Sabtu, 30 Januari 2010

Renungan 30 Januari 2010

Renungan 30 Januari 2010
DENGAR-DENGARANLAH DENGAN SUARA TUHAN - Pdt. Eddy Tatimu
Yesaya 30:21
“Dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: “Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya,” entah kamu menganan atau mengiri.”

Jalan setapak di Pegunungan Appalachia di Amerika Utara, adalah sebuah jalan sempit dan berbahaya. Berpetualang melalui jalan ini merupakan sebuah pengalaman yang menegangkan. Jalan setapak ini membentang dari Gunung Katahdin di Maine sampai ke Gunung Springer di Georgia, perjalanan ini menawarkan pemandangan yang menakjubkan, wilayah yang sangat menantang, tetapi sekaligus menawarkan ketenangan dan kedamaian serta keheningan alam yang menakjubkan.
Sejak 1984, Appalachian Trail Confrence (ATC), yaitu sekelompok relawan dan sesama pejalan kaki, memelihara jalan itu. Mereka bekerja sepanjang tahun untuk menjaga agar jalan setapak itu bebas sampah dan perintang berbahaya. Tetapi ATC tidak bertanggung jawab atas jalan setapak di samping yang tidak sah yang datang dari arah lain ke atas menuju ke tempat lain dari jalan setapak utama yang resmi.Jika anda ingin menikmati jalan setapak itu, para relawan ATC akan memberitahu anda agar melatih cara-cara keselamatan dan membeli peta Jalan Setapak Appalachia yang resmi. Mengikuti jalan setapak yang tidak ditandai bisa sangat membahayakan.
Seringkali sebagian besar dari kita melakukan hal seperti itu di dalam kehidupan ini. Membeli peta palsu dan mengambil jalan yang tidak ditandai yang akibatnya membawa kita jauh dari rencana Allah, sehingga bukannya mendapat ketenangan dan keselamatan, tetapi terperosok ke dalam jurang kebinasaan.
Oleh sebab itu, sadarlah, kalau anda merasa sudah mengambil jalan yang salah, bertobatlah dan berbaliklah. Dengarlah suara Tuhan melalui Firman-Nya supaya engkau kembali kepada Jalan yang sudah diberitahukan-Nya.
“Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” Amsal 14:12. Amin.

Jumat, 29 Januari 2010

Renungan 29 Januari 2010

Renungan 29 Januari 2010
BILA KEHIDUPAN MENANTANG ANDA - Pdt. Eddy Tatimu
Efesus 6:14
“Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran………”

Kehidupan Kekristenan bukan suatu kehidupan yang bebas dari persoalan, tetapi sebaliknya, dengan berbagai macam problem dan persoalan yang anda hadapi dalam kehidupan ini akan menanamkan secara mendalam suatu kenyataan yang memampukan anda mencari kehendak Allah. Bersyukurlah kalau anda termasuk tipe orang Kristen yang demikian. Sebab ada sebagian orang Kristen, tidak ingin menghadapi problem dalam hidup mereka, bahkan mereka sangat senang kalau ada orang memberi penekanan bahwa orang Kristen itu HARUS makmur dan bebas dari masalah, sebab itulah yang disediakan Allah bagi orang-orang yang mengasihi Dia.
Memang ini menarik bagi kedagingan anda, tetapi ini suatu pemikiran yang salah. Tentu saja Allah sanggup memberikan kemakmuran dan kehidupan yang kelihatannya tanpa masalah. Tetapi ini bukan gambaran secara umum. Yang benar adalah, bahwa kehidupan Kristen adakalanya seperti lomba lari rintangan, berlari di tanah datar sebentar, dan kemudian anda seperti melayang tinggi di udara untuk melompati rintangan. Kadang juga anda menjadi seperti teh celup, tidak banyak berarti sampai anda di masukkan kedalam air panas.
Sewaktu masalah datang, janganlah anda berpura-pura seperti tidak ada masalah, anda berpikir dengan demikian masalah anda akan berlalu. Pandangan yang salah. Berpura-pura bukan pola kehidupan Kristen, itu adalah lawan dari kejujuran. Orang Kristen haruslah menjadi orang yang terbuka dan jujur dalam segala hal. Oleh sebab itu, dikala anda berhadapan dengan problema hidup, hadapilah itu dengan tidak berpura-pura dan menyangkalinya, tetapi sebaliknya “Berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran ...” Efesus 6:14. Amin.

Kamis, 28 Januari 2010

Renungan 28 Januari 2010

Renungan 28 Januari 2010
GPS TERBAIK UNTUK ANDA - Pdt. Eddy Tatimu
2 Korintus 5:7
“Hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.”

Dengan kemajuan teknologi yang mutakhir saat ini, khususnya di bidang pemetaan, dimobil-mobil, handphone-handphone, orang dengan mudah mencari lokasi yang hendak ditujunya, yaitu dengan menggunakan sebuah sistim yang disebut GPS (Global Positioning System). Cukup anda menyetel lokasi yang hendak di tuju, maka sistim alat ini akan bekerja memberikan arah kepada anda, sampai anda tiba di tempat tujuan. Bahkan yang lebih canggih lagi, anda cukup MENGATAKAN dengan mengucapkan tempat tujuan anda, maka sistim alat ini akan bekerja memberikan arah kepada anda.
Tetapi sementara alat itu mengatur posisi perjalanan anda, alat itu tidak memberitahukan kepada anda mengenai apa yang ada dalam perjalanan anda itu. Misalnya jalanan berlobang-lobang, tanjakan, tikungan tajam, restoran, dan rincian lain di perjalanan itu yang hanya bisa terungkap sementara perjalanan itu berlangsung.
Untuk mengerti kehendak Allah, itu mirip dengan mengadakan sebuah perjalanan. Allah punya rencana bagi hidup anda, tetapi rincian yang sangat ingin anda ketahui hanya setelah anda terikat dalam perjalanan ibadah dan mengikuti-Nya dengan taat. Firman Tuhan berkata demikian:” Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Amsal 3:5-6
Maka penting sekali anda beribadah, berdoa dan mempelajari Alkitab, maka rincian dari rencana pribadi-Nya kepada anda akan disingkapkan satu demi satu. Dia mau anda mengetahui kehendak-Nya. Oleh karena itu bersukacitalah dalam Dia, dan konsentrasikanlah perhatian anda pada ketaatan, kepercayaan, dan hubungan pribadi anda dengan Dia. Maka jawaban yang anda nantikan akan terjawab. Amin.

Rabu, 27 Januari 2010

Renungan 27 Januari 2010

Renungan 27 Januari 2010
PILIHAN DI TANGAN ANDA - Pdt. Eddy Tatimu
Yohanes 14:6
“Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Sebagai orang percaya kepada Yesus Kristus,anda mengetahui bahwa jalan yang sempit dan sulit, yaitu jalan yang ditawarkan Yesus, adalah satu-satunya jalan menuju ke surga. Tetapi jalan itu begitu sulitnya, sudah sempit berbatu-batu pula, penuh pencobaan dan godaan. Tantangannya sangat berat.
Lalu anda patah semangat, anda memilih jalan yang rata, berumput hijau dan lembut. Anda berpikir:” Ah, ini adalah jalan pintas. Jalan yang lain menuju ke surga.” Dalam perjalanan ini, tidak lama kemudian anda jatuh terperosok kedalam jebakan Putus Asa, dan kemudian anda baru sadar, bahwa anda sedang berjalan kearah yang sedang menjauhi Kristus.
Sebab itu saudara, mengertilah siapakah sebenarnya Kristus, maka Ia akan menjaga anda agar tidak membuat pilihan palsu. Tidak ada yang sebanding dengan Dia. Yesus berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Yohanes 14:6.
Tidak ada jalan lain yang dapat membawa kepada kehidupan yang kekal. Tidak ada jalan pengganti, tidak ada jalan pintas. Jalan sudah Dia bentangkan dihadapan anda melalui pengorbanan-Nya di Golgota, anda hanya perlu percaya kepada-Nya. Sekalipun jalan itu mungkin sulit, tetapi itulah satu-satunya jalan yang terbaik menuju kepada kehidupan yang kekal. “Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata.” Amsal 3:17. Amin.

Selasa, 26 Januari 2010

Renungan 26 Januari 2010

Renungan 26 Januari 2010
SIKAP ANDA DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN - Pdt. Eddy Tatimu
Yesaya 58:11
“TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.”

Satu ketika anda ditawarkan untuk mengajar di sebuah sekolah Alkitab. Disaat yang sama anda ditawarkan posisi yang baru dalam pekerjaan anda di kota yang lain. Anda harus memberikan keputusan, dibalik itu, anda tergiur dengan peluang yang ditawarkan, anda pikir itu untuk masa depan anda. Bagaimana anda tahu apa yang harus anda lakukan?
Firman Tuhan adalah Penuntun yang paling dapat dipercaya. Bangsa Israel dihadapkan dengan perintah yang besar dari Tuhan yaitu mereka harus menyeberang sungai Yordan dalam tiga hari untuk pergi menduduki negeri yang akan diberikan Tuhan kepada mereka. Ada banyak rintang dalam perjalanan itu, arus air yang deras, musuh di seberang sungai yang sedang menanti. Tetapi Umat Israel mematuhi Perintah Allah, dan akhirnya berkat dan kemurahan Allah mereka terima – Yosua 1:1-2, 10-18, 3:1-17. Haleluyah!
Disinilah anda perlu kepekaan kepada kehendak Allah. Untuk memiliki kepekaan tersebut anda harus melatihnya terus menerus dengan mendekatkan diri anda dengan Tuhan melalui Firman-Nya. Yosua melakukan hal itu berdasarkan perintah Tuhan, “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” Yosua 1:8. Amin.

Senin, 25 Januari 2010

Renungan 25 Januari 2010

Renungan 25 Januari 2010
KOMPAS KEHIDUPAN - Pdt. Eddy Tatimu
Ibrani 12:1-2
“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.”

Kalau anda membuat gambar perjalanan kehidupan anda disecarik kertas, anda akan mendapati ada gunung-gunung yang menjulang tinggi ke atas, dan juga ada jurang curam yang terjal menukik turun ke lembah-lembah yang dalam. Inilah gambaran kehidupan rohani anda. Ada kalanya iman kitanda seperti terbang tinggi ke angkasa permai, tetapi ada kalanya terjun turun begitu menakutkan.
Penyebab utama dari hal-hal tersebut adalah, ketika anda di berkati, semangat anda melayang tinggi, anda bergairah, tetapi begitu anda menghadapi keadaan yang sebaliknya, anda terguncang, dan semangat anda menjadi lemah, bahkan keadaan rohani anda menurun tajam kebawah.
Inilah sebabnya didalam anda membangun hubungan dengan Tuhan, anda terlalu bergantung kepada hal-hal lahiriah/external yang naik turun tidak menentu.Tuhan tidak pernah merancang demikian. Sebagai orang percaya, kita mempunyai Yesus yang diam di dalam kita, Dia tidak berubah, baik kuasa-Nya, kasih-Nya maupun kesetiaan-Nya kekal selama-lamanya. Dialah yang menangani dan memecahkan segala problem hidupmu dan menyelesaikannya untukmu.
Dia mengendalikan engkau dari dalam dirimu dan menuntun anda berjalan pada jalan yang sudah direncanakan-Nya bersama Dia. Sebab itu, apapun yang terjadi, berpalinglah pada-Nya – Kristus Yesus Allah yang Maha Kuasa. Amin

Minggu, 24 Januari 2010

Renungan 23 Januari 2010

Renungan 23 Januari 2010
HADAPILAH HIDUP DENGAN IMAN - Pdt. Eddy tatimu
1 Tesalonika 5:24
“Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.”

Banyak hal yang kita tidak ketahui dalam kehidupan ini, dan banyak perkara yang kita tidak mengerti mengapa itu harus terjadi. Tapi semua seperti langit runtuh menimpa hidup kita. Sasaran-sasaran yang tidak kesampaian, perobahan-perobahan yang terjadi dalam kehidupan yang tidak dapat dijelaskan. Semuanya kita tidak mengerti.
Tetapi ketahuilah, salah satu cara Allah menilai iman kita ialah dengan membiarkan hal-hal yang tidak diketahui dalam kehidupan ini menyelinap masuk menyerang kehidupan kita. Abraham dipanggil Allah pergi menuju ke suatu tempat yang tidak diketahuinya. Ia tanpa bertanya dan tanpa ragu “Lalu pergilah Abram seperti yang difirman TUHAN kepadanya.......” Kejadian 12:4. Dan di kemudian hari, dicatat dalam Alkitab “Karena iman Abraham taat, ketika ia di panggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.” Ibrani 11:8. Dan akhirnya, Bangsa Israel memiliki Tanah Perjanjian itu sampai hari ini.
Kisah yang lain dalam Alkitab menceriterakan tentang Daud yang diurapi oleh Nabi Samuel sebagai raja Israel. Tetapi tidak pernah diberitahukan kepadanya mengenai penangguhan bertahun-tahun sebelum ia bisa menjadi raja Israel. Daud menjadi buronan dari Raja Saul yang iri hati. Seharusnya Daud melalui beberapa kali kesempatan, ia dapat membunuh Saul, tetapi ia menyadari bahwa jalan Allah bukanlah jalan manusia, sehingga ia membiarkan Saul tetap hidup, dan menyerahkan seluruh proses jalan hidupnya sendiri kepada Allah yang Maha Kuasa.
Semua kejadian yang tak disangka-sangka didalam kehidupan ini berada didalam kendali Allah yang berkuasa. Jika Ia menjanjikan sesuatu kepada Anda, berpeganglah teguh kepada janji-Nya itu, sebab Ia akan melalukannya bagi Anda. Amin.

Jumat, 22 Januari 2010

Renungan 22 Januari 2010

Renungan 22 Januari 2010
MENJADI SERUPA DENGAN GAMBARAN KRISTUS - Pdt. Eddy Tatimu
Roma 8:29
“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.”

Adalah kehendak Allah bagi kita semua supaya menjadi serupa dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. Dalam panggilan Allah kepada anda dan saya, tidak peduli apakah anda seorang profesional, ataukah anda seorang pebisnis, ataukah anda seorang kepala keluarga, atau ibu rumah tangga dan lain sebagainya, Allah mau supaya dalam panggilan-Nya, kita semua dapat mencerminkan Kristus didalam kehidupan kita.
Kita berkarya dalam bidang kita masing-masing, kita membuat rencana-rencana yang baik, tetapi apa yang kita rencanakan banyak yang tidak tercapai sesuai dengan apa yang kita harapkan. Apakah kita harus kecewa? Apakah kita harus berhenti berkarya? Tentunya tidak! Kita seharusnya menyadari, bahwa Allah, didalam membentuk kita supaya sesuai dengan gambaran Anak-Nya, selalu memakai berbagai macam cara untuk memprosesnya. Sampai kita menjadi serupa dengan Yesus. Haleluyah!
Berkaryalah terus, sambil melayani Tuhan. Biarkan Allah memakai baik keberhasilan anda maupun kegagalan anda, untuk menjadikan anda dari hari ke sehari menjadi sama seperti gambaran Anak-Nya.
“Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.” 2 Korintus 5:9. Amin.

Kamis, 21 Januari 2010

Renungan 21 Januari 2010

Renungan 21 Januari 2010
TELITI CARA HIDUPMU - Pdt. Eddy Tatimu
1 Petrus 2:12
“Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.”

Seringkali kita membaca dari sejarah ada yang berjuang untuk membela iman Kristen, melalui suatu cita-cita spiritual yang mulia, seperti Perang Salib. Tetapi cara-cara yang dipergunakan sama sekali salah. Begitu pula dengan sasaran atau target yang sudah anda tentukan tahun ini, penting sekali untuk diperhatikan apa metode dan cara yang anda gunakan untuk mencapainya. Apakah itu bisnis anda, atau pelayanan anda.
Penting sekali anda bertanya, apakah cara atau metodeku sejalan dengan kehendak dan prinsip yang di katakan oleh Alkitab? Atau jangan-jangan tujuannya kelihatan mulia, tetapi cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut sangat bertentangan dengan Firman Allah. Barangkali anda merindukan sebuah posisi yang menurut anda dengan posisi tersebut anda dapat menjalankan program-program pelayanan anda, yaitu membantu fakir miskin, yatim piatu dan janda-janda; serta lebih jauh lagi anda punya mimpi yang besar untuk dapat memimpin dari posisi itu untuk kemajuan Injil. Tetapi untuk naik ke posisi tersebut, anda telah menyikut dan menendang begitu banyak orang dengan fitnah dan dengan cara-cara yang tidak terhormat.
Atau mungkin dalam berbisnis anda ingin meraup keuntungan yang besar, dengan tujuan anda akan melayani Tuhan, membantu pekerjaan Tuhan dan lain sebagainya, tetapi cara-cara yang anda pakai dalam berbisnis tidak sesuai dengan prinsi-prinsip Alkitab, ini pun salah.
Oleh sebab itu telitilah cara-cara anda di dalam semua aspek kehidupan anda, dan usahakanlah sedemikian rupa, supaya nama Tuhan dipermuliakan melalui perbuatan dan tindakan anda. Amin.

Rabu, 20 Januari 2010

Renungan 20 Januari 2010

Renungan 20 Januari 2010
BUKTI ANDA BERTUMBUH - Pdt. Eddy Tatimu
Yesaya 42:8
“Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyuharan-Ku kepada patung-patung.”

Didalam sebuah bukunya, John Piper menulis demikian: “Komitmen Tuhan bagi umat-Nya tidak didasarkan pada umat itu sendiri, tetapi pada diri-Nya. Keinginan-Nya untuk menyelamatkan dan memurnikan mengalir bukan dari prinsip kita yang dangkal tetapi dari prinsip-Nya yang dalam dan tak terbatas.” Sebuah ungkapan yang kuat dan tegas.
Nabi Yesaya berkata bahwa Alah tidak akan memberikan kemuliaan-Nya kepada yang lain, termasuk kepada Anda, supaya anda sadar, bahwa tujuan UTAMA Allah adalah memasyurkan nama-Nya bukan nama anda. Kalau anda menyadari hal ini, maka anda berada didalam posisi berpikir yang benar.
Tetapi sayangnya banyak orang Kristen zaman ini tidak dapat menerima kenyataan ini. Mereka terlalu sombong, berbicara besar, tidak ada kerendahan hati, mereka berpikir bahwa Tuhan hadir untuk memenuhi keinginan mereka, dan bukannya mereka yang harus melakukan kehendak-Nya. Mereka lebih mementingkan reputasi dan kehormatan pribadi daripada kemuliaan-Nya. Mereka berkata: “Bagaimana aku harus sukses?” “Bagaimana aku dapat menyelesaikan berbagai macam persoalanku?” “Bagaimana aku harus ..... aku harus.... aku harus.......” dan seterusnya. Kalau demikian jadinya, berarti anda tidak dapat mengerti bahwa Tuhan mau, melalui ujian yang anda alami, itu akan menjadikan anda rendah hati dan dapat menyembah Tuhan serta memandang pada kebaikan dan kemuliaan-Nya, “......Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.” Yesaya 57:15.
Allah mau supaya anda memuliakan Dia, supaya anda boleh menjadi manusia yang utuh. Ketika anda mulai memuliakan Dia dan lebih mengutamakan reputasi-Nya dari pada reputasi anda, berarti anda mulai bertumbuh dalam kehidupan Kristen. Amin.

Selasa, 19 Januari 2010

Renungan 19 Januari 2010

Renungan 19 Januari 2010
MENGHADAPI KEKECAWAAN - Pdt. Eddy Tatimu
Roma 15:13
“Semoga Allah, sumber pengharapan memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.”

Perasaan dan emosi seringkali membuat orang bersemangat, tetapi tidak kalah seringnya membuat orang berhadapan dengan kekecewaan.
Begitu pula dengan perjalanan hidup anda. Anda pastikan bahwa itu akan berhasil, bahwa itu akan menjadi milik anda. Tetapi pada kenyataannya, semuanya hanya menjadi impian belaka. Lalu anda kecewa, frustrasi.
Ingatlah ini, bahwa Allah tidak pernah salah mengatur jalan hidup anda. Dia lebih tahu tentang anda ketimbang anda mengenal diri anda sendiri. Sebab Dia adalah Allah Yang Maha Tahu. Oleh sebab itu, Anda boleh percaya kepada-Nya, dan Anda boleh tetap berharap kepada-Nya, pengharapan anda harus di kobarkan kembali, jangan biarkan hati anda diliputi kekecewaan terus-menerus. Sebab ingat, bahwa “Harapan yang tertunda menyedihkan hati” – Amsal 13:12, artinya harapan yang belum terpenuhi membuat hati kecewa. Dan oleh karena itu, kekecewaan hanya dapat diobati dengan harapan yang dihidupkan kembali.
Tuhan masih memegang kendali atas hidupmu. Bersabarlah dan jangan menyerah, berdoalah seperti Daud berdoa: “Dan sekarang,apakah yang kunanti-nantikan, ya Tuhan? Kepadamu-Mulah aku berharap.” – Mazmur 39:8. Amin!

Senin, 18 Januari 2010

Renungan 18 Januari 2010

Renungan 18 Januari 2010
KUASA UCAPAN SYUKUR - Pdt. Eddy Tatimu
Efesus 5:20-21
“Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus”.

Kehidupan orang Kristen, tidak terlepas dari mengucap syukur. Ada kuasa dibalik ucapan syukur. Kita mengucap syukur bukan hanya pada saat kita berada dalam keberkatan, sehat, bahagia dan lain sebagainya, tetapi Firman Allah katakana dalam 1 Tesalonika 5:18 “ ….mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus”. Artinya mengucap syukur baik dalam keadaan senang maupun susah. Sulit bagi seseorang untuk bersyukur ketika ia berada dalam keadaan susah, sebab sangat berat untuk melakukannya. Tetapi itulah yang Tuhan mau kita lakukan, karena ada maksud Allah dibalik semuanya itu, yaitu semata-mata untuk kebaikan kita.
Salah satu tujuan Allah supaya kita mempersembahkan syukur sebagai korban adalah supaya kita memuliakan Allah – Mazmur 50:23.
Setiap persembahan syukur, itu merupakan suatu korban. Kata “korban” adalah pemberian untuk menyatakan bakti dan kesetiaan (Kamus Besar Bhs Indonesia). Sedangkan berkorban ialah menjadi korban, menderita rugi. Jadi dari pengertian ini, kita tahu sekarang bahwa mempersembahkan syukur adalah mengorbankan sesuatu sebagai tanda bakti dan kesetiaan kita sekalipun keadaan yang kita hadapi tidak nyaman bagi “daging” kita. Tetapi inilah salah satu cara kita memuliakan Allah.
Selain itu, ketika kita berada di dalam kesesakan atau keadaan yang seperti itu, kalau kita mau mempersembahkan syukur sebagai korban kepada Allah dan membayar nazar kita kepada-Nya, maka Dia akan meluputkan kita dari semua hal itu – Mazmur 50:14-15. Bahkan dalam hal jasmanipun, Tuhan memberi jaminan kepada kita – Filipi 4:6-7.
Oleh karena, belajarlah mulai sekarang berani mengucap syukur di dalam segala hal. Mohon kekuatan dan kesanggupan dari Tuhan Yesus supaya kita sanggup melakukan Firman-Nya ini. Dan saudara akan mengalami mujizat yang heran, sesuatu yang ajaib akan terjadi di dalam hidupmu. Sebab ada kuasa di balik ucapan syukur. Dan kuasa dan mujizat itu Tuhan sediakan bagi kita semua. Amin !

Sabtu, 16 Januari 2010

Renungan 16 Januari 2010

​Renungan 16 Januari 2010
RENCANA ALLAH BAGI ANDA - Pdt. Eddy Tatimu
Roma 8:28
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Mungkin anda berpikir bahwa kehidupan itu adalah suatu misteri, tetapi bagi Allah, tidak demikian. Kehidupan anda berada di dalam tangan Tuhan, di dalam rencana-Nya yang sudah pasti.
Banyak rencana-rencana yang indah yang kita buat, untuk studi kita, usaha kita, keluarga kita, pelayanan kita. Semua ini baik, sebagai sarana untuk mempraktekkan dan mewujudkan iman kita. Alkitab pun mengajar kita, dalam melakukan sesuatu supaya di buat rencana yang matang dan saksama – Amsal 24:6 “Karena hanya dengan perencana-an engkau dapat berperang.....”
Tetapi apa yang akan terjadi dengan kehidupan ini tidak ada seorang pun yang mengeta-huinya. Apa yang sudah di rencanakannya, tiba-tiba gagal berantakan. Bisnis yang hancur, studi yang tidak sampai selesai, rumah-tangga yang kacau balau. Apa yang kita lakukan dalam keadaan seperti ini? Apakah anda gagal? Apakah kita harus menyerah?
Tidak! Anda tidak gagal. Sebab ketahuilah, sebagai orang beriman, semua rencana anda harus terjadi sesuai dengan kehendak Tuhan – 1 Yohanes 5:14 “....bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.”
Dia akan membentuk kita melalui rencana-rencana yang kita buat, untuk menjadikan kita suatu pribadi yang tangguh yang selalu berharap dan bersandar kepada kehendak Allah. Amin!

Jumat, 15 Januari 2010

Renungan 15 Januari 2010

CARA ALLAH YANG HARUS DIPATUHI - Pdt. Eddy Tatimu
1 Samuel 15:22
“Tetapi jawab Samuel: Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.”

Kita dapati dalam kisah ini, Saul diurapi menjadi raja atas Israel, dan dia ingin menjadi raja yang baik, dia berperang melawan musuh-musuhnya dan mengalahkan mereka – 1 Samuel 14:47-52. Dia melakukan semuanya ini dengan mengikuti jalan-jalan Allah. Tetapi sayang motifnya tidak murni. Karena suatu ketika perbuatannya diketahui orang pada saat ia dihadapkan dengan suatu keputusan besar.
Tuhan memerintah supaya seluruh bangsa Amalek tua muda besar kecil laki perempuan beserta seluruh hewan milik mereka supaya ditumpas habis. Dan Saul menaatinya. Dia mematuhi perintah Tuhan dan menuju medan pertempuran.
Tetapi yang terjadi adalah begitu pertempuran berakhir, Saul tidak mematuhi Firman Tuahn yang di sampaikan oleh Nabi Samuel, yaitu untuk menghabisi raja Amalek dan seluruh bangsanya dan hewan-hewannya. Saul ditegur oleh Samuel, dan Saul mencoba untuk berargumentasi dengan Samuel, dengan mengatakan bahwa dia menyelamatkan yang terbaik dari barang rampasan itu untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Sebenarnya bukan kepatuhan yang memotivasi Saul, tetapi kesombongan. Akibatnya dia harus bayar mahal, yaitu Tuhan telah menolak dia sebagai raja – 1 Samuel 15:1-35
Belajarlah patuh kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh bukan separoh-separoh, sebab di mata Tuhan perbuatan demikian tidak ada maaf. Kita harus menggunakan cara Allah untuk mencapai apa yang sudah Dia sediakan bagi kita. Taatilah selalu Firman Tuhan, Amin!

Selasa, 12 Januari 2010

Kisah Si Induk Bebek

KISAH SI INDUK BEBEK

Waktu itu disaat para hewan hidup rukun seperti manusia …

Suatu ketika seekor induk bebek duduk di peternakan. Seekor ayam jago datang menghampirinya dan berkata, “Oh induk bebek yang baik hati maukah menolongku membersihkan bulu-buluku yang kotor ?”

“Baiklah, mari kusikat dan kubersihkan bulu-bulumu wahai paman Ayam ” jawab induk bebek ” Terima kasih, kau baik sekali” Ayam jago sangat senang.

Tak lama setelah induk bebek selesai membersihkan bulu-bulu paman ayam, datanglah seekor Keledai dan berkata kepada induk bebek, “Oh induk bebek cintaku, maukah menolongku membawakan kantong2 ini…berat sekali, aku tak kuat membawanya sendiri”

“Baiklah mari ku bantu membawakannya untukmu” jawab induk bebek “Terima kasih, kau baik sekali” Nona Keledai sangat senang.

Kemudian datanglah lagi seekor kucing kepada induk bebek dan berkata, “Oh induk bebek, aku mengotori lantai rumah majikanku. Maukah kau menolongku membersihkannya?”

“Aku lelah, tapi baiklah…aku akan menolongmu membersihkan lantai rumah majikanmu” jawab induk bebek “Terima kasih, kau baik sekali, aku akan mengingat kebaikanmu”. Pak Kucing senang sekali sambil tersenyum ramah.

“Induk bebek…kemarilah…maukah menolongku?” Nona sapi tampak kebingungan. “Ada apa nona sapi?” induk bebek bertanya, “Kau kelihatan begitu bingung”.

“Lonceng kecil di leherku tidak mau berbunyi…maukah kau melihat dan memperbaikinya?”, “Oh tentu…tenanglah sebentar, aku akan menolongmu” jawab induk bebek.

“Terima kasih, kau baik sekali kawan” sekarang aku dapat berjalan lagi dengan nyaman. Nona sapi senang sambil tersenyum malu - malu.

” benar -benar hari yang sangat melelahkan…aku menghabiskan waktu untuk melakukan pekerjaan ini dan itu, tapi aku senang dapat membantu kawan - kawanku” . Induk bebek beristirahat karena hari sudah sangat malam.

Keesokan harinya, dipagi yang cerah..induk bebek pergi ke ladang gandum. Di pinggir lumbung Ia bertemu dengan Ayam jago.

“Selamat pagi Ayam jago, aku hendak ke ladang gandum…maukah kau membantuku memotong gandum?” induk bebek bertanya. “Oh aku sedang sibuk sekali induk bebek” jawab paman Ayam sambil menyisir bulu –bulunya yang indah.

“Ya…,baiklah kalau begitu biar ku potong sendiri gandum – gandum ini”.

Setelah memotong gandum, induk bebek pergi memetik apel. Di Bawah pohon apel, Nona Keledai sedang duduk bercermin.

“Selamat pagi Nona Keledai, aku hendak memetik apel, maukah kau membantuku mengumpulkannya? induk bebek bertanya. “Oh maaf induk bebek, aku sedang terburu-buru…aku harus pergi sekarang “, jawab Nona keledai sambil membereskan peralatan kosmetiknya yang berceceran.

“Ya…,baiklah kalau begitu biar kupetik dan kukumpulkan sendiri apel -apel itu nanti”. Induk bebek bekerja sendiri.

Sepulangnya dari memetik apel, induk bebek pergi ke gudang mengambil sekantong gula, sekantong tepung, sebotol sirup, sepuluh butir telur dan dua bongkah besar mentega. Di depan pintu gudang ia bertemu dengan Pak Kucing dan induk bebek bertanya, ” Pak Kucing maukah membantuku membawakan barang-barang ini ke dapur bersamaku?”. “Oh aku tidak sempat induk bebek, banyak pekerjaan yang harus kulakukan” jawab Pak Kucing sambil menjilati tangannya.

“Ya…,baiklah kalau begitu biar kubawa sendiri barang-barang ini ke dapur” jawab induk bebek masgul.

Dan sesampainya di dapur, induk bebek harus mengeluarkan sekarung besar batu bara. Tapi untunglah, Nona sapi ada di dekat sana.

“Hai Nona Sapi, kemarilah sebentar. Maukah kau menolongku mengeluarkan sekarung batu bara ini?” pinta induk bebek. “Oh induk bebek, kotor sekali karung itu…lagipula aku ada janji dengan paman Ayam, Nona Keledai dan Pak Kucing” jawab Nona Sapi.

“Ya…,baiklah kalau begitu biar kuangkat sendiri karung batubara ini” jawab induk bebek.

Sesudah itu mulailah induk bebek membuat kue tart apel yang besar dan enak, karena semua bahan yang dia butuhkan sudah lengkap. Kue itu kemudian ditaruh di pinggir jendela dapur.

“Oh..oh apakah kalian juga menciumnya, harum sekali…ini pasti kue apel yang sangat enak” kata Pak Kucing. “Tentu,tentu kami juga dapat menciumnya….ayo kita cari darimana asalnya” jawab Ayam jago, Nona Keledai dan Nona Sapi.

Di depan jendela, induk bebek sudah bersiap-siap menikmati kue tart apelnya ketika kawan - kawannya datang dan berkata, “Induk bebek, maukah kau membagi kue tart apelmu kepada kami, enak sekali kelihatannya” kata mereka.

“Oh…aku membuatnya seorang diri dan kalian tidak mau membantuku, jadi akupun akan memakannya seorang diri” kata induk bebek. Mendengar itu, Ayam jago, Nona Keledai, Pak Kucing dan Nona Sapi tampak kecewa dan malu.

Induk bebek lalu berkata,” Tapi karena kalian adalah kawan-kawanku, aku akan memberikan kue tart apel ini juga kepada kalian”. Akhirnya merekapun makan bersama dengan bahagia

Sifat manusia terkadang seperti nona keledai, nona sapi dll, membutuhkan disaat mereka dalam keadaan susah saja, tetapi di saat teman dalam kesusahan mereka tidak peduli. Apakah Anda masih seperti nona keledai, nona sapi, pak kucing dan ayam??

From:email

Senin, 11 Januari 2010

Elang dan Kalkum

ELANG DAN KALKUN

Konon di satu saat yang telah lama berlalu, Elang dan Kalkun adalah burung yang menjadi teman yang baik. Dimanapun mereka berada, kedua teman selalu pergi bersama-sama. Tidak aneh bagi manusia untuk melihat Elang dan Kalkun terbang bersebelahan melintasi udara bebas.

Satu hari ketika mereka terbang, Kalkun berbicara pada Elang, “Mari kita turun dan mendapatkan sesuatu untuk dimakan. Perut saya sudah keroncongan nih!”. Elang membalas, “Kedengarannya ide yang bagus”.

Jadi kedua burung melayang turun ke bumi, melihat beberapa binatang lain sedang makan dan memutuskan bergabung dengan mereka. Mereka mendarat dekat dengan seekor Sapi. Sapi ini tengah sibuk makan jagung,namun sewaktu memperhatikan bahwa ada Elang dan Kalkun sedang berdiri dekat dengannya, Sapi berkata, “Selamat datang, silakan cicipi jagung manis ini”.

Ajakan ini membuat kedua burung ini terkejut. Mereka tidak biasa jika ada binatang lain berbagi soal makanan mereka dengan mudahnya. Elang bertanya, “Mengapa kamu bersedia membagikan jagung milikmu bagi kami?”. Sapi menjawab, “Oh, kami punya banyak makanan disini. Tuan Petani memberikan bagi kami apapun yang kami inginkan”. Dengan undangan itu, Elang dan Kalkun menjadi terkejut dan menelan ludah. Sebelum selesai, Kalkun menanyakan lebih jauh tentang Tuan Petani.

Sapi menjawab, “Yah, dia menumbuhkan sendiri semua makanan kami. Kami sama sekali tidak perlu bekerja untuk makanan”. Kalkun tambah bingung, “Maksud kamu, Tuan Petani itu memberikan padamu semua yang ingin kamu makan?”. Sapi menjawab, “Tepat sekali!. Tidak hanya itu, dia juga memberikan pada kami tempat untuk tinggal.” Elang dan Kalkun menjadi syok berat!. Mereka belum pernah mendengar hal seperti ini. Mereka selalu harus mencari makanan dan bekerja untuk mencari naungan.

Ketika datang waktunya untuk meninggalkan tempat itu, Kalkun dan Elang mulai berdiskusi lagi tentang situasi ini. Kalkun berkata pada Elang, “Mungkin kita harus tinggal di sini. Kita bisa mendapatkan semua makanan yang kita inginkan tanpa perlu bekerja. Dan gudang yang disana cocok dijadikan sarang seperti yang telah pernah bangun. Disamping itu saya telah lelah bila harus selalu bekerja untuk dapat hidup.”

Elang juga goyah dengan pengalaman ini, “Saya tidak tahu tentang semua ini. Kedengarannya terlalu baik untuk diterima. Saya menemukan semua ini sulit untuk dipercaya bahwa ada pihak yang mendapat sesuatu tanpa imbalan. Disamping itu saya lebih suka terbang tinggi dan bebas mengarungi langit luas. Dan bekerja untuk menyediakan makanan dan tempat bernaung tidaklah terlalu buruk. Pada kenyataannya, saya menemukan hal itu sebagai tantangan menarik”.

Akhirnya, Kalkun memikirkan semuanya dan memutuskan untuk menetap dimana ada makanan gratis dan juga naungan. Namun Elang memutuskan bahwa ia amat mencintai kemerdekaannya dibanding menyerahkannya begitu saja. Ia menikmati tantangan rutin yang membuatnya hidup. Jadi setelah mengucapkan selamat berpisah untuk teman lamanya Si Kalkun, Elang menetapkan penerbangan untuk petualangan baru yang ia tidak ketahui bagaimana ke depannya.

Semuanya berjalan baik bagi Si Kalkun. Dia makan semua yang ia inginkan. Dia tidak pernah bekerja. Dia bertumbuh menjadi burung gemuk dan malas. Namun suatu hari dia mendengar istri Tuan Petani menyebutkan bahwa Hari raya Thanks giving akan datang beberapa hari lagi dan alangkah indahnya jika ada hidangan Kalkun panggang untuk makan malam. Mendengar hal itu, Si Kalkun memutuskan sudah waktunya untuk pergi dari pertanian itu dan bergabung kembali dengan teman baiknya, si Elang.

Namun ketika dia berusaha untuk terbang, dia menemukan bahwa ia telah tumbuh terlalu gemuk dan malas. Bukannya dapat terbang, dia justru hanya bisa mengepak-ngepakkan sayapnya. Akhirnya di Hari Thanks giving keluarga Tuan Petani duduk bersama menghadapi panggang daging Kalkun besar yang sedap.

Ketika anda menyerah pada tantangan hidup dalam pencarian keamanan, anda mungkin sedang menyerahkan kemerdekaan anda…Dan Anda akan menyesalinya setelah segalanya berlalu dan tidak ada KESEMPATAN lagi…

Seperti pepatah kuno “selalu ada keju gratis dalam perangkap tikus”.

From:email