Kamis, 20 November 2008

Kegelapan Yang Paling Gelap 4

Kegelapan Yang Paling Gelap 4
Oleh: Pdt. A.H Mandey


Tadi pagi datang seorang saudara, dia cerita bahwa dia hamba Tuhan. Tap yah...dia bilang:"Om, sekarang saya yah malu om," malu katanya :"saya tidak jadi hamba Tuhan lagi." Dia agak malu ceritakan. Sekarang dia buka CV, jadi wakil direktur."Saya malu om" saya bilang apa yang malu, apa hidungmu nggak adakan? Kalau memang bukan panggilan, jangan paksa. Kalau bukan panggilan jadi hamba Tuhan, jadi gembala atau lain-lain, sudah, jangan. Kerjakan apa yang kita rasa itulah panggilan kita. Kalau panggilan dia jadi direktur, wakil direktur, menjadi komisaris atau apa dalam perusahaan, mau jadi pedagang, silahkan. Tuhan pakai juga tenaga-tenaga itu, Tuhan mau juga. Kalau semua jadi pendeta, kan repot juga saudara-saudara. Mesti ada juga anggota-anggota. Jadi masing-masing ada tugasnya.

Kalau saudara baca Roma pasal 12, jelas sekali disana dikatakan, banyak sekali bidang yang bisa kita kerjakan. Saya bacakan saja, meskipun agak menyimpang dari apa yang ingin saya kemukakan, tapi sekaliguslah. Roma 12:4 "Sebab sama seperti pada satu tbuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama". Tangan saudara, kaki saudara, perut saudara, dengkul saudara, sikut saudara, semuanya mempunyai tugasnya masing-masing, tidak sama.

Ayat 5 :"demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain". Jadi seperti tulang tangan dan tulang kaki itu berbeda fungsinya, begitu jugalah kita.

Ayat 6:"Demikianlah kita mempunyai banyak karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita; Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita". Kalau karunia kita bernubuat, bernubuatlah.

Ayat 7: "Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani,..." kita tidak usah malu jadi pelayan, tidak usah malu kalau itu panggilan kita untuk karunia yang Tuhan berikan kepada kita. Mengapa kita tidak kerjakan? Kita tidak usah malu. Ayat 7:"...jikalau karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar".

Ayat 8: "jika karunia untuk menasehati, baiklah kita menasehati...." Kalau saudara terpanggil untuk konseling, menasehati, konseling sekarang banyak. Mau konseling, saya mau konseling-konseling, katanya mau konseling.

Saya senang melayani-melayani saja, dia katakan selanjutnya :"bagi pembangunan tubuh Kristus sampai kita semua mencapai kesatuan iman." Efesus 4:13. Kita sekarang ini belum mempunyai iman yang sama. Coba saudara liat kembali ke Roma 12 tadi, ayat 3 :"berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku akau berkata kepada setiap orang diantara kamu, janganlah km memikirkan hal-hal yang lebih tinggi daripada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing."

Setiap orang mempunyai ukuran / takaran iman masing-masing. Sekarang ini iman kita tidak sama, takaran iman kita berbeda-beda, ada yang imannya besar, ada yang imannya kecil; sedang-sedanglah, tetapi dikatakan menurut ukuran....tugas yang sama dikatakan mempunyai hal sama seperti pada satu tubuh itu mempunyai banyak anggota, demikian pula anggota itu mempunyai tugas yang sama.

Dan dalam ayat yang ke 3 dia berkata :"sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing".

Jadi sekarang kita belum mempunyai iman yang sama. Yang satu lebih besar dari yang lain. Tetapi ini tidak akan terus menerus begini, iman itu tidak terus-menerus: kamu besar, aku kecil, kamu setengah-setengah, saya 80%, oh saya 10%, tidak. Sekarang menurut ukuran yang diberikan itu. Tetapi Efesus 4:13 :"sampai kita mencapai kesatuan iman". Jadi dengan lain kata, iman kita harus bertambah-tambah terus sampai pada suatu waktu kita semua mempunyai satu ukuran iman yang sama. Tidak ada beda. Itulah yang Tuhan mau berikan kepada kita.

Tidak ada komentar: