Sabtu, 27 Februari 2010

Renungan 27 Februari 2010

Renungan 27 Pebruari 2010
INDAHNYA FIRMAN TUHAN - Pdt. Eddy Tatimu
Mazmur 19:8-11, 15
“Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya, lebih indah daripada emas, bahkan daripada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah…… Muda-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku.”

Firman Tuhan harus direnungkan perlahan-lahan, secara mantap dan pasti, dicerna berulang-ulang sampai anda mendapatkan sarinya. Disinilah memerlukan kecermatan, kesabaran dan ketekunan untuk membaca, mendengar dan merenungkan Firman Allah, anda pasti akan memperoleh manfaat yang besar. Tetapi, didalam merenungkan Firman Tuhan, anda bisa dirintangi oleh dua hal.
Pertama, KESIBUKAN. Anda diganggu secara terus menerus untuk bekerja dan bekerja. Anda diharuskan bergegas bahkan dihari-hari sepi sekalipun. Sedangkan merenungkan Firman membutuhkan waktu, kesabaran dan ketenangan dimana desakan tugas dan tanggungjawab dengan sengaja diredam.
Kedua, KUANTITAS. Seringkali anda di atur oleh program membaca Alkitab setahun selesai dari Kejadian sampai Wahyu. Memang ini adalah suatu pelatihan yang baik dan menguntungkan, tetapi keuntungannya bisa hilang jika hati anda tidak mempunyai kerinduan untuk mencerna bagian-bagian Firman Tuhan yang sedang anda baca itu, sedangkan Allah seringkali akan memfokuskan perhatian anda pada satu ayat saja.
Sebab itu, buatlah satu jadwal yang tepat dimana anda bisa masuk dalam keheningan bersama Tuhan didalam perenungan Firman-Nya. Amin.

Kamis, 25 Februari 2010

Renungan 25 Februari 2010

Renungan 25 Pebruari 2010
KERINDUAN KEPADA ALLAH - Pdt. Eddy Tatimu
Mazmur 63:1-9
“Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji. Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.”

Dalam kesibukan sehari-hari, mengerjakan pekerjaan, mengurusi rumah tangga, dan mengelola tugas-tugas lainnya, semua itu dapat menyita waktu anda dan akan membuat anda kehilangan keseimbangan rohani. Dan pada akhirnya akan membuat anda seringkali mengambil langkah-langkah yang salah.
Oleh karena itu anda perlu dan sangat perlu mengambil waktu di tempat yang tenang entah di malam hari atau kapan saja, duduk diam di kaki Tuhan sambil merenungkan Firman Allah. Bawalah Alkitab anda, dan bacalah Firman perlahan-lahan dan dengan seksama, sambil membiarkan kebenaran-Nya meresap masuk ke dalam hati anda.
Naikkan pujian kepada-Nya sambil sembah Dia, ucapkan syukur kepada-Nya atas kebaikan-Nya dan fokuskan perhatian anda kepada kuasa-Nya dan bukan kepada keadaan anda, sambil carilah Dia.
Merenungkan Kitab Suci akan mengisi pikiran anda dengan pikiran-Nya sendiri, dengan demikian akan membersihkan dan menjernihkan pikiran anda, dengan pikiran yang jernih akan membuat hati tenang, dengan hati yang tenang jiwa anda disegarkan. Amin.

Rabu, 24 Februari 2010

Renungan 24 Februari 2010

Renungan 24 Pebruai 2010
BERKAT MERENUNGKAN FIRMAN TUHAN - Pdt. Eddy Tatimu
Mazmur 104:34
“Biarlah renunganku manis kedengaran kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena TUHAN.”

Dalam kemengan pada suatu cabang olah raga tertentu, mustahil akan terjadi kemenangan itu tanpa latihan yang keras, teratur, telaten, tekun, sabar, melelahkan dan membosankan. Demikian halnya dengan berdoa dan merenungkan Firman Allah.
Merenungkan Firman Allah merupakan suatu disiplin yang tidak ada pada sebagian besar orang, oleh karena mereka tidak melihat keuntungannya. Sebab merenungkan Firman Allah di anggap sebagai sesuatu yang menghabiskan waktu dan tenaga serta membosankan.
Perenungan Firman Allah sebenarnya adalah lahan pelatihan untuk hikmat dan pengertian. Penelahaan Kitab Suci yang dilakukan secara progresif, dipadukan dengan kepekaan akan suara Roh Kudus, akan memperbaharui pikiran dan menyiapkannya untuk suatu keputusan yang bijak dalam masalah pelik.
Merenungkan Firman Allah akan membersihkan hati. Barangkali ada dosa-dosa yang anda sendiri tidak tahu sedang bersembunyi di dalam hati anda, itu dapat di bawa ke permukaan sehingga menjadi jelas melalui pekerjaan Roh Kudus. Hal ini mungkin akan membuat anda terkejut dan menyakitkan anda, tetapi apabila anda sadar dan bertobat bahwa itu adalah kebaikan Allah untuk dibukakan kepada anda akan kesalahan anda, maka anda akan dibebaskan, dan anda dapat menjalankan kehidupan yang kudus dan murni.
Perenungan Firman Tuhan akan meningkatkan lepatuhan anda. Allah selalu berbicara dengan tenang di hati anda supaya anda bisa mematuhi-Nya dan memperoleh berkat-Nya. Dengarkan dan tunggu dengan sabar dan taat akan bisikan-Nya, anda akan menerima berkat yang amat besar. Amin.

Renungan 24 Februari 2010

Renungan 24 Pebruai 2010
BERKAT MERENUNGKAN FIRMAN TUHAN - Pdt. Eddy Tatimu
Mazmur 104:34
“Biarlah renunganku manis kedengaran kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena TUHAN.”

Dalam kemengan pada suatu cabang olah raga tertentu, mustahil akan terjadi kemenangan itu tanpa latihan yang keras, teratur, telaten, tekun, sabar, melelahkan dan membosankan. Demikian halnya dengan berdoa dan merenungkan Firman Allah.
Merenungkan Firman Allah merupakan suatu disiplin yang tidak ada pada sebagian besar orang, oleh karena mereka tidak melihat keuntungannya. Sebab merenungkan Firman Allah di anggap sebagai sesuatu yang menghabiskan waktu dan tenaga serta membosankan.
Perenungan Firman Allah sebenarnya adalah lahan pelatihan untuk hikmat dan pengertian. Penelahaan Kitab Suci yang dilakukan secara progresif, dipadukan dengan kepekaan akan suara Roh Kudus, akan memperbaharui pikiran dan menyiapkannya untuk suatu keputusan yang bijak dalam masalah pelik.
Merenungkan Firman Allah akan membersihkan hati. Barangkali ada dosa-dosa yang anda sendiri tidak tahu sedang bersembunyi di dalam hati anda, itu dapat di bawa ke permukaan sehingga menjadi jelas melalui pekerjaan Roh Kudus. Hal ini mungkin akan membuat anda terkejut dan menyakitkan anda, tetapi apabila anda sadar dan bertobat bahwa itu adalah kebaikan Allah untuk dibukakan kepada anda akan kesalahan anda, maka anda akan dibebaskan, dan anda dapat menjalankan kehidupan yang kudus dan murni.
Perenungan Firman Tuhan akan meningkatkan lepatuhan anda. Allah selalu berbicara dengan tenang di hati anda supaya anda bisa mematuhi-Nya dan memperoleh berkat-Nya. Dengarkan dan tunggu dengan sabar dan taat akan bisikan-Nya, anda akan menerima berkat yang amat besar. Amin.

Selasa, 23 Februari 2010

Renungan 23 Februari 2010

Renungan 22 Pebruari 2010
PERLUNYA MERENUNGKAN FIRMAN ALLAH - Pdt. Eddy Tatimu
Kolose 3:1-3
“Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, dimana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.:

Seringkali aktivitas rohani kita hanya membahas persembahan tubuh kita sebagi korban yang hidup yang kudus dan yang berkenan kepada Allah…..dan lain sebagainya, dimana itu merupakan tindakan ibadah kita, yaitu mempersembahkan pikiran dan hati. Selanjutnya yang harus dilakukan adalah membiarkan pikiran kita diperbaharui dan karakter kita diubahkan.
Mintalah kepada Roh Kudus untuk membantu anda, dan anda harus membuka pikiran anda pada pekerjaan-Nya dan menyerahkan diri kepada pengendalian-Nya dan sambil memikirkan perkara-perkara yang diatas/rohani, bukan hal-hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Dan anda akan merasakan bagaimana Allah yang Maha Kuasa bekerja dari dalam diri anda menuntun anda kepada apa yang Dia ingin lakukan. Puji Tuhan!
Disaat anda merenungkan Firman Tuhan, jangan biarkan pikiran melayang-layang, tetapi pikirkanlah Kristus sebagai sahabat dan kekasih jiwamu, dan bukan pada hal-hal duniawi. Anda bisa ambil satu atau beberapa ayat sebagai bahan untuk direnungkan, diulang dengan tenang berkali-kali sampai anda diberikan pengetahuan untuk lebih mengenal Dia lebih jauh. Pilihlah tempat yang tenang atau suasana yang hening dan tenang sambil merenungkan Firman Tuhan. Masuklah ruang Maha Kudus-Nya dengan Penyembahan dan Pujian, sebagaimana Pemazmur berkata :”Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintah-Mu yang kucintai, dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.” Mazmur 119:48. Amin.

Senin, 22 Februari 2010

Renungan 22 Februari 2010

Renungan 21 Pebruari 2010
ALLAH MENJAWAB DOA DENGAN CARANYA SENDIRI - Pdt. Eddy Tatimu
Matius 26:44
“Ia membiarkan mereka disitu lalu pergi dan berdoa untuk ke tiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.”

Pernakah anda mengalami didalam satu pengalaman doa, ada saatnya doa anda seperti jalan tol tanpa hambatan, semuanya lancar dan terjawab. Sakit di sembuhkan, permasalahan yang mengganjal terselesaikan, usaha bertambah maju, keluarga hidup rukun dan damai. Anda beribadah dan bersyukur kepada Tuhan akan segala kebaikan-Nya.
Pada saat yang lain, permohonan anda tidak terpenuhi, yang sakit tetap sakit bahkan bertambah parah, kebutuhan keuangan tidak terpenuhi, kesempatan yang baik tidak kunjung tiba, tetapi anda masih tetap beribadah dan memuji Tuhan untuk semua hal yang anda alami.
Yang pertama mudah anda lakukan. Tetapi kasus yang kedua akan menjadi sulit, dan mungkin anda berpikir, Mengapa Tuhan tidak menolong saya? Apa yang Dia kehendaki dari saya? Masihkah Dia peduli dengan saya? Dan lain sebagainya.
Kalau demikian halnya, pandangan anda tentang Allah telah dikaburkan dengan tujuan utama dari doa. Berdoa adalah mempercayai Allah untuk melakukan apa yang Ia tahu yang terbaik bagi anda, yaitu kehidupan dan masa depan anda.
Yesus berdoa di taman Getsemani kepada Bapa-Nya bukan untuk kepentingan pribadi-Nya, tetapi Dia berkata:” Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu.” Matius 26:42. Doa ini Dia berdoa sampai tiga kali dengan mengucapkan doa yang itu juga. Dengan Dia berserah kepada kehendak Bapa, maka anda dan kita semua diselamatkan.
Allah mengasihi anda, Ia selalu bekerja untuk kebaikan anda dan yang terbaik bagi anda. Percayalah kepada-Nya. Amin.

Sabtu, 20 Februari 2010

Renungan 20 Pebruari 2010
KENAKAN SELURUH SENJATA ALLAH - Pdt. Eddy Tatimu
Matius 14:23
“Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.”

Pada saat anda berkomitmen untuk bersekutu dengan Tuhan seorang diri, janganlah heran kalau anda akan merasa selalu menghadapi kesulitan dengan waktu. Disinilah serangan setan yang selalu menghalangi dengan berbagai macam cara untuk mengalihkan perhatian anda untuk berdoa, membaca Firman dan merenungkannya.
Dalam keadaan demikian maka anda perlu mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah pada setiap pagi hari sebelum anda memulai saat-saat hening anda. Dan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah adalah sesuatu yang harus anda lakukan secara teratur. Dengan demikian anda selalu berada dalam sikap siap perang terhadap taktik musuh anda.
Adapun senjata perang itu adalah :”Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus.” Efesus 6:14-18.
Semakin anda menggunakan sesering mungkin peralatan senjata perang Allah ini, maka anda akan lebih menyadari keududkan anda dalam Kristus sebagai anak-Nya yang kekasih. Belajarlah bagaimana menghabiskan waktu sendirian dengan Tuhan, itu akan membuka pintu peluang untuk pertumbuhan rohanimu. Dengan rohani anda yang semakin bertumbuh, maka akan membuat anda lebih mengenal Allah secara pribadi, dan mengenal Allah secara pribadi adalah bagian yang paling mengairahkan dalam hidup ini.
Dia sedang menunggu anda. Datang dan berdiam dirilah berdua bersamanya. Amin.

Kamis, 18 Februari 2010

Renungan 18 Februari 2010

Renungan 18 Pebruari 2010
BERDOALAH UNTUK SEMUA ORANG - Pdt. Eddy Tatimu
1 Timotius 2:1-2
“Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.”

Kita dianjurkan berdoa untuk semua orang – raja-raja, pembesar; semua orang percaya, terutama mereka yang sedang berada dalam penganiayaan; para pendeta, penginjil, gembala sidang dan orang-orang kudus lainnya (Efesus 6:18-20); musuh-musuh pribadi kita (Matius 5:44); dan untuk semua orang, baik orang percaya maupun bukan orang percaya (1 Timotius 2:1).
Inilah satu daftar yang panjang yang seharusnya kita doakan. Jika kita mau jujur, sebenarnya sebagian besar waktu yang kita habiskan dalam doa adalah untuk kebutuhan-kebutuhan pribadi kita.
Pergumulan kita didalam doa untuk kesejahteraan orang lain tidaklah begitu mudah, juga tidak selalu lancar. Oleh karena itu, apabila anda mulai dengan sungguh-sungguh dan secara teratur mendoakan untuk orang lain, Anda akan menemukan kelegaan, yaitu suatu pelepasan yang belum pernah anda alami sebelumnya dibandingkan dengan kebiasaan anda yang hanya memikirkan diri sendiri saja. Sehingga anda akan terbiasa mengurangi kebiasaan anda tersebut dengan lebih banyak waktu anda habiskan mendoakan bagi kepentingan orang lain.
Dengan melakukan demikian, maka doa akan menjadi sebuah alat operasi spiritual yang tajam, yang mengangkat penyakit pementingan diri sendiri yang berbahaya bagi kehidupan rohani anda.
Berprilakulah sama seperti Rasul Paulus yang selalu mendoakan kepentingan orang lain, sebagaimana dikatakannya “Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingat engkau dalam doaku.” Filemon 4. Amin.

Rabu, 17 Februari 2010

Renungan 17 Februari 2010

Renungan 17 Pebruari 2010
KUASA DOA SYAFAAT - Pdt. Eddy Tatimu
Kolose 4:12
“Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah.”

Berbicara tentang berdoa syafaat, ada seorang yang bernama Epafras, mitra kerja Rasul Paulus yang selalu berdoa dengan semangat yang berkobar-kobar untuk jemaat Kolose. Strateginya merupakan contoh yang sudah teruji dan berkuasa.
Sebagai pendoa syafaat, anda harus tabah. Dimana anda harus membiarkan Allah mendoakan kepedulian-Nya terhadap orang lain melalui anda. Doa-doa yang anda panjatkan mungkin saja akan dijawab tidak sesuai dengan waktu anda, tetapi sesuai dengan penetapan waktu Allah. Oleh karena itu, apabila anda menjadi pendoa perantara untuk orang lain, anda harus tekun berdoa sampai anda melihat apa yang anda doakan terpenuhi.
Epafras bekerja keras dalam tugasnya sebagai pendoa syafaat, yaitu berdoa untuk jemaat di Kolose. Berdoa untuk orang lain memang merupakan tugas yang berat; sebab pekerjaan itu bukan tugas yang alami, yang biasa dilakukan begitu saja. Berdoa bagi orang lain merupakan pekerjaan yang menguras tenaga dan waktu. Tetapi bukankah anda juga rindu ada orang lain yang berdoa bagi kepentingan anda khan?
Dalam ayat pokok diatas, dimana tujuan dalam pelayanan syafaat ini ialah agar jemaat Kolose bisa “berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah.”. Jadi tujuan utama berdoa syafaat adalah membuat kehendeak Allah terlaksana bagi orang lain. Haleluyah!
Betapa berbahagianya kalau doa-doa kita bagi orang lain terjawab, oleh sebab itu, kalau anda ingin dipakai oleh Allah, sebagai perantara untuk orang lain, berdoalah untuk mereka, dan lihatlah bagaimana Allah bekerja melalui kuasa doa syafaat. Amin.

Selasa, 16 Februari 2010

Renungan 16 Februari 2010

Renungan 16 Pebruari 2010
GAYA HIDUP ORANG PERCAYA - Pdt. Eddy Tatimu
Lukas 11:1
“Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: “Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-murid-Nya.”

Selama mengikut Yesus, murid-murid melihat Dia melakukan mujikzat setiap hari selama tiga tahun, dan Alkitab mencatat hanya satu peristiwa dimana mereka meminta sang Guru untuk menerangkan kuasa-Nya yang hebat dan luar biasa itu; yaitu, ketika Yesus mengutuk pohon ara yang tidak berbuah. Pohon itu menjadi kering seketika, dan murid-murid terheran-heran dan bertanya: “Bagaimana mungkin pohon ara itu sekonyong-konyong menjadi kering?”, lalu Yesus menjawab; “.......... Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.” Matius 21:18-22. Murid-murid mengerti bahwa doa merupakan sumber daya yang tak kelihatan yang menjadikan pelayanan Yesus berhasil.
Apa yang Yesus kemudian ajarkan kepada murid-murid-Nya tentang hal berdoa, telah menjadi pola untuk semua orang percaya. Satu kalimat tentang doa yang sangat penting adalah dimulai dengan :”Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.” – Matius 6:10. Inilah inti doa yang sesungguhnya, yaitu mencari dan menyerah kepada kehendak Allah di dalam setiap keadaan. “Tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” – Matius 26:19.
Jadikanlah – DOA – sebagai gaya hidup anda sehari-hari. Karena doa akan membawa kita masuk dalam persatuan bersama-Nya.
Apapun keadaan anda hari ini, berdoalah, dan biarkan doa mengarahkan anda ke dalam kehendak-Nya. Amin.

Sabtu, 13 Februari 2010

Renungan 13 Pebruari 2010
DOA ADALAH CARA EFEKTIF MENYELESAIKAN MASALAH - Pdt. Eddy Tatimu
2 Tawarikh 20:12
“Ya Allah kami,tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi lascar yang besar ini, yang dating menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu.”

Pada saat raja Yosafat mendengar bahwa ada suatu laskar yang besar datang menyerang dia dengan tiba-tiba, maka sangat ketakutanlah Yosafat. Dan didalam ketakutan inilah dia mengambil keputusan untuk mencari TUHAN – 2 Taw. 20:1-3.
Bukankah seringkali doa hanya dijadikan jalan terakhir sebagai jalan keluar dari suatu kegagalan? Dalam menghadapi persoalan, seringkali kita berusaha sekeras mungkin, memakai segala cara, mengeluarkan segala jurus-jurus ampuh yang kita miliki untuk menyelesaikannya, menguras tenaga dan pikiran kita, dan setelah itu semua tidak berhasil, jalan terakhir adalah doa yang kita tempuh.
Sadarilah bahwa doa bukan sebuah cara mengemis kepada Allah untuk mohon bantuan-Nya setelah kita tidak punya cara lain lagi. Sebaliknya, doa adalah cara yang paling baik yang bisa kita gunakan dalam menyelesaikan masalah. Doa adalah satu alat penggerak Ilahi yang bisa kita gunakan, tak peduli seberat apapun permasalahannya.
Tetapi mengapa kita tidak memandang doa seperti demikian? Karena kita sombong. Kita tidak mau mengandalkan Kristus, kita mau coba dengan kekuatan sendiri. Tentu saja kita harus mengandalkan doa dalam menanggulangi persoalan apapun.
Betapa butanya dan bodohnya pengertian kita tentang doa. Sebab Allah menawarkan bantuan-Nya kepada kita, tetapi oleh kesombongan, kita menolak-Nya.
Allah rindu kita bersandar kepada kekuatan-Nya, dan memberi pertolongan kepada kita, berjalan bersama kita dan menuntun tangan-tangan kita yang lemah. Doa adalah salah satu sarana yang diberikannya kepada kita. Jangan menolak bantuan-Nya. Haleluyah. Amin

Kamis, 11 Februari 2010

Renungan 11 Februari 2010

Renungan 11 Pebruari 2010
HAK ISTIMEWA ANDA - Pdt. Eddy Tatimu
Efesus 1:15-16
“Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, akupun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku.”

Jemaat Efesus adalah jemaat yang setia dan beriman dalam Yesus Kristus dan melayani semua orang kudus dengan penuh kasih. Hal inilah yang membuat Rasul Paulus begitu bersyukur. Bahkan didalam doanya, dia mengingat mereka dan berdoa kepada Tuhan supaya Dia memberikan kepada mereka “Roh hikmat dan wahyu untuk dapat mengenal Allah.” Ini adalah faktor utama dimana doa patut ditekuni dengan sungguh-sungguh.
Apakah ada orang lain yang anda lebih suka kenal secara intim daripada Allah yang hidup, penuh kasih, berkuasa dan mengherankan? Adakah hal-hal yang lebih besar daripada mengenal Allah?
Apabila anda berdoa, itu berarti anda datang untuk mengenal Allah denggan cara paling praktis dan pribadi. Anda mencari pikiran-Nya, kehendak-Nya, anda belajar mengerti sifat-Nya dan anda masuk ke dalam Hadirat-Nya. Haleluyah. Mengenal Allah dapat menggairahkan kembali hidupmu, meneguhkan hatimu yang bimbang, menjadikan anda kuat dan berani, dan teristimewa memantapkan tujuan hidupmu bagi rancangan Allah untuk masa depan anda yang penuh harapan. Puji Tuhan!
Faktor kedua bahwa doa juga dapat membawa anda kepada penyembahan. Anda dapat saja menaikan pujian melalui bibir dan gerakan-gerakan anggota tubuh anda. Tetapi waktu anda berdoa, anda sungguh-sungguh mengakui Dia sebagai sumber segala sesuatu.
Doa merupakan tindakan penyembahan untuk menghormati Allah dan pengakuan ketergantungan anda kepada-Nya. Oleh sebab itu MENGENAL Allah dan MENYEMBAHNYA merupakan dua hak istimewa yang dapat dinikmati umat percaya. Oleh karenanya, doa patut mendapat perhatian anda sepenuhnya. Sudahkah anda berdoa hari ini? Amin. (Baca Efesus 1:15-23).

Rabu, 10 Februari 2010

Renungan 10 Februari 2010

Renungan 10 Pebruai 2010
SIKAP MENENTUKAN KUALITAS DOA - Pdt. Eddy Tatimu
Nehemia 1:4
“Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berouasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit.”

Anda tidak akan mengalami kemajuan rohani sampai anda mau melihat segala sesuatu dan menerimanya apa adanya. Tembok-tembok yang roboh tidak dapat dibangun kembali sampai anda melihat dengan jelas tumpukan puing-puing itu. Jika anda mendapat pengilhaman dan melihat penyebab keruntuhan kerohanian anda, bukankah anda sering tergoda untuk berkata:” Ah, aku tidak mampu berbuat apa-apa lagi.” Pada hal anda harus berbuat seperti apa yang telah di lakukan Nehemia – berdoa dengan sungguh-sungguh dan penuh iman. Sikap Nehemia di dalam berdoa ia mengungkapkan akan kebesaran Allah, kedahsyatan-Nya dan fakta bahwa Ia adalah Allah yang selalu menepati janji-Nya. Nehemia berdiri dengan penuh rasa hormat dan kagum akan kebesaran Allah. Dan dia percaya, dikala Allah semakin besar di dalam hidupnya, maka segala permasalahan di dalam hidupnya akan menjadi semakin kecil. Haleluyah! Di saat itulah dia mulai tergerak mengaku dosa-dosa bangsanya dan mengakui bahwa semua penderitaan mereka bersumber dari ketidaktaatan mereka. Dosa adalah penyebab kegagalan anda, oleh sebab itu bilamana ada dosa, maka dosa itu harus selalu diakui dihadapan Allah.
Perlu diperhatikan tentang sikap Nehemia yang mendasari doanya, yaitu sikap hormat dan taat kepada Allah. Ada orang yang berkata :” Kalau hidupnya cukup, dia tidak akan berdoa; dia yang merasa puas dengan dirinya sendiri, dia tidak akan berdoa; dia yang merasa dirinya benar juga tidak akan berdoa.” Jika anda tidak menghormati Allah, maka anda akan sulit menerima jawaban-jawaban doa dari Allah.
Berdoalah dengan sikap yang benar, yaitu dengan taat dan menghormati Allah. Amin.

Selasa, 09 Februari 2010

Renungan 9 Februari 2010

Renungan 9 Pebruari 2010
BERDOALAH DENGAN TEKUN - Pdt. Eddy Tatimu
Kolose 4:2
“Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah dan sambil mengucapkan syukur.”

Ketika anda masih kanak-kanak, anda rindu sekali bermain dengan kawa-kawan anda setelah lepas sekolah. Tetapi di jam-jam anda ingin bermain sepuasnya dengan teman-teman anda, orang tua anda mendaftakan anda pada sebuah sekolah musik untuk belajar gitar. Pelajaran musik ini berlanjut terus sampai guru musik memberitahukan orang tua anda, lebih baik latihan musik itu diberhentikan saja, karena anda tidak berminat.
Demikianlah halnya dengan kita, seringkali tidak merasa tertarik pada seseorang atau sesuatu, terkecuali kalau anda yakin bahwa hal itu penting. Tidak heran, Rasul Paulus dalam ayat di atas merasa prihatin akan orang-orang Kristen yang menganggap berdoa itu hanya sepintas lalu saja, membosankan yang pada akhirnya tidak berdoa sama sekali. Kita seharusnya yakin terlebih dahulu tentang pentingnya doa sebelum kita benar-benar mencurahkan diri kita kepada doa itu.
Doa adalah sebuah sarana dimana melaluinya Allah melepaskan kuasa-Nya kepada anda. Apabila anda memerlukan kuasa Allah untuk menolong anda dalam usaha, hubungan suami istri atau keluarga, atau kesehatan, maka doa adalah cara yang efektif dan diberkati Allah. Sebab melalui doa anda akan mendapat akses ke sumber-Nya yang tak pernah habis-habisnya untuk menangani problem anda.
Doa adalah kehidupan sebab doa adalah nafas spiritualitas kita. Doa juga adalah jalan melaluinya anda mengalami kasih Allah. Dan doa mengandung kuasa yang dahsyat untuk merobah satu situasi sesuai dengan kehendak Allah. Ingat Raja Hizkia yang divonis mati oleh Allah, tetapi oleh doa sang raja Allah merobah keputusannya sendiri “Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau......Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi......” 2 Raja-raja 20:5-6. Sebab itu BERDOALAH senantiasa! Amin.

Senin, 08 Februari 2010

Renungan 8 Februari 2010

Renungan 8 Pebruari 2010
BERDOA DENGAN BEBAN - Pdt. Eddy Tatimu
Kolose 1:3
“Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu.”

Rasul Paulus berdoa dengan mengucap syukur kepada Tuhan bagi jemaat Tuhan di Kolose, oleh karena iman mereka kepada Yesus Kristus dan kasih mereka terhadap semua orang kudus. Oleh karena itu, dengan satu beban yang khusus Paulus berdoa supaya mereka dapat menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna – Kolose 1:9.
Awal yang baik dari satu doa adalah anda harus mempunyai beban untuk berdoa untuk suatu hal, beban seperti itu biasanya akan memaksa anda kesuatu perasaan kebergantungan kepada Allah. Nehemia mempunyai beban yang sangat besar untuk membangun kembali Yerusalem yang sudah hancur dan pintu-pintunya yang sudah terbakar. Nehemia saat mendengar berita itu dari Hanani, sesama orang Yahudi, dia menangis dan meratap, sambil berdoa dan berpuasa agar mendapat intervensi Allah. Anda harus tahu bahwa hanya dengan kuasa Allah bisa membawa jalan keluar. Sebab Allah menggunakan doa yang demikian (dengan beban) untuk melepaskan kuasa-Nya dalam kehidupan orang lain.
Sebagaimana Nehamia berdoa terus dengan beban itu, selama empat bulan, sebelum dia mengutarakan bebanya itu kepada sang raja. Demikian pula anda harus mempunyai beban dihati anda untuk berdoa bagi saudara-saudara, orang tua, teman-teman anda yang masih belum mengenal Tuhan supaya mereka diselamatkan. Tetapi ini perlu beban doa yang terus menerus sampai Tuhan menjawabnya.
Bersediakah anda membayar harga untuk beban tersebut yang Allah taruhkan dalam hati anda, sampai Allah mengabulkannya? Jawaban ada di anda. Amin.

Jumat, 05 Februari 2010

Renungan 6 Februari 2010

Renungan 6 Pebruari 2010
BERDOA DENGAN KUASA - Pdt. Eddy tatimu
Ibrani 10:19
“Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus.”

Kita sekarang berada di era zaman kemurahan. Sejak saat Yesus menyerahkan nyawa-Nya di salib, lalu terbelahlah tirai Bait Allah yang memisahkan Ruang Suci dan Ruang Maha Suci, ini menjadi tanda, bahwa setiap orang yang mau datang kepada Allah tidak ada lagi penghalang. Dalam arti kita semua dapat datang kepada Yesus di setiap waktu.
Nats di atas memberikan penjelasan kepada kita, bahwa sekarang kita semua dapat datang kepada Allah secara langsung. Tidak perlu anda meragukan lagi, apakah doa anda didengar. Hanya dalam pendekatan anda kepada Allah, haruslah memiliki keberanian. Doa-doa setiap anak Tuhan seharusnya kuat dan mantap kalau doa-doa tersebut berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
Pertama, anda datang kepada Allah yang suci melalui darah Yesus yang sudah menyucikan anda. Anda tidak perlu takut mengaku segala perbuatan salah yang sudah anda lakukan. Maka anda akan memperoleh apa yang Allah kehendaki atas anda.
Kedua, datang kepada-Nya berdasarkan kebenaran Firman Allah, dan Allah akan menghormati doa-doa anda.
Ketiga, percayakanlah seluruhnya kepada kebaikan Allah, bahwa Allah tidak pernah melakukan kesalahan di dalam keputusan-Nya untuk menjawab doa-doa anda.
“Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita mnerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” Ibrani 4:14-16. Amin

Renungan 5 Februari 2010

Renungan 5 Pebruari 2010
HUBUNGI TELEPON ALLAH - Pdt. Eddy Tatimu
Yeremia 33:3
“Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kau ketahui.”

Pada zaman bangsa Israel merebut tanah Kanaan, sebuah negeri yang penduduknya kuat-kuat dan kotanya berkubu dan sangat besar, yang telah membuat sepuluh pengintai nyalinya menciut, hanya dua orang yang penuh dengan hikmat Allah yang berani melihat dengan paradigma yang lain, sehingga dengan semangat ke dua orang ini telah meyakinkan Musa bahwa mereka dapat merebut negeri tersebut. Dan negeri itu akhirnya di taklukkan karena penyertaan Allah.
Keberhasilan bangsa Israel menaklukkan Kanaan dan menikmati kemenangan tidak telepas dari ketrampilan mereka menghancurkan kebesaran dinding benteng kota tersebut, hal itu terjadi karena mereka bergantung kepada Allah.
Keberhasilan anda untuk mengenal dan menyadari anugerah-Nya dalam kehidupan anda juga bergantung pada hikmat dan kuasa-Nya. Dan doa adalah cara supranatural yang Allah gunakan untuk mengungkapkan nasihat dan petunjuk-Nya untuk memberikan anda pengarahan dalam perjalanan hidup anda, keluarga anda dan karir anda.
Kekayaan yang demikian besar hanya diketemukan didalam hubungan yang intim dengan Allah. Bagi mereka yang tidak berdoa tidak akan menerima harta tersebut, sebab mereka hanya mengandalkan intelektual semata.
Apakah anda rindu Allah memperlihatkan hal-hal yang besar dan ajaib? Atau apakah uasahamu mengalami kemacetan? Tak lagi merasakan jamahan-Nya? Jika demikian halnya, hubungilah Dia segera, sekarang! Dia sedang menanti anda. Apapun jawaban-Nya, anda bisa mengatasi masalah anda melalui jawaban-Nya.
“Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung di dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,” Efesus 1:18. Amin.

Kamis, 04 Februari 2010

Renungan 4 Februari 2010

Renungan 4 Pebruari 2010
ALLAH DAPAT MEMPERBAIKINYA - Pdt. Eddy Tatimu
Efesus 2:8-9
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”

Ketika anda masih kanak-kanak, baju anda sobek tanpa sengaja karena bermain di sekolah. Anda pulang dengan merasa takut dimarahi ibumu, tetapi yang terjadi adalah, ibumu dengan senang hati menambal bajumu yang sobek itu dengan hati-hati. Setelah selesai diberikannya kepada anda dengan pesan:” jangan sampai sobek lagi ya, hindarilah permainan yang dapat merobek bajumu itu. Karena engkau telah merobek satu baju, biarlah yang ini tetap terjaga.”
Waktu anda bermain hari berikutnya sangking asyiknya, tanpa sengaja baju anda nyangkut dan sobek lagi. Dengan perasaan takut anda mendapatkan ibu anda memberitahukan akan apa yang terjadi. Tetapi sang ibu dengan penuh kasih sayang mengatakan: “Akan kutambal lagi.”
Seringkali dalam kehidupan ini anda telah membuat lobang yang terbuka lebar, lalu anda berpikir lobang itu tidak dapat lagi diperbaiki. Tetapi Allah mau memperbaikinya, sebab Ia sudah memberikan pernyatan kasih-Nya di hati anda, melalui kematian Anak-Nya. Jika anda mau memperhatikan dengan saksama, anda dapat mendengarkan Ia sedang memanggil namamu : “(sebutkan nama anda), Aku mengasihimu. Datanglah kepada-Ku dan Aku akan memperbaiki kehidupanmu dan membuatmu utuh kembali.”
“Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka…….Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita—oleh kasih karunia kamu diselamatkan.” Efesus 2:1-2, 4-5. Amin.

Rabu, 03 Februari 2010

Renungan 3 Februari 2010

Renungan 3 Peruari 2010
BERAKARLAH DI DALAM DIA-Pdt.Eddy Tatimu
Kolose 2:6-7
“Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan di bangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.”

Perjalanan rohani kita seringkali mempunyai grafik yang naik turun tidak menentu. Adakalanya anda begitu kuat dalam iman, disaat yang lain anda begitu lemah tak berdaya. Dimanakah kesalahannya? Anda teledor!
Keteledoran rohani bisa di hindari sehingga pertumbuhan yang mantap bisa terjadi dan terpelihara, sementara Roh Kudus bekerja dengan kuat kuasa-Nya di dalam anda.
Anda harus mempunyai tekad yang kuat yang tidak dapat digeser oleh keadaan yang bagaimana pun yang terjadi disekeliling anda. Seperti akar sebatang pohon yang kokoh tertanam kedalam tanah sehingga badai topan dan angin kencang tak dapat merobohkannya, demikianlah anda harus berakar begitu dalam di dalam Kristus melalui pemahaman Firman Allah yang konsisten yang tertanam ke dalam pikiran anda dan di wujudkan dalam prilaku anda sehari-hari. Firman Allah harus dibaca secara teratur, dipelajari dan di renungkan setiap hari, akan menjadikan kehidupan anda kokoh dan dapat menahan erosi rohani yang menyerang anda.
Dan bangunlah kehidupan ibadahmu di atas Dia. Memuji dan menyembah Dia akan membawa anda kepada kehidupan yang penuh hormat kepada Allah, dan memulihkan kerinduan anda kepada-Nya.
Mulailah hari ini. Terapkanlah prinsip-prinsip tersebut di atas, maka anda akan menemukan kembali sukacita, damai sejahtera dan keyakinan diri yang pernah anda miliki sebelumnya bersama Yesus, dan lihatlah tangan Allah yang kuat mengangkat anda kembali. “Marilah kita mengenal dan berusaha mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.” Hosea 6:3. Amin.

Senin, 01 Februari 2010

Renungan 1 Februari 2010

Renungan 1 Februari 2010
JANGAN DI TUNDA LAGI - Pdt. Eddy Tatimu
Markus 1:35
“Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi keluar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.”

Betapa pentingnya kehidupan doa itu. Doa – adalah hubungan intim anda dengan Allah, oleh karena itu merupakan salah satu unsur paling penting dalam kehidupan keKristenan. Dan keintiman dengan Allah merupakan perjalanan sukacita dan kebahagiaan seumur hidup. Belajar mengasihi Allah memerlukan waktu, selain anda harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mengenal Dia lebih jauh. Yesus melakukannya dengan bangun pagi-pagi dan pergi ke tempat yang sunyi lalu bersendirian dengan Bapa.
Tidak ada tempat yang lebih indah daripada Hadirat Allah, walaupun kehidupan ini begitu rumit. Tetapi di dalam persekutuan dengan-Nya anda akan menemukan jawaban.
Raja Daud bermazmur demikian; “Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu.” Mazmur 63:2-3. Saat itu Daud berada dalam pengejaran raja Saul dan tinggal di padang gurun, dia berada pada situasi yang sangat kepepet, tapi dalam situasi yang demikian, Daud mendekatkan diri dan berseruh kepada Allah dan “.......Dan selama waktu itu Saul mencari dia, tetapi Allah tidak menyerahkan dia ke dalam tangannya.”: 1 Samuel 23:14.
Anda barangkali pernah mengalami hal-hal yang demikian yang seperti Daud alami, atau mungkin dalam bentuk yang lain. Ingat! Allah menanti anda. Dialah yang telah memelihara anda selama ini, dan Dia tahu benar apa yang menjadi kebutuhan anda.
Dengan menyendiri bersama Dia, anda akan memperoleh tuntunan dan pertolongan yang ajaib dari Dia. Bagaimana anda akan merasakan hal itu, kalau anda sendiri belum pernah memberi waktu bersendirian dengan Dia. Mulailah sekarang. Dia sedang menunggu Anda. Amin.

Renungan 2 Februari 2010

Renungan 2 Pebruari 2010
PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH - Pdt. Eddy Tatimu
Mazmur 23:3
“Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar, oleh karena nama-Nya.”

Daud memaparkan suatu pengalaman yang indah di kala dia berjalan bersama Tuhan. Bahwa Tuhan selalu menyegarkan jiwanya yang kering. Karena banyak saat dia berada dalam keadaan putus asa, tetapi dia tidak pernah melupakan Tuhan. Sebaliknya di dalam keadaan yang demikian, Daud lebih suka mendekatkan dirinya dan berseru kepada-Nya “Segarkanlah aku” disaat yang lain dia beteriak “Pulihkanlah aku yang Tuhan”. Dalam banyak mazmurnya, Daud sering menangis kepada Tuhan, lalu dia berdoa, dan hasilnya dia selalu di tolong oleh Tuhan. Daud mempunyai hasrat yang kuat untuk mengenal Allah secara lebih intim lagi.
Dalam segala keadaan, Daud selalu mencari Tuhan melalui doa. Tidak heran Tuhan selalu menyertai dia di dalam setiap persoalan yang dia hadapi. Demikian pula dengan anda, anda juga memerlukan pembaharuan spiritual untuk menyegarkan jiwa anda, yaitu melalui perobahan gaya hidup rohani anda melalui renungan Firman Allah disertai dengan doa yang tulus. Anda akan merasakan kehadiran Allah begitu kuat dalam hidup anda, dan anda akan berjalan dengan kepercayaan diri yang kuat, bahwa Allah akan menolong anda. Persoalan anda mungkin tidak bergeser, keadaan anda tidak berobah, tetapi anda tahu bahwa Allah memegang kendali hidup anda. Sehingga anda terpusat pada kesanggupan Allah, bukan pada ketidak sanggupan diri sendiri.
Mulailah mengadakan persekutuan pribadi dengan-Nya. Melalui pertemuan pribadi akan membantu anda melihat kelemahan anda, sekali gus kasih Kristus dinyatakan terhadap anda. Disinilah terjadi pertemuan yang paling luar biasa yang dapat menyegarkan jiwa anda sekering apapun. Amin.