Jumat, 19 Desember 2008

Kegelapan Yang Paling Gelap 7

Dalam contoh ketiga, Matius 25:14-30, ini panjang ceritanya. Tetapi disini kita membaca tentang ada orang-orang yang mendapat talenta. Lagi sekali dalam ayat 14:"Sebab hal kerajaan sorga, sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negri". Dst

Juga disini kita membaca perihal kerajaan sorga. Ada seorang kaya yang mau bepergian keluar negri memanggil hamba-hambanya, dan ternyata ada hamba-hamba. Ada hamba yang mendapat lima talenta, ada hamba yang mendapat dua talenta, ada hamba yang mendapat satu talenta. Hamba dari siapakah ini? Hamba dari raja dari kerjaan sorga. Sebab jangan lupa, ayat 14:"sebab hal kerajaan sorga." Disini dia berbicara tentang kerajaan sorga. Kerajaan sorga yang mempunyai hamba-hamba yang banyak.

Nah, hamba-hamba ini ada yang mendapat lima talenta, ada yang mendapat dua talenta, ada yang mendapat satu talenta. Nah, orang yang satu talenta ini, apakah dia hamba kerajaan? Hamba dari raja itu? Apakah dia orang benar atau bukan orang benar? Orang percaya atau bukan orang percaya? Orang percaya! Jadi Matius 25 juga berbicara tentang orang-orang yang percaya.

Tadi dalam Matius pasal 22 tentang seorang raja yang mengadakan pesta, mengundang semua orang kerajaan sorga seperti itu, dan mereka yang dibuang ke dalam kegelapan yang paling gelap itu adalah orang-orang dari kerajaan itu juga. Sama seperti dalam Matius 25 sekarang. Ini juga berhubungan dengan kerajaan. Seorang raja dan hamba-hamba daripada raja itu.

Jadi buat kita, kita lihat bahwa ini adalah orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Sehingga raja itu memberi ada yang mendapat lima talenta, ada yang mendapat dua talenta, ada yang mendapat satu talenta. Masing-masing menurut ukuran iman. Tadi kita sudah melihat ukuran iman dalam Roma 12. Disini juga menurut ukuran Tuhan berikan ada yang mendapat lima, dua dan satu. Tetapi apakah yang satu ini lakukan? Keikta tuan/raja itu kembali, maka dia panggil hamba-hamba yang mendapat talenta itu. Datang hamba yang mendapat lima talenta, apa yang dia katakan? Tuan memberikan lima, saya sudah kerjakan ada untuk lima, 100%. Ada yang mendapat dua, dia berkata saya telah kerjakan saya bawa kembali dua tambahan. Tapi yang mendapat satu, dia berkata :"Sekarang saya tahu tuan adalah seorang yang kejam. Mengapa yang lain mendapat lima? Mengapa yang lain mendapat dua? Mengapa saya hanya satu?", jengkellah dia. Mengapa saya hanya mendapat satu? Dan yang satu ini sudah saya tanam kedalam tanah. Biar saja sudah.

Saudara-saudara ada sebabnya Tuhan menggambarkan hal ini. Ada orang-orang Kristen yang demikian secara luat kelihatan baik, tetapi dalam hatinya ada protes terhadap pemberian talenta. Mengapa dia dipakai selalu? Sembahyang dia, nanti ini dia, ini dia, semua dia. Saudara-saudara nanti ada timbul cemburu. Perasaan cemburu itu berbahaya sekali. Lalu timbul dari cemburu lantas marah pada orang itu, benci pada orang itu. Timbul bahaya sekali, kepahitan, akar pahit masuk itu dapat membinasakan kita.

Tapi, kita melihat dalam Matius 25, bahwa hamba-hamba ini adalah hamba-hamba dari raja itu. Siapakah raja itu disini? Yesus. Ada hamba-hambaNya dan memang hamba-hamba, anak-anak Tuhan adalah hamba dari Tuhan. Hamba-hamba Tuhan pun adalah hamba dari Tuhan. Mereka, kita lihat disini adalah hamba-hamba daripada raja itu. Tapi kemudian yang mempunyai satu talenta ini berkata, tuan kejam, saya tidak kerjakan apa-apa. Apa yang tuan katakan? Dalam Matius 25 ini ayat 29:"karena setiap orang mempunyai kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu kedalam yang paling gelap".

Tidak ada komentar: