Senin, 02 Maret 2009

Iman Mengalahkan Ketakutan

Ringkasan khotbah 15.02.’09
Pengkhotbah: Pdt. Eddy Tatimu MA – Gembala SidangGPdI HF MDS.
(Ibadah minggu Ketiga Pebruari ’09 GPdI Hagios Family Mangga Dua Square)


IMAN MENGALAHKAN KETAKUTAN
Yesaya 12:2


Saudara kekasih di dalam Kristus!
Kita hari ini masih berada di dalam tema bulanan IMAN. Betapa perlunya kita memahami tentang iman. Sebab iman merupakan dasar dari perjalanan hidup setiap orang percaya.
Hari ini kita telah membaca sebuah ayat diambil dari Yesaya 12:2 yang berbicara tentang Allah yang adalah keselamatan kita, olehNya Yesaya percaya dengan tidak gementar, dasarnya karena TUHAN ALLAH itu kekuatan dan mazmurnya…….
Ada dasar bagi orang percaya untuk tidak takut menghadapi apapun, yaitu percaya kepada Dia yang adalah sumber kekuatan. Amin!
Tetapi hari-hari ini, khususnya manusia akhir zaman, hati mereka akan menjadi lemah dan takut karena begitu banyak peristiwa yang sedang terjadi bahkan yang diprediksi akan terjadi. Mata rantai dari krisis global akan mengakibatkan kesulitan dan kesusahan bagi banyak orang. Ekonomi menjadi kacau balau, bursa saham dunia berguguran, sendi-sendi perekonomian dan keuangan berantakan. Negara-negara di dunia sedang bergumul dengan sekuat tenaga untuk berusaha bangkit dari keterpurukan ini. Saat-saat inilah merupakan saat-saat yang dapat membuat orang gementar – kata Yesaya.
Kata gementar dalam Yesaya 12 ini, bukan suatu ketakutan yang biasa-biasa, tetapi ketakutan yang membuat orang menggigil/gemetar. Ini adalah sebuah perasaan takut yang dapat melumpuhkan orang. Sebab perasaan takut ini akan masuk dalam hati dan pikiran serta mengakibatkan tekanan dan kecemasan, dan akhirnya membuat orang tidak dapat menikmati hidup dengan baik.
Yesus tidak pernah bermaksud supaya kita menjadi budak ketakutan, seringkali kita membaca dalam Injil, Dia berkata “Jangan takut, jangan takut!” Yesus ingin kita menolak ketakutan, sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan – 2 Tim. 1:7. Allah tidak mau kita hidup dalam ketakutan.
Orang bisa menjadi penakut, karena dia kurang percaya. Sebab kalau dia percaya bahwa Allah menyertainya, dia pasti tidak takut. Saudara lihat dalam markus 4:35-40. Dikisahkan Yesus bersama murid-murid-Nya menyeberang danau Galilea, ditengah perjalanan tersebut, mengamuklah angin taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu mulai penuh dengan air, artinya perahu sudah mau tenggelam. Siapa yang tidak takut menghadapi peristiwa yang demikian. Bukankah kehidupan saudara dan saya juga sering mengalami hal yang sama? Kehidupan kita ibarat perahu yang sedang berlayar ditengah lautan yang luas, yaitu dunia ini. Seringkalikali kita mengahdapi hantaman angin dan gelombang yang besar. Berapa banyak kali saudara berteriak ketakutan? Tetapi kita mau belajar dari Markus pasal 4 ini. Yesus ada bersama-sama murid-murid di dalam perahu, tetapi mereka membiarkan Yesus tertidur di buritan. Mereka mau coba mengandalkan kebisaan mereka – yaitu keahlian, kepintaran, pengalaman, kemampuan. Jadi seakan-akan mereka mau berkata, “Yesus Engkau istirahat saja, kami bisa berlayar dengan kemampuan kami, kami sudah berpengalaman, kami ‘kan mantan-mantan nelayan di danau ini, jadi kami sudah biasa.” Bukankah saudara juga sering berperilaku seperti demikian? Manusia terlalu sombong dengan kemampuannya sendiri, sehingga pada waktu berhadapan dengan masalah bereka ketakutan. Seperti murid-murid ini, mereka dalam ketakutan akan binasa, lalu datang pada Yesus dan berkata “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?” Makia Yesus dengan penuh kasih Dia bangun dan menghardik angin itu dan memerintahkan kepada gelombang danau itu :”Diam! Tenanglah!” Lalu semua menjadi tenang. Dan perhatikan, inilah sumber ketakutan itu, Yesus berkata kepada mereka :”Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Ketakutan datang karena tidak percaya (Bhs Ingg. Have no faith) – tidak mempunyai iman. Takut dan tidak takut, itu semua bergantung apakah engkau memiliki iman atau tidak memiliki iman. Jadi bagaimana mengatasi ketakutan, jawabannya adalah saudara harus memiliki iman kepada Allah, percaya kepada Firman Allah, sebab hanya Firman Allahlah yang dapat membangkitkan imanmu dan berdoalah senantiasa sampai engkau dipenuhi dengan kuasa Roh Kudus yang akan memberikan kekuatan dan damai sejahtera kepadamu – Filipi 4:6-7. Amin!

Tidak ada komentar: