Rabu, 30 Juni 2010

Renungan 30 Juni 2010

(Bahagian ke dua)(Untuk Kalangan Sendiri)
Seorang yang berjalan di jalan yang berbatu karang, akan mengalami seperti yang dijalani Yusuf. Dia dimanja oleh ayahnya, dibenci oleh saudara-saudaranya, dijual sebagai budak, difitnah, dimasukkan dalam penjara, dilupakan dan diabaikan. Tetapi tonjolan di jalan kehidupannya itu menolong dia untuk memanjat lebih tinggi, dan pada suatu hari Yusuf menjadi orang kedua di dalam pemerintahan Mesir. Musa juga mempunyai pengalaman hidup yang serupa, demikian juga Daud, Daniel, dan Paulus. Inilah orang-orang yang tidak mengeluh tentang jalan yang dilalui, mereka menerima kesulitan-kesulitan kehidupan dan menggunakannya sebagai pijakan yang kokoh untuk mencapai puncak gunung kehidupan.
Saya tidak mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang saudara alami sekarang ini, tetapi saya mengerti perasaan yang saudara punyai, sebab saya telah menemui juga tonjolan-tonjolan di jalan yang saya lalui. Saudara merasa ingin meninggalkan semuanya, ingin menyerah saja. Saudara tidak dapat mengerti mengapa jalan itu tidak bertambah mudah, mengapa Tuhan tidak mengangkat batu-batu yang menyebabkan tonjolan-tonjolan itu dan melicinkan jalan itu. Jika Tuhan melakukan hal itu, mungkin saudara tidak pernah sampai ke puncak, sebab batu tonjolan itulah yang memungkinkan saudara dapat memanjat.
Mazmur 91 berkata: “Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa.” Mazmur ini mununjukkan pemeliharaan Tuhan akan segala hal yang dialami anak-anak-Nya.. 11 macam bahaya yang berbeda-beda disebutkan dalam Mazmur ini, perang jerat, perangkap, kesakitan, kedahsyatan malam, panah pada siang hari, dan lai-lain. Namun Tuhan berkata bahwa Dia dapat melindungi kita dari semua bahaya ini. Ini bukan berarti bahwa kita tidak akan pernah mengalami kecelakaan atau luka; tetapi itu berarti bahwa apapun yang terjdai dalam kehendak Allah, semuanya akan bekerja sama untuk kebaikan kita.
Janji yang paling besar yang terdapat dalam Mazmur 91 harus dilakukan dengan batu-batu sepanjang jalan, “sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.” Mazmur 91:11-12. Tuhan tidak berjanji akan mengangkat batu-batu itu dari jalan yang akan kau lalui, tetapi Dia berjanji untuk membuat batu-batu itu sebagai tempat berpijak, bukan sebagai hambatan. Dia berjanji untuk menolong kita mendaki lebih tinggi di dalam kesulitan-kesulitan hidup. (Bersambung).

Tidak ada komentar: