Kamis, 12 Februari 2009

Robohkan Tembok Itu Dengan Cara Allah

Ringkasan khotbah 01.02.’09
Pengkhotbah: Pdt. Eddy Tatimu MA – Gembala SidangGPdI HF MDS.
(Ibadah minggu PertamaPebruari ’09 GPdI Hagios Family Mangga Dua Square)

ROBOHKAN TEMBOK ITU DENGAN CARA ALLAH
Yosua 6:1-20


Perjalanan hidup manusia tidak terlepas dari berbagai macam persoalan. Ibarat perjalanan Yosua dan bangsa Israel menuju tanah Kanaan. Dalam perjalanan tersebut, Yosua dan rombongan harus melewati sebuah kota dengan temboknya yang berkubu yang mengelilingi kota itu. Tujuan perjalanan tersebut adalah menuju tanah perjanjian, yang dijanjikan Allah kepada Abraham Ishak dan Yakub. Tetapi ditengah perjalanan mereka berhadapan dengan sebuah “penghalang”, yaitu kota Yerikho dengan tembok yang mengelilinginya. Untuk supaya mereka dapat berjalan terus, kota ini harus ditaklukkan, dan untuk dapat menaklukkan kota ini, maka temboknya harus dirobohkan terlebih dahulu. Tetapi sebelum daripada itu, mereka harus menyeberangi sungai Yordan!
Demikian pula perjalanan saudara dan saya di dalam dunia ini. Banyak kita temui penghalang demi penghalang, bagaikan tembok-tembok Yerikho, yang kokoh dan kuat menghalangi perjalanan hidup kita. Tuhan juga menjanjikan Tanah Perjanjian bagi saudara dan saya, yaitu Yerusalem Baru, Surga yang mulia, tetapi kita harus berusaha berjalan terus bersama kekuatan dari Tuhan hingga tiba disana.
Yosua percaya, negeri itu telah diberikan Tuhan kepada mereka, bangsa Israel. Dan dia percaya juga, bahwa perjalanan mereka ini akan disertai Tuhan sesuai dengan firman-Nya dalam Yosua 1:2-9. Dan tidak ada “tembok” apapun yang dapat menghadang perjalanan mereka. Dan akhirnya, kita semua tahu kisah ini, tembok itu roboh dan mereka menguasai kota Yerikho dan meneruskan perjalanan mereka menuju tanah Perjanjian.
Yang menjadi pertanyaan sekarang, langkah-langkah apa yang ditempuh Yosua, sehingga mengakibatkan tembok Yerikho itu roboh? Ya, benar! Mereka mengelilingi tembok itu berulang-ulang selama tujuh hari dengan cara-Nya Tuhan – Yosua 6:1-20. Tetapi yang membuat mereka menerima petunjuk Tuhan untuk melakukan hal itu, adalah: pertama, sebelum Yosua memasuki Yerikho, “ia melayangkan pandangannya” – Yosua 5:13. Yosua mempunyai satu pandangan yang positip ke arah Yerikho. Dalam visinya ia melihat ada kemenangan dibalik tembok tersebut. Visinya adalah visi yang positip. Ia tidak menganggap tembok itu sebagai suatu masalah yang menghalangi perjalanannya. Ia tahu Allah telah memberikan kota itu kepada bangsanya. Dan Tuhan menyertai mereka sesuai dengan Firman-Nya – Yosua 6:2. Didalam Ibrani 11:7 dikatakan “…..dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan……” itulah visi. Didalam visi ada keyakinan/iman dan pengharapan. Oleh sebab itu, janganlah melihat setiap problem sebagai suatu penghalang. Sebab dibalik setiap masalah pasti ada pelajaran-pelajaran penting tentang kehidupan yang sedang Tuhan ijinkan kita belajar. Maka dari itu, bersyukurlah selalu dalam segala hal! Berikutnya dalam Yosua 5:14 “…lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah….”. Haruslah hidupkan terus kehidupan doa di dalam sujud dan menyembah kepada Tuhan. Menghadapi persoalan, janganlah berhenti berdoa. Pereratlah hubungan kita dengan Tuhan melalui doa. Di dalam doa Tuhan dapat memberikan petunjuk-petunjuk-Nya, seperti di dalam ayat ini. Segera sesudah itu, pada Yosua 5:15 “….tanggalkanlah kasut…..”. Rendahkanlah diri dengan menghormati Tuhan. 1 Petrus 5:6 “ Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.” Setelah Yosua melakukan hal-hal ini, lalu Tuhan memberikan petunjuk lebih lanjut, bagaimana merobohkan tembok Yerikho itu. Dan melalui petunjuk tersebut, tembok itu roboh, Yerikho direbut, Yosua dan bangsanya memperoleh kemenangan.

Tidak ada komentar: