sayang sama adiknya yang belum lahir itu

Tiba saatnya bagi Karen untuk melahirkan. Tapi sungguh diluar dugaan, terjadi komplikasi serius. Baru setelah perjuangan berjam-jam adik Michael dilahirkan. Seorang bayi putri yang cantik, sayang kondisinya begitu buruk sehingga dokter yang merawat dengan sedih berterus terang kepada Karen; bersiaplah jika sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi.Karen dan suaminya berusaha menerima keadaan dengan sabar dan hanya bisa pasrah kepada yang Kuasa.

Mereka bahkan sudah menyiapkan acara penguburan buat putrinya sewaktu-waktu dipanggil Tuhan. Lain halnya dengan kakaknya Michael, sejak adiknya dirawat di ICU ia merengek terus!Mami, ... aku mau nyanyi buat adik kecil! Ibunya kurang tanggap.Mami, ... aku pengen nyanyi! Karen terlalu larut dalam kesedihan dan kekuatirannya.Mami, ... aku kepengen nyanyi! Ini berulang kali dimintaMichael bahkan sambil meraung menangis. Karen tetap menganggap rengekan Michael rengekan anak kecil. Lagi pula ICU adalah daerah terlarang bagi anak-anak. Baru ketika harapan menipis, sang ibu mau mendengarkan Michael. Baik, setidaknya biar Michael melihat adiknya untuk yang terakhir kalinya. Mumpung adiknya masih hidup! Ia d ice gat oleh suster didepan pintu kamar ICU.

Anak kecil dilarang masuk!. Karen ragu-ragu. Tapi, suster.... suster tak mau tahu; ini peraturan!Anak kecil dilarang dibawa masuk! Karen menatap tajam suster itu, lalu katanya: Suster, sebelum menyanyi buat adiknya, Michael tidak akan kubawa pergi! Mungkin ini yang terakhir kalinya bagi Michael melihat adiknya! Suster terdiam menatap Michael dan berkata, tapi tidak boleh lebih dari lima menit!.Demikianlah kemudian Michael dibungkus dengan pakaian khusus lalu dibawa masuk ke ruang ICU.

Ia didekatkan pada adiknya yang sedang tergolek dalam sakratul maut. Michael menatap lekat adiknya ... lalu dari mulutnya yang kecil mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring "... You are my sunshine, my only sunshine, you make me happy when skies are grey ..." Ajaib! si Adik langsung memberi respon. Seolah ia sadar akan sapaan sayang dari kakaknya.You never know, dear, How much I love you. Please don't take my sunshine away. Denyut nadinya menjadi lebih teratur.

Karen dengan haru melihat dan menatapnya dengan tajam dan terus, ... terus Michael! teruskan sayang! ... bisik ibunya ... The other night, dear, as I laid sleeping, I dream, I held you in my hands ... dan sang adikpun meregang, seolah menghela napas panjang. Pernapasannya lalu menjadi teratur ... I'll always love you and make you happy, if you will only stay the same ... Sang adik kelihatan begitu tenang ... sangat tenang.Lagi sayang! bujuk ibunya sambil mencucurkan air matanya. Michael terus bernyanyi dan ... adiknya kelihatan semakin tenang, relax dan damai ... lalu tertidur lelap.

Suster yang tadinya melarang untuk masuk, kini ikut terisak-isak menyaksikan apa yang telah terjadi atas diri adik Michael dan kejadian yang baru saja ia saksikan sendiri.Hari berikutnya, satu hari kemudian si adik bayi sudah diperbolehkan pulang. Para tenaga medis tak habis pikir atas kejadian yang menimpa pasien yang satu ini. Mereka hanya bisa menyebutnya sebagai sebuah therapy ajaib, dan Karen juga suaminya melihatnya sebagai Mujizat Kasih Ilahi yang luar biasa, sungguh amat luar biasa! tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata.Bagi sang adik, kehadiran Michael berarti soal hidup dan mati.

Benar bahwa memang Kasih Ilahi yang menolongnya. Dan ingat Kasih Ilahi pun membutuhkan mulut kecil si Michael untuk mengatakan "How much I love you". Dan ternyata Kasih Ilahi membutuhkan pula hati polos seorang anak kecil "Michael" untuk memberi kehidupan. Itulah kehendak Tuhan, tidak ada yang mustahil bagiNYA bila IA menghendaki terjadi.

Fr:Internet

Kegelapan Yang Paling Gelap 3

Kegelapan Yang Paling Gelap 3
Oleh : Pdt. A.H. Mndey
Sebab itu, Rasul Paulus menulis dalam Surat Efesus 4:11-13 "...sampai kita semua mencapai kesatuan iman..." ayat 13.
Tuhan menangkat Rasul, Nabi, Pemberita Injil, Gembala dan Guru, ini adalah hamba-hamba Tuhan yang ditunjuk/diangkat oleh Tuhan, untuk apa? Ayat 12 berkata "untuk memprlengkapi orang-orang kudus...", siapakah orang-oran kudus? Anggota-anggota jemaat, bagi pekerjaan pelayanan. Jadi anggota-anggota jemaat harus duduk diam, tidak berbuat apa-apa? Tidak. Tetapi dikatakan, orang-orang kudus diperlengkapi untuk pekerjaan pelayanan. Jadi setiap anggota harus tahu mempunyai suatu pelayanan. Tidak semua pelayanan diatas mimbar, tidak semua mempunyai pelayanan tugas mengajar, tidak semua. Tetapi masing-masing kita harus tahu apa pelayannya.
Jadi kita tidak bisa menjadi anggota jemaat yang pasif, tidak tahu harus berbuat apa-apa; pokoknya oh...pendeta yang kerja, tua-tua yang kerja, semua kerja, saya sih datang ke gereja, pulang, gereja, pulang...habis. Tidak saudara-saudara. Kita harus tahu apa pelayanan kita.
Waktu kita diselamatkan saja, Allah sudah sediakan tugas buat kita. Saudara liat itu dalam Efesus 2:10 "karena kita ini buatan Allah diciptakan dalam Kristus Yesus.." sampai situ? Tidak. "Kita diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik". Jadi untuk bekerja yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Jika Allah sudah persiapkan suatu pelayanan buat kita masing-masing, Ia mau supaya kita hidup di dalamnya. Jadi saudara-saudara, ada pelayanan yang Tuhan sediakan buat setiap anak Tuhan. Banyak kalau saudara baca dalam suratan Roma pasal 12, disana saudara melihat disebut disitu pelayanan-pelayanan yang dapat kita kerjakan. Tidak semua pendeta, tidak semua jadi tua-tua, tidak semua jadi pengerja, saudara-saudara masing-masing ada tugas.

Kamis, 06 November 2008

Kegelapan Yang Paling Gelap 3

Kegelapan Yang Paling Gelap 3
Oleh : Pdt. A.H. Mandey
Nah ini jelas Kerajaan Sorga. Abraham ada dimana? Dalam Kerajaan Sorga. Ishak ada dimana? Dalam Kerajaan Sorga. Yakub ada dimana? Dalam Kerajaan Sorga. Mereka sudah mati, tapi roh mereka ada dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Anak-anak Kerajaan, ini anak-anak Kerajaan. Istilah anak-anak Kerajaan ini, adalah orang-orang percaya atau bukan? Dia berkata dari Barat dari Timur, orang-orang akan datang dan duduk bersama-sama dengan Abraham Ishak dan Yakub, di dalam Kerjaan Sorga. Dengan lain kata, Ia berbicara tentang orang-orang dari empat penjuru alam ini datang percaya kepada Yesus, mati lalu masuk ke dalam Sorga. Tetapi Dia berkata anak-anak Kerajaan - anak-anak Kerajaan mana ini? - Dia berbicara tentang kerjaan Sorga, sekarang Dia berkata tentang anak-anak Kerajaan, anak kerajaan mana? Anak Kerajaan Sorga. Nah, kalau bicara tentang anak Kerajaan Sorga, orang percaya atau bukan? Orang Percaya. Ini adalah orang-orang percaya yang Dia maksudkan disini. Anak-anak Kerajaan akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Ini anak-anak Kerjaan yang apa? Kenapa dicampakkan keluar? Sedangkan dari Timur dan Barat masuk ke dalam Sorga, kok anak-anak Kerajaan sendiri bukannya masuk ke dalam Kerajaan malah dibuang ke dalam kegelapan yang paling gelap. Apa sebab? Apa sebab ada orang-orang dari Timur Barat masuk kedalam Kerajaan Sorga, sedangkan anak-anak Kerajaan tidak masuk ke dalam Kerajaan Sorga, tetapi dibuang ke dalam kegelapan yang paling gelap. Ini orang-orang percaya atau tidak? Orang-orang percaya. Sebab disebut anak kerajaan. Yesus berbicara tentang Kerajaan Sorga. Mereka ini anak-anak kerajaan. Jadi ini adalah orang-orang Kristen. Tapi mereka tidak disebut masuk ke dalam Sorga, tetapi dibuang. Apa sebab mereka dibuang ke dalam kegelapan yang paling gelap?
Perhatikan konteksnya. Kalau saudara membaca suatu ayat, jangan membaca satu ayat begitu saja, selalu harus membaca ayat-ayat sebelumnya. Saudara tidak akan mendapat pengertian yang benar, kalau saudara tidak membaca ayat-ayat sebelumnya. Disini Dia berbicara tentang banyak orang yang akan datang dari Timur dan Barat duduk makan bersama-sama Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga. Jadi jelas mereka adalah orang-orang yang percaya, tetapi anak-anak Kerajaan tidak masuk, mereka ini adalah orang-orang Kerajaan, orang Kristen, tapi ada suatu yang membuat mereka tidak masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Apakah itu? Nah, jangan lupa konteksnya, ayat-ayat sebelumnya, Dia berbicara tentang apa. Yesus berkata, "diseluruh Israel Aku belum pernah menjumpai IMAN seperti orang ini". Yesus menghargai Iman dari si Penghulu laskar ini, si perwira ini. Lalu Dia berkata, "dari Timur dan Barat orang-orang akan masuk kedalam Kerajaan Sorga", karena apa? Karena Iman. Tapi sekarang kita melihat ada anak-anak Kerajaan tidak masuk dalam kerajaan, karena apa? Tidak mempunya Iman. Konteksnya Dia berbicara tentang iman, sehingga kita tidak dapat mengeluarkan/melepaskan cerita ini dari konteksnya. Kalau konteks ayat-ayat sebelumnya berbicara tentang iman, kita harus tetap tinggal dalam konteks itu, dalam pengertian itu. Yesus disini menekankan soal iman. Mereka adalah anak-anak Kerajaan, tetapi yang Dia maksudkan disini adalah mereka tidak mempunyai Iman. "Tidak pernah Aku jumpai seorang pun diantara orang Israel Iman seperti ini". Jadi yang menentukan masuk ke dalam kerajaan Sorga atau dibuang ke dalam kegelapan yang paling gelap adalah soal Iman. Apakah mereka yang dibuang ini adalah orang-orang kafir? Bukan. Mereka disebut anak-anak Kerajaan. Kerajaan apa? Kerajaan Sorga! Bagaimana kita menjadi anak kerajaan? Yohanes 1:12 berkata :"...barangsiapa yang percaya padaNya...". Jadi mereka ini orang-orang percaya. Orang-orang beriman. Tetapi iman mereka itu tidak memenuhi ukuran standar daripada Tuhan. Iman saudara-saudara berapa besar sih?! Yesus berkata, sebesar biji sesawi, gunung bisa pindah, itu biji sesawi kecil sekali, bukan seperti biji sawi, kalau sawi kita itu yang ditanam-tanam sering kali kita makan bijinya sudah kecil, ini biji sesawi. Kalau saudara pergi ke Israel, saudara akan melihat, pohonnya besar, tetapi bijinya itu kecil sekali. Saudara perlu alat kaca pembesar untuk melihat bijinya. Begitu kecilnya. Tetapi sekecil-kecilnya itu, masih ada yang lebih kecil lagi, yaitu ini, anak-anak Kerajaan. Mereka adalah anak-anak Kerajaan, dengan lain kata mereka mempunyai iman, tapi iman mereka tidak memenuhi ukuran.

Senin, 03 November 2008

How to win friends and influence people

How to win friends and influence people

Tanpa harus memaksa, orang lain mau memenuhi keinginan kita. Betapa menyenangkannya! Dale Carnegie, pakar SDM dan penulis HOW TO WIN FRIENDS AND INFLUENCE PEOPLE, membocorkan rahasianya.

Pintar Memuji
Sebelum bisa mempengaruhi lawan bicara, Anda harus mendapatkan simpati dan memenangkan hatinya. Salah satu caranya adalah dengan melontarkan pujian. Meski mudah, Anda perlu menguasai teknik memuji agar tidak terkesan sebagai pemanis bibir saja. Berikan pujian dengan tulus. Bila pujian palsu yang ditangkap oleh telinga lawan bicara, maka bukannya simpati, melainkan sikap antipati yang akan Anda terima.

Mau Mendengarkan
Selalu awali percakapan dengan tutur kata ramah dan sikap bersahabat. Ajukan pertanyaan untuk memancing lawan bicara menceritakan kabar baik mengenai dirinya. Setiap orang akan senang diberi kesempatan bercerita tentang dirinya sendiri. Dengan menjadi pendengar yang baik, Anda juga bisa menarik banyak info yang berguna.

Ketertarikan yang Tulus
Cobalah menggali kualitas positif yang dimiliki orang di depan Anda, dan bangunlah ketertarikan yang tulus akan dirinya. Sikap tertarik yang Anda tunjukkan akan menghindarkan kesan bahwa Anda sedang 'menginterogasi' dirinya dan berusaha mengambil keuntungan dari pembicaraan tersebut.

Wajah Ramah
Tutur kata manis tanpa raut wajah yang mendukung sama saja seperti sayur tanpa garam. Hambar dan tidak menyenangkan. Jangan lupa tersenyum dengan bibir dan mata ketika berbicara dengan orang lain. Senyum adalah bahasa universal yang dimengerti oleh semua orang di dunia.

Personalisasi
Musik terindah di telinga seseorang adalah namanya sendiri. Berulang kali menyebut nama lawan bicara ketika sedang berbicara dengannya menunjukkan Anda memperhatikan dirinya. Akan lebih baik jika Anda mampu mengingat nama orang terdekatnya, seperti nama pasangan atau nama anggota keluarganya yang lain.

Berada di Posisinya
Akan lebih mudah memenangkan atensi dan simpati dari orang lain bila Anda mampu menempatkan diri pada posisi mereka. Sebaliknya, sulit sekali menanamkan pengaruh pada diri siapapun apabila Anda berbicara atas nama kepentingan pribadi. Makanya sebelum membujuk lawan bicara melakukan sesuatu, pikirkan dulu keuntungan yang akan mereka peroleh dengan mengikuti saran Anda.

Pantang Mengritik
Tidak ada orang yang senang dipersalahkan atas ucapan dan tindakannya. Terlebih, ketika Anda sedang berusaha mempengaruhi dirinya untuk melakukan sesuatu. Ketika merasa 'diserang,' biasanya seseorang akan bersikap defensif dan menutup diri. Dalam kondisi demikian, mustahil untuk menanamkan ide apapun dalam benaknya. Jadi, hargailah opini lawan bicara dan simpan dulu kritik Anda untuk disampaikan pada saat lain yang lebih tepat.

Hindari Argumentasi
Jangan berkecil hati bila ide yang Anda ditolak lawan bicara. Di lain sisi, hindari argumentasi, apalagi yang menjurus pada debat kusir, karena hal itu bisa mendorong pihak lain untuk melangkah mundur. Mintalah ia untuk menjelaskan dari sudut pandangnya. Hormati pendapat lawan bicara dan biarkan ia 'menyelamatkan muka' apabila ternyata memang opininya yang keliru.

Mengakui Kesalahan
Cara terbaik untuk mengungkit kealpaan yang dilakukan orang lain adalah dengan menunjukkannya secara tidak langsung. Bicarakan dulu kesalahan yang pernah Anda alami untuk mendatangkan kesalahan yang pernah Anda alami untuk mendatangkan perasaan 'senasib' dan memancing lawan bicara melakukan hal serupa. Tak perlu cemas sikap ini bakal menjatuhkan diri Anda di mata anak buah Anda. Besar kemungkinan mereka malah mempertebal respek terhadap diri Anda.

Arahan Tersembunyi
Setelah lawan bicara menyadari sendiri kekeliruannya, mulailah sedikit demi sedikit melontarkan ide tentang alternatif solusi yang Anda miliki. Akan lebih baik bila Anda berhasil memancing lawan bicara untuk menemukan dan mengucapkan sendiri solusi yang dimaksud. Dengan begitu Anda bisa mempertipis kesan yang muncul bahwa Anda sedang menyuruhnya melakukan sesuatu.

Suntikan Semangat
Semangat adalah dorongan mental yang mampu mengarahkan seseorang melakukan tindakan apapun. Bila lawan bicara telah menunjukkan respon positif, maka berikutnya adalah memberi suntikan semangat.

From:E-mail