Sabtu, 20 Februari 2010

Renungan 20 Pebruari 2010
KENAKAN SELURUH SENJATA ALLAH - Pdt. Eddy Tatimu
Matius 14:23
“Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.”

Pada saat anda berkomitmen untuk bersekutu dengan Tuhan seorang diri, janganlah heran kalau anda akan merasa selalu menghadapi kesulitan dengan waktu. Disinilah serangan setan yang selalu menghalangi dengan berbagai macam cara untuk mengalihkan perhatian anda untuk berdoa, membaca Firman dan merenungkannya.
Dalam keadaan demikian maka anda perlu mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah pada setiap pagi hari sebelum anda memulai saat-saat hening anda. Dan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah adalah sesuatu yang harus anda lakukan secara teratur. Dengan demikian anda selalu berada dalam sikap siap perang terhadap taktik musuh anda.
Adapun senjata perang itu adalah :”Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus.” Efesus 6:14-18.
Semakin anda menggunakan sesering mungkin peralatan senjata perang Allah ini, maka anda akan lebih menyadari keududkan anda dalam Kristus sebagai anak-Nya yang kekasih. Belajarlah bagaimana menghabiskan waktu sendirian dengan Tuhan, itu akan membuka pintu peluang untuk pertumbuhan rohanimu. Dengan rohani anda yang semakin bertumbuh, maka akan membuat anda lebih mengenal Allah secara pribadi, dan mengenal Allah secara pribadi adalah bagian yang paling mengairahkan dalam hidup ini.
Dia sedang menunggu anda. Datang dan berdiam dirilah berdua bersamanya. Amin.

Tidak ada komentar: