Selasa, 13 Januari 2009

Orang Benar Tumbuh Seperti Pohon Korma

Ringkasan khotbah 11.01.’09
Pengkhotbah: Pdt. Eddy Tatimu MA – Gembala SidangGPdI HF MDS.
(Ibadah minggu Kedua Januari ’09 GPdI Hagios Family Mangga Dua Square)

Orang Benar Tumbuh Seperti Pohon Korma
Mazmur 92:13a
“Orang benar akan bertumbuh seperti pohon korma……”

Siapakah orang benar? Masih adakah orang benar? Paulus katakan dalam Roma 3:10-23 – tidak ada yang benar, seorangpun tidak…. Tetapi Pemazmur katakan orang benar akan bertumbuh/bertunas seperti pohon korma. Apakah ada kesalahan? Tidak!
Saudara dan saya sudah dibenarkan karena iman – Roma 5:1. Tadinya kita adalah orang-orang yang patut dihukum, kita semua sudah berdosa, tetapi syukur kepada Allah, yang sudah memberikan Yesus bagi dunia, “Dia yang walaupun dalam rupa Allah tetapi tidak menganggap kesetaraanNya dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib”- Filipi 2:5-8, ini semua dilakukanNya HANYA SEMATA-MATA supaya saudara diselamatkan dan dibenarkan dihadapan Allah. Saudara diselamatkan dan dibenarkan bukan karena saudara telah melakukan perbuatan baik, sebaliknya karena engkau beriman kepada Kristus – Efesus 2:8-9. Setetes darah Kristus, lebih berharga dari pada apapun di dunia ini. Roma 5:9 mengatakan DarahNya membenarkan dan menyelamatkan kita. Sungguh tak ternilai darah Kristus bagi orang yang percaya. Itulah sebabnya, engkau dikatakan “Orang Benar”, karena saudara sudah dibenarkan karena IMAN kepada Yesus Kristus.
Dan kalau engkau sudah dibenarkan – menajdi orang benar, maka kehidupanmu harus bertumbuh seperti pohon korma. Pohon korma suka tumbuh di tanah yang tandus dan kering. Tanaman ini tumbuh subur di daerah Timur Tengah yang gersang. Mengapa tanaman ini dapat tumbuh di daerah demikian? Sebabnya adalah karena ia mempunyai :
Akar yang dalam. Akarnya menembus sampai jauh kedalam tanah, dan akarnya akan berhenti pada saat menemukan sumber air yang memberikan kehidupan pada dirinya sendiri. Kalau sudah demikian, walaupun angin dan badai menerpa batang pohon tersebut, paling-paling pohon ini hanya condong kekiri dan miring kekanan. Dan saat angin badai berhenti mengamuk, maka pohon ini kembali tegak berdiri. Demikianlah kehidupan orang benar/Kristen, harus tumbuh berakar sampai bertemu dengan air kehidupan itu, yaitu Kristus dan Firman-Nya. Hanya inilah yang dapat memeberikan kekuatan pada kita disaat menghadapi angin dan badai pencobaan hidup yang semakin hari semakin kuat. Kalau saudara tidak berakar kuat, saudara akan tumbang. Efesus 3:17 katakan, berakarlah dalam kasih, dan Kolose 2:7 – berakarlah dalam iman. Tuhan mau setiap orang Kristen harus berakar di dalam kasih dan dalam iman kepada-Nya supaya kuat menghadapi segala macam angin pencobaan hidup.
Pohon korma mempunyai batang yang lurus keatas. Allah menghendaki supaya orang Kristen hidup tulus dan lurus, terus tumbuh lurus keatas sampai menghadap Allah di Sion. Tetapi Nabi Mika berkata dalam Mika 7:4a “Orang yang paling jujur di antara mereka seperti pagar duri….”, manusia tidak menyukai yang lurus, tetapi saudara dan saya, Tuhan kehendaki bertumbuhlah seperti pohon korma, lurus katas. Yesus berkata, engkau berada diantara serigala, sebab itu, cerdiklah seperti ular dan TULUS seperti merpati. Jangan hanya cerdik tetapi tidak tulus, maka engkau seperti ular = licik, jangan pula hanya tulus tanpa kecerdikan, maka Hosea 7:11 katakan, engkau seperti merpati tolol. Didalam ketulusan engkau harus tumbuh lurus keatas, dan didalam kecerdikanmu engkau harus berakar jauh kedalam mencari sumber air kehidupan, supaya engkau hidup dan kuat. Setelah engkau bertumbuh demikian, maka engkau harus :
Berbuah yang manis. Buah korma tidak ada yang asam. Allah menghendaki supaya kita menghasilkan buah kehidupan yang manis, yang keluar dari perbuatan kita.
Oleh karena itu, Allah menghendaki supaya kita bertumbuh seperti pohon korma! Amin.

Tidak ada komentar: